Tabligh Akbar dan Silaturrahmi Muballighoh Se-DKI Jakarta
HTI Press. Pada kamis, 7 januari 2010, gedung SG1 asrama haji Pondok Gede Jakarta Timur nampak lebih ramai dari biasanya. Ruangan dipenuhi oleh 1000 Muballighoh yang berdatangan untuk menghadiri acara Tabligh Akbar dan Silaturrahmi Muballighoh se-DKI Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir DPD 1 DKI Jakarta dalam rangka memperingati bulan Muharram 1431 H. Karena itu, tema acara yang diangkat adalah “Refleksi Muharram: Rapatkan Barisan, Kokohkan Ukhuwwah, Songsong Khilafah”.
Sejak pagi, peserta tabligh akbar susul menyusul memasuki gedung. Bahkan sampai pertengahan acara pun, masih banyak peserta yang mengantri di meja registrasi dengan wajah tak sabar ingin segera memasuki gedung dan ikut bergabung untuk menyimak acara. Peserta yang hadir pada acara tersebut adalah para Muballighoh dari seluruh antero Jakarta yang memiliki komitmen kuat untuk menjadikan Syariat Islam sebagai solusi atas setiap permasalahan yang terjadi di Jakarta dan dunia secara umum.
Acara tabligh akbar diawali dengan narasi yang bertema “Paradoks Indonesia”, bercerita mengenai gambaran Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang kaya baik dari hasil lautan, pertanian, kehutanan, dan pertambangan; jumlah penduduk muslim terbesar sedunia; memiliki tentara militer yang kuat, namun semuanya itu tak mampu memberikan kesejahteraan dan perbaikan bagi kehidupan masyarakat. Karena yang ada saat ini, hanyalah kepiluan dan keprihatinan berupa kemiskinan, degradasi moral, peningkatan korupsi, hukum yang tidak adil, dan militer yang tidak bernyali dalam mempertahankan keamanan dari penjajahan asing.
Kemudian tampil ke podium, ketua Muslimah Hizbut Tahrir DPD 1 DKI Jakarta, Syurthoh Rosyidah Siregar. Beliau menjelaskan bahwa Muharram adalah momen perubahan, dari masa kejahiliyahan ke masa yang sesuai dengan petunjuk dan aturan Allah. Karena itu, menurut Syiddah, momen ini adalah momen yang tepat bagi kaum muslimin untuk semakin menyatukan kekuatan dalam perjuangan penerapan Islam Kaffah di dalam naungan Daulah Khilafah Rosyidah. Dan ulama sebagai pewaris nabi tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyatuan dan pembinaan umat. Dengan penuh semangat, beliau membakar semangat para Muballighoh untuk semakin menguatkan barisan umat dalam satu perjuangan demi tegaknya kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin di bawah naungan Khilafah. Peserta nampak semakin bersemangat dan meneriakkan takbir secara serentak. Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Ibu Dr. Hj. Tutty Alawiyah AS, rektor Universitas Asy-Syafi’iyah Jakarta, hadir selaku Keynote Speaker. Beliau berpesan bahwa membangun generasi Islam yang tangguh adalah hal sangat penting, jika tidak maka umat ini akan terjerumus dalam kehancuran. Kemudian acara dilanjutkan dengan orasi-orasi yang disampaikan oleh Dr. Isnawaty Rais, MA (Anggota Majelis Fatwa MUI Jakarta), Hj. Sugesti Supodo (Penasehat Persistri Pusat), Ummu Nisa BA (Lajnah Fa’aliyah MHTI DPD 1 DKI Jakarta), Hj. Irena Handono (Mantan biarawati dan ketua umum Gerakan Muslimat Indonesia), dan Ir. Ishmah Cholil (DPP MHTI).
Para orator menyampaikan mengenai fakta-fakta liberalisasi yang terjadi pada keluarga-keluarga muslim saat ini. Selain keluarga bahkan pendidikan, dan generasi muda pun tak luput dari cengkraman liberalisasi tersebut. Apabila hal itu semua didiamkan, maka yang terjadi adalah kehancuran keluarga dan umat muslim secara kaffah.
“Keluarga islami adalah kekuatan utama umat Islam yang berlandaskan pada Syari’at Islam yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.” Begitu papar Dr. Isnawaty Rais, MA. Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa kerusakan umat Islam disebabkan karena pijakan-pijakan yang dipakai oleh masyarakat adalah aturan yang bertentangan dengan aturan Allah. Misalnya saja, saat ini merebak isu gender yang sengaja disebarkan oleh orang-orang kafir untuk merombak dan menggugat tata kehidupan masyarakat dalam kehidupan berumah tangga serta membuat wacana-wacana yang bertentangan dengan aturan-aturan Islam, seperti diperbolehkannya istri menjadi kepala keluarga, dan dilarangnya poligami.” Begitu paparnya.
Selain liberalisasi keluarga, ternyata pendidikan kaum muslimin pun sudah dicengkram kuat oleh liberalisasi. Ummu Nisa BA memaparkan dengan rinci mengenai rusaknya kurikulum saat ini, dipinggirkannya b.Arab dalam pembelajaran, dan merebaknya kebebasan media teknologi informasi yang berpeluang besar dalam merusak akhlak generasi muda. Yang kemudian dilanjutkan oleh Hj. Sugesti Supodo, yang kemudian menekankan bahwa kehancuran umat saat ini diakibatkan karena diterapkannya sistem Kapitalis Sekuler, dan mencampakkan Islam Kaffah dalam pengaturan seluruh aspek kehidupan.
1000 Muballighoh semakin memanas, bukan karena udara dalam ruangan, tapi karena ideologi Islam yang semakin membara di dalam benak masing-masing peserta. Hj. Irena Handono menegaskan kembali bahwa kemakmuran dan keadilan akan ada hanya jika Islam ditegakkan di muka bumi. Apabila tidak, maka tinggal menunggu azab pedih yang pasti akan diturunkan Allah sebagaimana Allah telah mengazab masyarakat Pompei di Yunani. Sebagai orator penutup, Ishmah Cholil menyampaikan mengenai urgennya dilakukan dakwah politis tanpa kekerasan.
“Bahwa perjuangan mengembalikan kejayaan Islam di bawah naungan Daulah Khilafah adalah sebuah perjuangan politis karena Khilafah adalah negara yang akan mengatur dan melindungi kehidupan umat Islam. Maka, peran muballighoh sangat penting sekali dalam penyebaran dakwah politis ini di tengah-tengah umat” begitu papar Ishmah.
Setelah orasi-orasi selesai, acara dilanjutkan dengan aksi teaterikal bertema “Ironi Negeriku”. Yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatanganan mitsaq Muballighoh. (Lajnah I’lamiyah MHTI DPD 1 DKI Jakarta)
Subhanallah…
Alhamdulilah…
Sayang tidak bisa hadir..
Allahu Akbar!!!
Semoga event bulan april lebih sukses!!!
dmn y kntor pusat HTI,???
Subhanallah, semoga Allah SWT kan mencatat usaha keras dan pengorbanan panitia n peserta untuk mensukseskan acara tsb sebagai pahala yang akan menyelamatkan qt di akhirat nanti amiiiin.
Semoga ini menjadi cerminan kebangkitan mubalighoh qt dalam membendung arus liberalisasi yang melanda umat.
Problematika umat yang beragam membutuhkan solusi tuntas yaitu kembali ke hukum Allah SWT melalui DAULAH KHILAFAH ROSYIDAH.Ayo terus qt perjuangkan ……….yakinlah selalu akan janji Allah SWT kan kemenangan islam. Allahuakbar 3X