Presiden Sudan, Omar Hassan al-Bashir dalam sebuah pidato yang disampaikan di wilayah Barat Khatulistiwa mengatakan bahwa meskipun ia mendukung partai Kongres Nasional yang dipimpinnya untu persatuan Sudan, namun ia akan menjadi orang yang pertama yang menyambut dan mendukung pilihan rakyat Selatan apabila mereka memutuskan untuk memisahkan diri dari Sudan dalam referendum penentuan nasib sendiri yang akan diadakan tahun depan.
Ia menegaskan bahwa tidak akan kembali berperang, meski sebesar apa pun perbedaan di antara kedua belah pihak. Dan pemerintah nasional di Sudan sangat ingin melanjutkan proses perdamaian di Sudan.
Perjanjian damai telah ditandatangani antara Utara dan Selatan pada tahun 2005, dan memutuskan untuk melakukan referendum di Sudan selatan pada tahun 2011, di mana dengannya rakyat selatan akan memutuskan apakan memisahkan diri, atau tetap menjadi bagian dari Sudan.
Dengan pernyataannya ini Al-Bashir menegaskan bahwa ia berjalan sesuai dengan rencana Amerika, yang akan melatih para kru administrasi selatan yang akan mengendalikan administrasi negara setelah pemisahan terjadi nanti, sebagaimana telah ditegaskan oleh delegasi selatan di Kedutaan Besar Sudan di Washington. (kantor berita HT, 21/1/2010)