Muslimah

HTI Press. Gema takbir dan seruan tegaknya khilafah membahana di Gedung Wanita Kalibokor Surabaya, mewarnai Liqa Muballighoh Muharram 1431 H bertema Refleksi Muharram : Rapatkan Barisan, Kokohkan Ukhuwah, Songsong Khilafah. Liqa Muballighot diselenggarakan DPD I Jawa Timur Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia. Sekitar 500 muballighot dan pimpinan pondok pesantren dan ormas Islam dari Surabaya, Sidoarjo dan Gresik menghadiri acara ini.

Nurul Izzati Ketua DPD I Jawa Timur Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia mengatakan, seiring datangnya tahun baru 1431 H Muslimah HTI menilai kondisi umat saat ini masih hidup dalam belitan persoalan di berbagai bidang kehidupan, kerusakan moral/akhlaq dan social, kemiskinan, kriminalitas, hingga intervensi barat dalam berbagai kebijakan negeri muslim, juga invasi yang dialami saudara-saudara kita di Irak, Afghanistan dan Pakistan serta Palestina. Muballighot memiliki peran besar bagi perubahan masyarakat menuju keadaan yang lebih baik, karena mereka adalah orang-orang yang yang memiliki sentuhan langsung kepada umat dengan jalan memberikan pemahaman Islam yang akan merubah perilaku umat. Liqa muballghot hanyalah langkah awal yang akan mewadahi perjuangan umat merubah kehidupan dengan menegakkan khilafah Islamiyah yang akan memberi kehidupan dan rahmat bagi seluruh alam.

Tampil sebagai pembicara dalam Liqa Muballighot adalah Ustadzah Hj. Nida Sa’adah, Anggota Dewan Pimpinan Pusat Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Nyai Hj. Munawaroh Ahmad dari Ponpes Nurul Ulum Jember, Ustadzah Iffah Rohmah Anggota Dewan Pimpinan Pusat Muslimah Hizbut tahrir Indonesia dan Ustadzah Rif’ah Kholidah, Anggota Anggota Dewan Pimpinan Daerah Muslimah Hizbut tahrir Indonesia.

Sejumlah komentar positif disampaikan para peserta. Hj Hasniah, muballihgot asal Candi Sidoarjo mengatakan, liqa muballighot merupakan pertemuan yang luar biasa. Ide menegakkan syariah dan khilafah, menurut Hasniah, wajib diperjuangkan karena syariah dan khilafah sesuai dengan ajaran Allah SWT.

Ida Wahyuni Ketua Aisyiyah cabang waru Sidoarjo menyatakan, umat Islam harus menyatukan visi dan misi untuk melaksanakan syariah Islam dalam kehidupan. Ditambahkan Fatma, Ketua II Aisyiyah Waru Sidoarjo, ide-ide bagus dari Muslimah HTI akan diterapkan dalam organisasinya. Hal ini dilakukan agar tercapai Islam yang kafah.

Hj. Tuminah Hasan guru agama Islam yang juga Pembina remaja Masjid Al Falah Surabaya mengatakan, masyarakat khususnya generasi muda harus disadarkan untuk kembali pada aturan Allah. Liqa muballighot memberi kesadaran pada para muballighot untuk mengoptimalkan perannya membina umat. Agar janji Allah tentang segera tegakknya Khilafah islam akan menjadi kenyataan. Ia berharap dari liqa muballighot ini ada tindak lanjut yang akan merealisasikan perjuangan menegakkan syariah dan khilafah.

Sementara Roisya Rosidiana ketua PW Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur mengatakan, menegakkan syariah islam bias dilakukan berbagai elemen masyarakat dengan perannya masing-masing. Dengan Liqa Muballighot diharapkan cita-cita menerapkan Islam secara menyeluruh dalam kehidupan menjadi perjuangan bersama sehingga terlaksana semua ajaran Islam.(tim i’lamiyah sby)

Nyai Hj. Munawaroh Ahmad dari Ponpes Nurul Ulum Jember

peserta

peserta

Ustadzah Hj. Nida Sa'adah

Ustadzah Rif'ah Kholidah