Kok Pencairan FPJP Tengah Malam?

JAKARTA- Pansus Hak Angket Pengusutan Kasus Bank Century DPR RI mempertanyakan pencairan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) pada tanggal 14 November 2008 tengah malam. Menurut Pansus, tindakan itu tak lazim. Mengapa pencairan dana harus dilakukan malam itu juga?

Pertanyaan disampaikan oleh Anggota Pansus dari Fraksi Golkar, Agun Gunanjar dalam rapat pemeriksaan Pansus kepada mantan Direktur Pengelolaan Moneter BI Budi Mulya dan mantan Direktur DPNP Muliaman Hadad, Kamis (7/1/2010).

“Kenapa malam hari? Bapak tahu kalau uang cair malam-malam ada apa?” tanya Agun.

Awalnya, Budi menjawab bahwa pencairan dilakukan pada waktu itu karena memang prosesnya baru tuntas pada hari itu dan wajar saja jika pencairan terjadi pada waktu tersebut.

Namun, Agun tak kunjung puas. Menurutnya, pencairan dana juga terkesan buru-buru. Berdasarkan laporan audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pencairan FPJP dilakukan di hari yang sama setelah FPJP kepada Bank Century disetujui.

“Semendesak kah uang itu cair tengah malam. Atau kalau ditunda besok akan kiamat. Kenapa harus malam-malam itu juga?” tanyanya lagi.

Budi pun segera menjawab bahwa Bank Century telah kalah kliring pada tanggal 13 November 2008. “Kalau tak selesai tanggal 14 maka akan kalah seluruhnya. Kalau setelah itu mungkin perbaikan tak akan optimal suplai likuiditasnya,” tegas Budi.

Agun juga sempat menanyakan pandangan Budi terhadap kepantasan Bank Century memperoleh dana FPJP. Apalagi, pencairan tetap dilakukan padahal jaminan FPJP yang mampu diberikan Bank Century hanya 83 persen dari kewajiban yang seharusnya sebesar 150 persen.

“Tujuannya hanyalah demi menjaga agar Giro Wajib Minimum Bank Century tetap terpenuhi. Kalau tidak dilakukan saat itu juga, besoknya Bank Century tidak akan bisa melakukan tanggung jawab kliring,” tandas Budi. (Kompas.com, 7/1/2010)