Pejabat polisi Afghanistan mengakui bahwa polisi telah menembak mati tujuh anak laki-laki yang bekerja sebagai pengumpul kayu bakar. Polisi mengklaim bahwa ketujuh anak tersebut dicurigai sebagai anggota gerakan Taliban.
Kepala polisi di wilayah tempat terjadinya kejadian penembakan itu, Abdul Razak mengatakan bahwa anak-anak tersebut sedang mengumpulkan kayu bakar ketika polisi mulai menembaki mereka di perbatasan kota di provinsi selatan Kandahar, seperti di kutip Reuters.
Dia menambahkan bahwa para petugas polisi yang terlibat insiden penembakan itu telah ditahan untuk dimintai keterangan dan di interogasi.
Sementara itu, komandan polisi penjaga perbatasan yang sedang berpatroli pada waktu insiden itu menyatakan bahwa mereka melihat beberapa orang di dekat perbatasan dan mereka mencurigai sekelompok orang tersebut akan menyerang mereka, sehingga mereka menyerang terlebih dahulu.
Sudah menjadi hal yang umum di Afghanistan, aparat polisi maupun keamanan telah menjadi paranoid akan serangan pasukan Taliban sehingga mereka selalu mencurigai semua tindakan warga yang mencurigakan – terutama di wilayah perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan. (eramuslim.com, 7/2/2010)