Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Kelompok liberal mempropagandakan pluralisme adalah persamaan agama, inilah fakta-faktanya
Nurcholis Madjid :
“Sebagai sebuah pandangan keagamaan, pada dasarnya Islam bersifat inklusif dan merentangkan tafsirannya ke arah yang semakin pluralis. Sebagai contoh, filsafat perenial yang belakangan banyak dibicarakan dalam dialog antar agama di Indonesia merentangkan pandangan pluralis dengan mengatakan bahwa setiap agama sebenarnya merupakan ekspresi keimanan terhadap Tuhan yang sama. Ibarat roda, pusat roda itu adalah Tuhan, dan jari-jari itu adalah jalan dari berbagai Agama. Filsafat perenial juga membagi agama pada level esoterik (batin) dan eksoterik (lahir). Satu Agama berbeda dengan agama lain dalam level eksoterik, tetapi relatif sama dalam level esoteriknya. Oleh karena itu ada istilah “Satu Tuhan Banyak Jalan”.” (Buku Tiga Agama Satu Tuhan, Mizan, Bandung, 1999, hal. xix.)
Ulil Abshar Abdalla :
Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” (Majalah GATRA, 21 Desember 2002).
Sumanto Alqurtuby
“Jika kelak di akhirat, pertanyaan di atas diajukan kepada Tuhan, mungkin Dia hanya tersenyum simpul. Sambil menunjukkan surga-Nya yang mahaluas, di sana ternyata telah menunggu banyak orang, antara lain, Jesus, Muhammad, Sahabat Umar, Ghandi, Luther, Abu Nawas, Romo Mangun, Bunda Teresa, Udin, Baharudin Lopa, dan Munir!” (Sumanto Al Qurtuby, Lubang Hitam Agama, Rumah Kata, Yogyakarta, 2005, hal. 45).
Budhy Munawar Rahman
Karenanya, yang diperlukan sekarang ini dalam penghayatan masalah pluralism antaragama, yakni pandangan bahwan siapapun yang beriman – tanpa melihat Agamanya apa—adalah sama di hadapan Allah SWT. Karena, Tuhan kita semua adalah Tuhan Yang Satu (Budhy Munawar Rahman, Wajah Liberal Islam Indonesia sub judul : Basis Teologi Persaudaraan Antaragama)
Sukidi
“ Dan konsekuensinya, ada banyak kebenaran (many truths) dalam tradisi dan agama-agama. Nietzche menegasikan adanyanya “kebenaran tunggal” dan justru bersikap afirmatif terhadap banyak kebenaran . Mahatma Ghandi pun seirama dengan mendeklarasikan bahwa semua agama – entah Hinduisme, Budhaisme, Yahudi, Kristen, Islam, Zoroaster, maupun yang lainnya asalah benar.Dan konsekuensinya , konsekuensinya, kebenaran ada dan ditemukan pada semua agama…. Karena itu mari kita memproklamasikan kembali bahwa pluralism agama sudah menjadi hukum Tuhan (sunnatullah) yang tidak mungkin berubah. (Sukidi , Jawa Pos , 11/1/2004)
(Sumber : Pluralisme Agama Haram , Adhian Husaini, MA)
aneh…ya mereka itu, cobalah baca kitab masing agama tentu dan pasti akan menemukan banyak perbedaan… padahal dalam islam sudah jelas selain islam adalah jalan yang sesat atau jalan buntu…
islam koq d samain sma agma lain? aduh, bingung sma org2 liberal cap sekuler.. smga mreka bertobat dan brblik menegakkan khilafah ala minhaj an-nubbuwah..
aneh dan nyeleneh…
orang awam aja tau bahwa islam adalah agama yang benar…
inti dari setiap agama adalah aqidah, iman, keyakinan dan pengakuan. bukan nilai-nilai universal (seperti kebaikan, keadilan, perdamaian, ketentraman, kebahagiaan, kesejahteraan, dsb) yang selama ini dikatakan sebagai inti/muara semua agama. apalah artinya nilai2 itu tanpa iman? ilustrasinya begini:
katakanlah ada seorang anak,dia selalu berbuat baik dan berbakti kepada bapaknya. kendati demikian, dia tidak pernah mengakui bahwa bapak yang ia berbuat baik kepadanya itu adalah bapak kandungnya sendiri. kira2 bagaimana pikiran bapak itu terhadap anaknya?? tentu saja kebaikan apapun yang dilakukan oleh anak itu tidak ada artinya, karena anak itu tidak mengakuinya sebagai bapaknya..
nah, masihkah menyandarkan pada nilai2 universal untuk menyamakan agama?! TIDAK! Islamlah satu2nya agama yang haq. say no to pluralism!
Sebagai orang Islam saya hanya berpegang pada Alqur’an dan hadist. Alqur’an dari Yang Maha Benar hadist dari yang Paling JUJUR ( Al-amin ). nggak perlu mendegar apalagi mengikuti dari para pendusta, gila popularitas, pesuruh setan, gila kemewahan dunia, serta penjual agama.
Sebenarnya mereka tahu apa yang mereka ( pluralist ) sampaikan salah cuma mereka kalah dengan godaan syetan bahkan menjadi sahabat syetan
Pluralisme HARAM titik
Tunggulah barang sesaat, jika tidak di zaman kami maka istri2 kami akan mencetak pribadi mujahid seperti muhammad al-fatih, shalahudin ayyubi dll, yg akan memberangus orang-orang seperti kalian… Allahu Akbar!!!
dasar apa yang mereka gunakan untuk berfikir, landasan apa yang mereka gunakan untuk berpendapat, tak pantas mereka disebut para cendikiawan apa lagi dimintai pendapat. otak mereka telah rusak oleh peradaban sekularisme. ingat, islam mengakui pluralisme tapi tidak membenarkan pluralisme apalagi soal akidah dan keyakinan.
Mereka Liberalist ini insyallah akan gagal dan senantiasa gagal hingga akhir hayat mereka. Saya tdk melihat ada ruh dan kekuatan dari misi yg mereka bawa , nurkholis , gus dur dst telah meninggal tiada kesan usaha mereka berhasil. Jutaan bahkan tak hingga banyaknya umat Baginda Muhammad SAW dibantu para malaikat terus berusaha menyampaikan kalimah Lailahaillallah Muhammadarrasullullah siang malam, ke seluruh hati manusia yang ada di seluruh alam barat dan timur pagi petang malam dan siang insyaalah hingga hari kiamat dengan penuh mujahadah semata2 mengharap ridho Allah.
Liberalist ini sangat yakin dengan bantuan dana yg di dapat akan berhasil misi mereka, padahal mereka hanya kerja sia2 dan saya amat yakin mereka akan sia2 bila tak bergabung dengan gerakan umat Baginda Muhammad SAW yg terus berdakwah ke seluruh alam tanpa mengharap bantuan dari makhluk. Smg Allah tdk menghukum dengan nyata kaum liberalist ini tetapi memberinya hidayah sebagaimana telah diberi kepada hamba2nya yg sholeh. Amin
Allahuakbar.
mereka (liberalist) memang harus tetap seperti itu, kalau tidak mereka tidak akan dapat bantuan finansial. Dari situ kita dapat melihat, apa yang mereka lakukan memanag bukan untuk kejayaan Islam tetapi untuk kejayaan duniawi mereka..!!