HTI Press- Bagaimana tren ekonomi Kobar 2010 ? Apakah akan meningkat, stagnan (tetap) atau justru semakin terpuruk. Topik inilah yang dikupas dalam Diskusi Publik dengan tema “Potret Ekonomi Kobar 2010” di Masjid Nurul Qolbi, Kelurahan Baru, Pangkalan Bun Minggu malam (24/1). Acara yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kotawaringin Barat ini menghadirkan dua pembicara, yakni Maslipansyah, SPd, MM selaku pengamat ekonomi Kobar dan Sudharmono, SE dari HTI Kobar serta Wakil Bupati Kobar Drs Sukirman, MSi sebagai Keynote Speakers. Diskusi juga di hadiri sejumlah politisi, ulama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan masyarakat umum.
Aktivis HTI Kobar yang menjadi pembicara II, Sudarmono dalam makalahnya menegaskan ekonomi Kobar pada 2010 diprediksi masih akan sulit berkembang. Menurut dia, masalah ekonomi lokal (Kobar) tidak bisa dilepaskan dari problem ekonomi yang terjadi pada level nasional maupun internasional. Di antaranya, lanjut dia, liberalisasi perdagangan Asean-China Freetrade Agreement (perdagangan bebas Asean China) per 1 Januari 2010 dipastikan akan memicu PHK. Kondisi ini terjadi karena pengusaha yang pada awalnya sebagai produsen berganti profesi menjadi pedagang. “Ngapain berproduksi kalau lebih murah beli barang dari Cina,” tulisnya dalam makalah. Pemicu lainnya adalah ekonomi berbasis investasi asing, undang-undang penanaman modal yang tidak prorakyat dan semakin liberal, perampokan kekayaan negara, ekonomi berbasis moneter dan ekonomi berbasis uang kertas. Dia menuturkan bencana ekonomi yang terjadi bermuara dari penerapan ekonomi kapitalistik yang sudah mandul (cacat) dari asasnya.
Sebelumnya,pembicara I Maslipansyah, menyoroti tidak fokusnya pembangunan daerah. Apakah Kobar akan menjadi daerah pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, jasa, atau pendidikan. Menurut dia, hal ini terlihat dari kebijakan anggaran yang masih kurang terencana dan terukur. Ditambah lagi masih adanya rencana-rencana dadakan seperti rencana pembangunan bandara internasional dan rencana pembangunan waterboom di Pangkalan Bun Park.
Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Bupati Kobar Drs. Sukirman, Msi mengatakan ekonomi global (perdagangan bebas) yang terjadi saat ini membuat bangsa Indonesia tidak mampu berkutik dan mengelak. Sebagai contoh, Handphone (HP) yang kita gunakan merupakan produk dari negara lain. Padahal, melalui kerjasama perdagangan bebas yang diterapkan negara-negara maju terhadap negara berkembang pada hakikatnya merupakan strategi untuk menjadikan Indonesia tergantung dengan negara maju/produsen.
Dalam sesi diskusi, Anggota DPRD Kobar dari Partai Matahari Bangsa M. Rakhman berpendapat keterpurukan ekonomi yang terjadi saat ini akibat dari budaya masyarakat yang konsumtif (pengguna). Sebagai solusi, kata dia, masyarakat kita harus dididik menjadi masyarakat produsen.
Sudarmono memberikan pendapat yang sedikit berbeda. Dalam closing statement, dia menegaskan bahwa satu-satunya solusi tuntas problematika ekonomi dunia-khususnya di Kobar- adalah kembali pada Al Quran dan As Sunnah. Dia menyitir Al Quran surah An Nahl Ayat 89 yang artinya “… dan kami turunkan al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu…”
Artinya, Islam sudah memberikan jawaban tuntas seluruh probelmatika kehidupan termasuk dalam bidang ekonomi. Di antaranya, Islam melarang sumber daya alam yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh individu atau swasta. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW mengatakan yang artinya “Kaum muslimin sama-sama membutuhkan tiga perkara : padang air dan api” (HR. Abu Daud dan ibnu Majah)
Allahu Akbar… Dakwah syariah dan Khilafah semakin menggema di KOBAR. Mari semakin kita KOBAR-kan dakwah syariah dan Khilafah di sana…
as. ana setuju. masyarakat kobar harus menerima ide syariah dan khilafah dan menjadi bagian yang menyuarakannya. Allahuakbar. buat gus uwik herbalnya ditunggu. heee. ws
tegaknya al qur’an dan sunnah Nabi SAW merupakan proyek besar bahkan proyek terbesar umat islam dan umat manusia saat ini, oleh karenanya simbiosis mutualisme dan kolektivitas segenap komponen umat menjadi suatu kebutuhan dan keharusan. selamat berjuang saudaraku do’a, pikiran dan segenap potensi kami akan senantiasa mengiringimu. Yassarallahu amrakum.
Salut buat HTI Kobar, teruskan galakkan dakwah dengan kajian kontamporer yang tetap bernafaskan dien Islam.
Insya Allah saya akan selalu siap mendukung terutama
dukungan pikiran dan tenaga. Wassalam
HIDUP SEJAHTERA, DIBAWAHNAUNGAN
“SYARIAH & KHALIFAH”
maju terus HTI kobar……