Peringatan Atas Referendum Sudan

Penasihat Presiden sekaligus Ketua Parlemen Kongres Nasional, Dr Ghazi Salahuddin memperingatkan dampak pelaksanaan referendum untuk menentukan nasib Sudan Selatan sebelum kesepakatan mengenai isu-isu perbatasan, penentuan kewarganegaraan, kesepakatan air Nil perjanjian, dan masalah lain. Ia mengatakan bahwa tidak adanya kesepakatan mengenai perbatasan akan mengakibatkan perang yang serupa dengan yang terjadi antara Eritrea dan Ethiopia, dan apa yang terjadi di Pakistan.

Komentar:

Ini adalah pernyataan Penasihat Presiden Republik Sudan sekaligus seorang tokoh terkemuka di partai yang berkuasa; ini artinya bahwa Kongres Nasional jelas mendukung pemisahan Sudan Selatan dari Utara, sebab di sini ia tidak berbicara tentang pilihan antara kesatuan atau pemisahan. Jadi, dalam hal ini, ia tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh mereka yang sesat dan munafik di antara mitra pemerintah di Sudan. Sebab, ia hanya memperingatkan tentang konsekuensi dari pemisahan sebelum memecahkan terlebih dahulu beberapa masalah yang luar biasa itu. Tampaknya Yang Mulia Penasihat ini lupa bahwa mereka yang merekayasa dan merencanakan pemisahan itu sejak lama sudah menginginkan supaya semua masalah ini tidak pernah terselesaikan.

Masalah perbatasan dan menciptakan api konflik di antara negara-negara yang sedang dalam perpecahan merupakan lagu lama pilitik penjajahan, sehingga dengannya mereka dapat tetap berada di wilayah itu dengan dalih untuk mengatasi konflik dan seterusnya.

Oleh karena itu, tidak akan pernah ada penetapan perbatasan, dan tidak akan pernah ada penyelesaian masalah perbatasan Abyei dan masalah lain sampai pengumuman pemisahan pada tahun 2011, yaitu setelah satu tahun dari sekarang, agar api konflik antara utara dan selatan mulai berkobar, sehingga hal itu dapat dijadikan dalih oleh Barat untuk bisa tetap berada di Sudan dengan alasan bahwa ada ketegangan antara kedua negara yang perlu diselesaikan. Dengan demikian, merekalan sebenarnya yang berusaha dengan sengaja mengobarkan konflik, dan bukan memadamkannya, seperti yang mereka klaim.

Kami memohon kepada Allah, semoga Allah menggagalkan semua usaha mereka, dan semoga Allah mempercepat berdirinya Khilafah Rasyidah yang akan menghapus semua perjanjian yang ilegal itu. Kemudian, mengembalikan semua masalah pada soslusi yang adil, serta memotong tangan para pelaku dan antek-anteknya.

Al-Ustadz Ibrahim Utsman (Abu Khalil)

Sumber: hiz-ut-tahrir.info, 13/1/2010.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*