JAKARTA– Mantan pemegang saham Bank Century, Robert Tantular, optimistis jika dirinya bisa menyelamatkan Bank Century jika Bank Indonesia (BI) tidak mengumumkan banknya kalah kliring pada tanggal 13 November 2008.
Justru gara-gara pengumuman kliring BI-lah terjadi aksi ambil deposito (rush) nasabah Bank Century di seluruh Indonesia. “Di tengah-tengah situasi krisis global saat itu, pengumuman ini membuat rush,” ujar Robert di hadapan Pansus Hak Angket Bank Century di gedung DPR, Selasa (12/1) dinihari.
Padahal, menurut Robert, penyebab gagal kliring Bank Century hanyalah masalah waktu penyetoran kewajiban kliring ke BI. Pada tanggal 12 November 2008 petang, kata Robert, Bank Century diberitahukan kekurangan kliring Rp 30 miliar. Setelah mencari pinjaman Rp 25 miliar dari Bank Sinar Mas, maka kekurangan kliring hanyalah Rp 5 miliar. “Tapi yang Rp 5 miliar itu juga sudah disiapkan (Bank Century) cabang Palembang, tapi saat itu kliring sudah tutup lantaran sudah lewat jam 8 malam,” papar Robert.
Atas keterlambatan setor kliring, BI kemudian mengumumkan Bank Century gagal kliring. “Inilah yang menyebabkan rush di mana-mana. Makanya ketika Century ikut kliring lagi tanggal 14 November, tetap saja uangnya habis.”
Dikatakan, seandainya saja BI tak mengumumkan Bank Century gagal kliring, Robert yakin Bank Century akan kembali sehat lantaran sudah ada calon investor baru yang akan masuk. “Waktu itu Sinar Mas Grup sudah tanda tangan letter of intent mau investasi di Century. Saya yakin kalau ini terjadi Century tidak akan seperti sekarang,” tandas Robert. (republika.co.id, 12/1/2010)
Walaupun Pak Budiono itu dikenal cerdas dalam mengatur BI waktu itu, tapi sesungguhnya dilihat dari perkataan Robert, terlihat Budiono tidak cerdas, coba knapa mengumumkan gagal kepada bank century di umum, padahal kita tahu dalam sistem perbankan dimanapun saat ini rentang dengan isu-isu. dan penjelasan budiono pun dalm pansus tidak memuaskan. sya sepakat dengan Robert. Itulah kalo otak sekuler kapitalis liberal, walupun keliahatan Prof tapi sesungguhnya mereka itu BODOH kawan “mereka akan terus menutupi kegagalan cara pandang mereka tentang keberhasilan ekonomi” lihat sj bagaimana melihat kemujuan ekonomi, dengan pendapatan perkapita. itu bodoh namanya. yang cerdas adalah orang yang mengerti hakikat hidup dalam seluruh aspek kehidupan. BRAVOO PEJUANG iSLAM IDEOLOGI