PANGKALANBUN-Dalam acara “Dialog Ulama dan Tokoh Peduli Syariah” yang diisi oleh tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Pusat bersama kalangan ulama yang digelar oleh HTI Kobar (Kotawaringin Barat), ditegaskan kepastian tegaknya Khilafah Islamiyah.
Penegasan tersebut dilontarkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HTI Ustadz Shiddiq Al Jawi yang bertempat di Lantai 2, Yayasan Nurul Iman, Kelurahan Baru, Pangkalanbun, Selasa (5/1) malam.
Khilafah sendiri bermakna kepemimpinan umum bagi seluruh umat Islam di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariat Islam, menyatukan umat, dan mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia.
Sederhananya, kata dia, Khilafah merupakan institusi negara kesatuan yang wilayahnya meliputi negeri-negeri Islam seperti Arab Saudi, Yordania, Mesir, dan negeri-negeri Islam yang lain termasuk Indonesia.
“Kepala negaranya disebut Khalifah. Khilafah ini merupakan sebuah kepastian tanpa ada keraguan sedikitpun,” tegasnya.
Menurutnya, ada empat faktor pendukung bagi tegaknya Khilafah, yaitu pertama; janji Allah dalam Surat An-Nuur ayat 55 yang menyatakan Allah akan menjadikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh berkuasa di muka bumi sebagaimana orang-orang sebelum mereka.
“Artinya, berkuasanya orang-orang yang beriman dan beramal saleh suatu saat pasti terwujud, karena Allah tidak pernah ingkar janji,” cetusnya.
Kedua, lanjut Ustadz Shiddiq, kabar gembira dari Rasulullah SAW bahwa suatu saat akan kembali tegak Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah setelah era kekuasaan diktator saat ini (HR Ahmad dan Al Bazzar).
Adapun faktor ketiga, yakni umat Islam yang aktif dan dinamis yang siap berjuang menegakkan Khilafah dan mendukung perjuangan ini.
Dan faktor yang terakhir atau keempat, adalah adanya jamaah yang ikhlas karena Allah SWT dan membenarkan Rasulullah SAW, yang berjuang siang dan malam, hingga terwujudnya janji Allah SWT dan kabar gembra Rasulullah SAW.
“Nah, pada faktor ketiga dan keempat inilah letak peran strategis para ulama dan tokoh masyarakat. Ada dua hal yang dapat dilakukan para ulama dan tokoh masyarakat, yakni menjadi bagian dari jamaah yang berjuang menegakkan Khilafah. Atau paling tidak menjadi bagian dari umat yang mendukung perjuangan penegakan Khilafah,” ajaknya. (bud/ton)
(Dimuat di koran Radar Sampit (Grup Jawa Pos), Kalimantan Tengah, Kamis 7 Januari 2010, halaman 11).
Luar Biasa, gaung syiar utk tegaknya Khilafah sudah sampai ke pelosok negeri.
Pangkalan Bun bukan pelosok ya akhina
Allahu akbar…
Allahumma yashir umurana wa umurakum fiddunya wal akhirah…