HTI Press. Pameran buku Garut 2010 yang diselenggarakan oleh beberapa penerbit buku terkemuka di tanah air sudah berlangsung hampir dua minggu, panitia menyelenggarakan pameran ini tidak lain ialah untuk meningkatkan minat baca dan gairah keilmuan masyarakat Garut, sejak di bukanya pameran ini, pengunjung dan peminat buku yang datang kebanyakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa, Pameran buku Garut 2010 yang bertajuk terbesar, terlengkap dan termurah ini lumayan mendapat apresiasi dari warga Garut terutama kaum Muslimin yang haus akan bacaan berkualitas, bahkan tampak banyak beberapa aktivis harakah Islam yang mengunjungi pameran buku ini, karena memang dalam book fair kali ini event organizer acara banyak menghadirkan penerbit buku berbasis Islam, termasuk HTI Press.
Pada hari sabtu, 21 Safar 1431 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 6 februari 2010 menjelang penutupan Pameran Buku Garut 2010 para aktivis Hizbut-Tahrir daerah Garut menggelar acara bedah buku ” Struktur Negara Khilafah ” yang di terbitkan Hizbut-Thrir 1426 H/2005 M, dan pada kesempatan kali ini panitia menghadirkan pembedah buku seorang ulama kharismatik asal kota Sumedang, beliau adalah Drs. KH. Agus Achyar Purakusumah yang juga sesepuh Pondok Pesantren Miftahul Barakah, dalam acara ini KH Agus di dampingi tokoh Hizbut-Tahrir Garut, Muhammad Hisyam, SP.
Sejak pagi hari para pengunjung pameran tidak seprti biasanya, banyak pengunjung pameran selain dari kalangan akademisi yang tampak datang tak sedikit pula dari pegiat pesntren dan ormas Islam yang sengaja datang untuk menghadiri bedah buku ” Struktur Negara Khilafah ” yang di gagas para aktivis HTI Daerah Garut.
Tapat pukul 9 30 pagi, acara bedah buku di mulai dengan lantunan beberapa ayat suci Al-Qur’an yang di kumandangkan oleh salah seorang aktivis Hizbut-Tahrir Garut, Ustadz Aceng Mukhtar dengan suara emasnya, dan ternyata alunan ayat suci Al-Qur’an yang di bacakan Ustadz muda ini mebuat para mustami yang hadir tertunduk khusuk menyimaknya, hingga akhirnya tak terasa pembacaan ayat suciAl Qur’an telah selesai di perdengarkan .
Menginjak acara berikutnya, panitia menayangakan beberapa slide multi media dan clip beragam film Islami yang di simak dengan antusiasme oleh hadirin,selesai penayangan multi media acara di lanjutkan pada sesi pokok yakni penyampaian materi dan bedah buku ” Struktur Nrgara Khilafah ” oleh KH Agus Achyar.
Kiyai Agus memaparkan secara gamblang dan detail bagaimana struktur dan idelanya negara yang telah di bangun Rassuluullah SAW, yakni Khilafah Rasyidah yang kemudian di lanjutkan oleh para shabat dan para Khalifah terdahulu yang membangun sebuah daulah Islam dengan berlandaskan hukum sahih yang di turunkan Allah SWT kepada para Rasul dan Nabinya, dan sebuah negara Khilafah adalah sebuah kenicayaan bagi kaum Muslimin di muka bumi, karena dengan negara Khilafah sudah bisa di pastikan kaum Muslimin dapat dipersatukan dan meng-implementasikan beragam hukum Islam secara kaffah tanpa ada kontaminasi hukum hukum yang di bukan dari Islam yang jelas jelas tidak adil dan merugikan umat manusia, Daulah Khilafah bukan lah kisah dalam sebuah buku dongeng yang hanya bisa di baca dan di kenang, namun Khilafah Islam adalah sebuah negara yang terstruktur secara baik dengan sebuah sistem Islam yang paripurna di dalamnya, jika memang umat Islam khususnya dan manusia pada umunya ingin mendapatkan kebaikan hidup dalam berbagai sendi kehidupan, Negara Khilafah lah pilihannya.
Negara Khilafah Islam adalah sebuah solusi untuk permasalahan yang ada, karena dalam konteks kekinian,negara negara yang menerapkan sistem selain Islam sekarang terbukti kegagalannya dalam mengatasi persoalan hidup dan kehidupan, bahkan tanpa di terapkannya sistem Islam dalam sebuah negara, kini manusia semakin terjerembab di jurang kehancuran, kita bisa lihat bagaimana fakta yang ada pada semua sektor kehidupan, mulai dari politik ekonomi budaya dan lainya yang di kuasai sistem non-Islam semkin tidak jelas arahnya, konflik terjadi dimana mana, kesengsaran seperti sebuah epilog kisah yang tak berujung, kemakmuran ekonomi hanyalah milik kaum kapitalis, fakta dunia peradilan pun semakin memuakan dan menyisakan traumatik yang begitu dalam bagi wong cilik yang terus termarginalkan oleh sistem demokrasi sekuler.
Jika manusia, khusunya umat Islam ingin berjumpa dengan kemakmuran dan kemuliaan hidup di dunia dan akhirat selayaknya segera tersadar bahwa dengan Islam lah semuanya bisa teratasi, dan sistem Islam yang kaffah dan efekif hanya bisa terrealisasikan dengan di tegakannya Daulah Khilafah Rasyidah, dan Khilafah itu akan tegak tidak hanya dengan berdo’a, namun harus di usahakan dengan da’wah kontinyu dan jihad, tentunya. Hingga akhirnya terbentuk sebuah opini dan satu pemikiran Islam sistemik di tengah masyrakat yang akan mendorong tegaknya sebuak daulah yang di Redloi Allah SWT. Demikian pemaparan Kiyai Agus dalam bedah bukunya yang di kahiri dengan salam dan pekik takbir hingga tiga kali yang di ikuti koor mustami.
Dalam sesi interaktif banyak mustami yang tertarik dengan struktur negara Khilafah yang begitu sempurna setelah di bedah secara gamblang oleh KiyaiAgus, karena keterbatasan waktu yang di sediakan panitia, banyak hadirin penasaran dan beberapa jawabannya belum terjawab secara tuntas.
Selesai acara bedah buku, para peserta bedah buku dan pengunjung Pameran buku Garut 2010 yang masih penasaran terpaksa harus mengantri di stand buku HTI untuk melihat lihat dan medapatkan buku Struktur Negara Khilafah yang fenomenal itu.
Ustadz Pendi Abu Naya salah seorang penunggu stand buku HTI menuturkan, ” Alhamdulillah, ternyata buku Struktur Negara Khilafah yang kami sediakan laris manis terjual, walau sebenarnya harga per eksemplarnya sedikit agak mahal, mungkin karena ketertarikan dan kepenasaranannya para pembeli ingin mendapatkannya, bahkan dengan harga yang telah kami tetapkan untuk buku se-fenomenal ini sama sekali para pengunjung tidak menawarnya, ya.. ini mungkin karena masarakat sekarang telah cerdas dan bisa memilih sebuah buku yang berkualitas, sebenarnya saya sempat kaget, Ternyata buku politik Islam juga banyak di minati masyarakat, dan saya kira tidak kalah dengan buku novel Ayat Ayat Cinta, atau Ketika Cinta Bertasbih yang sempat membuat sebagian masyarakat larut dan tenggelam dalam sebuah kisah Cinta fiktif yang konon syar’i , selain itu stand buku kami juga berhasil menjual beberapa eksemplar buku Struktur Negara Khilfahah dalam versi bahasa Arabnya yang banyak di beli oleh pengunjung dari kalangan pesantren, menurut mereka dengan membeli buku ini katanya ingin refresh baca kitab putih, karena selama ini di pesantren selalu baca kitab kuning “, Ungkap Ustadz Pendi seraya tersenyum simpul.
Dalam acara Bedah buku ini, Ustadz Pendi mengaku berhasil menjual puluhan eksemplar buku Struktur Negara Khlifah dalam waktu singkat, selain itu juga banyak buku-buku politik berbasis Islam Idelogis yang banyak di minati pengunjung Pameran kali ini hanya saja tidak sebanyak buku yang di bedah waktu itu.
Lain halnya menurut kang Asep, salah seorang pengunjung yang juga pengusaha barber shop di bilangan jalan Pasundan Garut, ” Saya sengaja datang ke acara bedah buku ini tapi bukan untuk membeli buku ini, karena memang saya telah memilikinya namun saya ingin menyampaikan testimoni kepada saudara saudara dan teman kerabat saya, bahwa memang buku ini layak menjadi referensi kita umat Islam, dan mudah mudahan testimoni saya tentang buku Struktur Negara Khilafah ini bernilai da’wah dan ibadah yang di catat Allah SWT ” tegas Asep. ( kang’ Ayyash / Kantor Humas HTI Daerah Garut )