GEORGE TOWN – Mantan perdana menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad, membantah klaim bahwa ia berusaha untuk membangkitkan sentimen anti-Kristen dengan mengatakan bahwa serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Centre di New York adalah bertahap. Ia balik menuduh ada kelompok orang yang berpikir bahwa ia berusaha untuk memicu sentimen anti-Kristen dengan komentarnya.
“Apa yang saya peroleh dari publisitas semacam ini? Saya tidak akan mencalonkan diri sebagai perdana menteri lagi,” katanya kepada wartawan setelah menghadiri sebuah makan malam yang diselenggarakan oleh Masyarakat Praktisi Kedokteran Penang.
Dalam sebuah posting blog, Dr Mahathir mengatakan ia telah menyaksikan tiga jam video yang menunjukkan serangan yang memicu genderang perang Amerika Serikat terhadap kelompok-kelompok Muslim fundamentalis itu. Menurutnya, World Trade Centre dan gedung-gedung sekitarnya runtuh karena sebuah ‘pekerjaan pembongkaran’.
“Banyak orang di Amerika, yang akan memecat para apologis sebagai teori konspirasi, mempertanyakan apakah menara-menara runtuh karena pesawat menabrak mereka atau sesuatu yang lain yang menyebabkannya ambruk,” tulisnya. Menurutnya, gambar yang dikumpulkan dari berbagai media menunjukkan ciri-ciri khas tertentu. “Jika anda telah melihat selama tiga jam video, yang didistribusikan secara luas, Anda akan yakin dengan hal itu.”
Menurutnya, selama ini warga dunia bungkam mengenai hal ini dan takut mengatakan aspek politis dari Tragedi 11 September, apalagi untuk mengatakan pemerintah negara yang sangat kuat melakukan sesuatu yang salah. “Jangan lupa, mereka bahkan berbohong untuk pergi berperang,” katanya. (republika.co.id, 25/1/2010)
tuh kan…. AS memang pembual besar….
Saya salut sama pemimpin negara atau tokoh-tokoh politik atau orang2 yg berani berkata benar sekalipun nyawa menjadi taruhannya & hanya takut pada ALLOH,saya malu punya pemimpin negara yg cuma jd kacungnya amerika spt sekarang ini
dengan teori konspirasi seperti yang digunakan untuk menganalisis peristiwa 11-09, tidak heran jika pembakaran gereja, pengeboman fasilitas sipil “barat”, dan atau ‘hanya’ sebuah serangan penembakan kepada tokoh antiislam, dilakukan oleh kelompok atau negara yang punya kepentingan lebih luas terhadap penguasaan negeri-negeri islam, yang diawali dengan penguasaan opini yang digiring untuk membenarkan tindakan lanjutan dari aksi awal mereka.. tapi itu akan terkuak melalui kecerobohan mereka sendiri, dan kebenaran (islam) pasti akan nampak, dan akhirnya menang.