Tabligh Akbar Muslimah Pasuruan

HTI Press. Ahad, 27 Desember 2009, bertepatan tanggal 10 Muharram 1431 H, sekitar 400 muslimah se-Pasuruan Raya dengan antusias memenuhi gedung Al-Hambra, utara alun-alun Bangil. Mereka sejak pukul 8.00 mulai memadati ruangan dan bersiap mengikuti Tabligh Akbar yang bertajuk “Refleksi Muharram: Momentum Perubahan Kehidupan Umat yang Berkah dengan Syariah dan Khilafah.” Tampak pula di antara mereka sekitar tujuh puluh ibu-ibu Muslimat yang sejak awal telah menyambut hangat undangan dari MHTI.

Tabligh akbar ini dipandu oleh Ustz. Amrillah sebagai MC. Acara diawali dengan pemutaran profil Hizbut Tahrir. Kemudian dilanjutkan dengan tilawah oleh Ustz. Hanifah dengan sari tilawah Ustz. Vivin. Hadirin tampak khusyu’ mendengarkan lantunan ayat-ayat suci yang begitu menggetarkan kalbu tersebut.

Perwakilan dari DPD II Pasuruan, Ustz. Lely Noormindhawati, S.Si juga turut memberikan sambutan di awal acara. Dalam uraiannya, beliau menghimbau kepada seluruh umat Islam untuk mengokohkan ukhuwah dan menjadikan Muharram kali ini sebagai momentum kebangkitan umat, meraih Izzul Islam wal Muslimin dengan diterapkannya syariah secara kaffah dalam naungan Daulah Khilafah Islam.

Menginjak acara inti, orator pertama, Ustz. Faizah Majid, S.Pd (DPD I Jatim), dengan gamblang memaparkan kaleideskop keluarga muslim di sepanjang tahun 2009. Umat Islam kini dalam kondisi terpuruk dengan krisis multidimensinya. Bahkan kehancuran moral dan peradaban pun berada di ambang mata. Hal itu ditandai dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS dan jutaan kasus aborsi pertahunnya. Lebih jauh lagi, sumber daya alam umat Islam juga banyak yang dikuasai dan dieksploitasi asing melalui privatisasi. Itulah derita umat Islam di negeri ini yang tiada kunjung berakhir.

Orator kedua, Ustz. Asma’ Amnina, S.E (DPD I Jatim), memberikan komparasi keadaan umat Islam saat ini dengan semasa Daulah Khilafah masih tegak. Secara signifikan bisa diambil kesimpulan bahwa kesejahteraan dan kemandirian umat benar-benar terasa ketika Daulah Khilafah masih ada. Umat Islam menjadi mercusuar peradaban dunia. Inilah yang tidak dimiliki umat Islam saat ini. Dicampakkannya penerapan syariat Islam secara kaffah dan sekat nasionalisme telah menceraiberaikan umat Islam. Saatnya umat Islam kini berjuang untuk menegakkan kembali Daulah Khilafah, sebagaimana momentum hijrahnya Rasulullah dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah.

Melengkapi dua orator sebelumnya, Ustz. Rifah Kholida, S.Pd (DPD I Jawa Timur), memotivasi seluruh hadirin dengan Bisyarah (kabar gembira) Illahiyyah dan Nabawwiyah bahwa kelak Kekhilafahan Kedua yang mengikuti metode Rasulullah akan kembali tegak dengan seijin Allah. Hadirin yang padat memenuhi ruangan pun menyambutnya dengan bertakbir. Acara pun kian meriah dengan iringan rebana dari Hadrah Al-Banjari Bangil.

Menjelang Dhuhur, Tabligh Akbar pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustz. Nasiha. Seluruh peserta akhirnya meninggalkan ruangan dengan tertib. Kelancaran acara ini tidak lepas dari peran serta Bapak Kapores Kabupaten Pasuruan yang telah menerjunkan beberapa personilnya untuk mengawal Tabligh Akbar dari awal hingga akhir [hadin].

One comment

  1. Alkamdulillah……Ma’annajah buat Pasuruan,Moga ini menjadi semangat pengemban dakwah untuk menjemput Nasrullah…
    Foollow Upnya harus lebih gencar lagi.pokoknya Ma’annajah deh……..
    Syariah,OK!!!!Khilafah,Yes!!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*