Dua puluh juta penduduk di wilayah Uighur yang telah diputus dari sambungan Internet dan layanan telepon internasional sejak demonstrasi yang berakhir kerusuhan mematikan enam bulan lalu dan saat ini penduduk wiayah Uighur hanya bisa membuka 2 situs web yang dikelola pemerintah Cina.
Penduduk di wilayah Uighur atau sering juga disebut “Turkistan Timur” hanya dapat mengunjungi website xinhuanet.com, situs yang dijalankan oleh kantor berita negara Xinhua, dan people.com.cn, website koran Harian Rakyat, menurut kantor informasi pemerintah daerah.
Pada situs-situs lain, termasuk layanan berupa komentar atau email masih tetap diblokir, kata kantor pemerintah daerah.
Pemerintah Cina di Xinjiang memutus akses ke Internet, panggilan internasional dan SMS setelah mayoritas Cina dari suku Han melancarkan serangan balas dendam, dua hari setelah muslim Uighur melakukan protes di ibukota Xinjiang Urumqi. Kekerasan tersebut telah menewaskan 197 orang.
“Perangkat itu (internet, SMS, panggilan internasioanl) adalah alat penting yang digunakan oleh para aktor dibelakang layar untuk menghasut kerusuhan di Urumqi,” kata Yang Maofa, direktur telekomunikasi daerah administrasi Xinjiang kepada surat kabar China Daily.
Karena situasi sosial secara keseluruhan telah menjadi stabil, pemerintah setempat memutuskan untuk mencabut larangan pada akses internet dengan persetujuan pemerintah pusat, kata kantor pemerintah daerah.
Yang Maofa mengatakan pihak berwenang akan segera membuka kembali panggilan internasional dan pesan SMS, namun belum memastikan tanggalnya.
Xinjiang – nama Cina yang disematkan kepada wilayah Uighur – juga memungkinkan akses ke sejumlah situs lokal resmi, termasuk situs web pemerintah daerah, yang tidak dapat diakses dari luar daerah. (eramuslim.com, 31/12/2009)