DAMASKUS- Komandan senior militer Hamas, Mahmoud Al Mabhouh, yang meninggal di Dubai diduga diracun. Hamas menyatakan, Israel telah melakukan pembunuhan tersebut. Namun, sejauh ini Israel belum memberikan tanggapan.
Seorang pejabat Hamas, Izzat Al Rishq, Jumat, mengatakan bahwa Mahmoud Al Mabhouh telah tewas pada 20 Januari lalu di Dubai. Kantor berita Reuters yang mengutip sebuah sumber dari Palestina mengatakan, Mabhouh ditemukan tewas di kamar hotelnya tanpa ada luka di tubuh. Dia telah memasang penghalang di pintu kamarnya dengan kursi-kursi. Ini merupakan sebuah tindakan pencegahan standar oleh seseorang yang merasa bahwa agen intelijen Israel telah mengejarnya selama 20 tahun.
“Tampaknya sebuah otopsi telah dilakukan dan ditemukan jejak racun dalam tubuhnya. Mabhouh juga sakit. Hamas menguasai informasi tentang ini,” kata sumber itu.
“Karena berada di Suriah, Mabhouh tidak secara langsung terlibat dalam operasi militer Hamas. Dia merupakan salah satu orang utama dalam militer mereka, meski dia bukan tokoh penting.”
Suriah dan Iran merupakan pendukung utama Hamas yang mengontrol jalur Gaza.
Izzat Al Rishq, yang hidup dalam pengasingan di Damaskus bersama sejumlah tokoh utama Hamas lainnya, mengatakan bahwa Mabhouh merancang penangkapan dua tentara Israel selama pemberontakan Palestina tahun 1980-an. Dua tentara itu kemudian dibunuh. Mabhouh beberapa kali dijebloskan ke penjara oleh pasukan Israel. Pihak Israel juga meruntuhkan rumahnya di Gaza.
Seorang diplomat di Damaskus mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan bahwa kematian Mabhouh terkait dengan masa lalunya. “Israel memang punya ingatan yang panjang, tetapi orang tidak bisa segera membuat kesimpulan. Memang, lebih mudah bagi Israel membunuhnya di Dubai daripada di Damaskus,” kata diplomat itu. (Kompas.com, 29/1/2010)