Memoar Seorang Tahanan Politik Aktivis Hizbut Tahrir Bernama Muhammad Yang Baru Berumur 16 Tahun

Berikut ini adalah peristiwa yang menimpa saya selama berada dalam penjara Otoritas yang zalim dan biadab:

Setelah menyebarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir berjudul, “Otorita Palestina Yang Tunduk Kepada Yahudi Menculik Dan Mengadili Para Aktivis Hizbut Tahrir“, pada hari Sabtu, 23/1/2010, saya pulang ke rumah. Dan sebelum saya sampai, aparat keamanan Abbas sudah sampai duluan di rumah. Mereka menyerahkan pemberitahuan kepada ayah saya. Surat pemberitahuan itu berisi, “Anda harus datang ke kantor investigasi kota“. Namun saya tidak menghiraukannya, dan saya pun tidak memenuhi permintaan mereka.

Dua hari kemudian, tepatnya pada hari Senin, 25\1\2010 datang ke rumah saya pasukan militer untuk menangkap saya. Sementara kemarahan tampak sekali pada diri mereka. Secara kebetulan, salah satu dari mereka ini terjatuh pada saat pengepungan rumah, dan pada saat itu pula, pemimpin mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka datang untuk menangkap saya.

Ketika itu saya tidak dalam kondisi siap, saya tidak mengenakan pakaian selain pakaian biasa, dan saya tidak memakai sepatu. Lalu, saya meminta kepada mereka untuk memakai sepatu dulu. Namun, anggota pasukan yang pada marah itu, menolak permintaan saya, bahka mereka menyeret saya ke mobil. Melihat perlakuan biadab mereka ini, maka saya mulai menghardik mereka, dan menyebutnya dengan kata-kata yang memang pantas untuk kebiadaban mereka. Mereka semakin memukuli saya, dan saya pun semakin keras menghardik merekak.

Dan, kemudian mereka memasukkan saya ke dalam mobil. Selama di dalam mobil, mereka tidak henti-hentinya memukili saya, dengan tangan, kaki, dan gagang senapan mereka. Karena terlalu sakit, maka saya pun menjerit, “Cukuplah Allah bagi saya, dan Dia sebaik-baik wakil dalam melawan kalian,” “Cukuplah Allah bagi saya dalam melawan setiap orang zalim, dan mereka yang murtad.” Namun mereka semakin marah dan jengkel, serta pukulan mereka semakin keras, sehingga mereka mendaratkan gagang senjatanya ke kepala saya, punggung saya, kedua kaki saya, dan kedua tangan saya.

Kemudian mereka membawa saya masuk ke dalam markas keamanan mereka. Saya dipertemukan dengan Direktur Pusat. Dan kemarahannya terlihat jelas di wajahnya. Ia langsung menyemprot saya dengan pertanyaan, “Mengapa Anda tidak segera datang, padahal telah sampai pemberitahuan kepada Anda mengenai keharusan Anda datang di markas ini?Apakah Anda hendak meremehkan Otoritas?” Saya tidak menjawabnya. Kemudian ia mulai menanyakan saya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

“Apakah Anda mengakui Otoritas?”

“Saya tidak akan pernah mengakui legitimasi Otoritas selamanya!” Ia pun semakin marah pada saya.

“Apakah Anda menyebarkan nasyrah atau publikasi?”

“Saya tidak menyebarkan, dan seandainya Anda memberi saya kesempatan, niscaya saya sebarkan. Namun, sayang sekali Anda tidak memberi kesempatan itu pada saya!”

“Siapa yang memberi Anda nasyrah atau publikasi itu?”

“Tidak seorang pun yang memberi nasyrah atau publikasi itu kepada aya.”

Kemuadian, ia kembali lagi ke pertanyaan semula.

“Mengapa Anda tidak mengakui legitimasi Otoritas?”

“Karena Otoritas ini dibentuk berdasarkan kesepakatan Oslo, sementara kesepakatan Oslo batal demi hukum (menurut syariah Islam). Sebab, berdasarkan kesepakatan itu, justru Otoritas telah menyerahkan Palestina kepada Yahudi, dan ini merupakan perbuatan haram. Sehingga setiap yang dibangun di atas sesuatu yang haram, maka ia juga haram, dan tidak sesuai syariah (ilegal). Oleh karena itu, bagaimana mungkin saya mengakui legitimasi sesuatu, sementara Allah tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang sah, dan bagaimana mungkin saya menentang perintah Allah.”

“Kemudian lihatlah tindakan Otoritas Anda, yang melakukan koordinasi keamanan dengan Yahudi; mengejar setiap orang yang ikhlas; sementara kondisi Anda sekarang justru Anda lebin mengutakana berdamai dengan Yahudi dan menjaga keamanannya, dari pada memerangi negara Yahudi, menendangnya, dan mencabut pemukiman dari akarnya, bahkan Anda menerima pembekuan pembangunannya hanya untuk sementara saja; lalu Anda mengabaikan pengembalian para pengungsi ke rumah mereka, bahkan Anda menjadikannya hanya hak untuk kembali, yang bisa saja diganti dengan kompensasi; dan setelah Anda menembaki (memerangi) Yahudi, justru Anda sekarang menandatangani perjanjian di mana Anda melarang setiap orang menembaki (memerangi) Yahudi, bahkan tidak hanya melarangnya tetapi juga menangkapnya, memenjaranya, dan tidak jarang hingga Anda membunuhnya. Kemudian, Anda menginginkan saya mengakui legitimasi semua ini, bodoh benar!!”

Ia semakin marah bahkan hingga batas yang tidak wajar. Ia tidak lagi menanggapi argumen dengan argumen, sebaliknya ia menghardik dan berteriak dengan mengeluarkat kata-kata kotor, menghina dan mencaci Hizbut Tahrir, para aktivisnya, dan amirnya. Sehingga saya tidak lagi menemukan kata-kata yang lebih buruk untuk menanggapinya.

Tidak lama kemudian, ia memanggil para algojonya. Mereka mendudukkan saya di atas kursi. Dan ia pun kembali menampari saya beberapa kali. Sementara para algojonya menjadikan tangan saya di belakang kursi, dan menariknya dengan kuat, hingga saya merasa bahwa tangan saya hampir patah. Ia berteriak, “Apakah Anda mengakui legitimasi Otoritas?” Saya juga berteriak, “Tidak! Saya tidak akan pernah mengakuinya!” Kemudian saya katakan kepadanya, “Bagaimanapun usaha Anda mengintimidasi saya dan memukuli saya, semua sia-sia saja. Sebab, saya tidak akan pernah mengakui legitimasi Otoritas, dan tidak akan pernah keluar dari Hizbut Tahrir, yang merupakan denyut nadi darah saya, bahkan seandainya Anda memotong pembuluh darah saya, niscaya Anda akan melihat darah murni Hizbut Tahrir yang mengalir, dan sekali lagi saya katakan bahwa saya tidak akan pernah keluar dari Hizbut Tahrir, sebab Hizbut Tahrir ada di atas kebenaran, sementara Anda ada di atas kebatilan dan kesesatan, pemikirannya benar dan metodenya sesuai syariah.”

Kemudian pemukulan berhenti, dan saya pun diseret ke ruang investigasi, yang tampak tenang. Lalu, diajukan kepada saya beberapa pertanyaan, tentang nama saya, umur saya, alamat rumah saya, apa yang saya lakukan, dan apakah saya aktivis Hizbut Tahrir atau bukan. Saya menjawab semua pertanyaan itu. Kemudian, ia bertanya tentang penyebaran nasyrah (publikasi). Saya jawab, “Saya tidak melakukan, seandainya Anda memberi saya kesempatan, niscaya saya lakukan.” Kemudian, ia bertanya pada saya tentang siapa yang memberikan nasyrah (publikasi) itu pada saya. Saya tidak menjawab apa yang ia tanyakan.

Setelah selesai investigasi itu, kemudian saya dimasukkan ke dalam ruang tahanan. Dan pada akhir malam, Direktur Pusat datang ke ruang tahanan didampingi pasukan pengawal untuk menanyakan tentang pengakuan saya atas legitimasi Otoritas. Namun jawaban saya tidak berubah. Kemudian, ia bertanya pada saya, “Apakah Anda yakin dengan apa yang ada dalam nasyrah (publikasi) itu?” Saya mengatakan kepadanya, “Saya sangat yakin seyakin-yakinya, bahkan saya meyakinkan setiap hurup sekalipun yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir sejak 1953. Sehingga bagaimanapun usaha Anda pada saya, dan Anda menyiksa saya, maka Anda sama sekali tidak akan pernah mampu menggoyah dan mengalahkan keyakinan saya.” Mendengar itu, wajahnya tampak merah dan sangat marah. Kemudia, ia dan para pengawalnya memukuli saya berkali-kali dengan keras.

Dan pagi harinya, mereka memindah saya ke Markas Besar Investigasi di kota al-Kholil (Hebron). Ketika kami sampai di sana, saya meminta untuk dibawa ke tempat layanan medis. Dan sayapun benar-benar pergi ke sana. Sehingga saya berhasil bertemu ibu saya yang sedang sakit untuk meyakinkannya bahwa saya baik-baik saja. Kemudian saya berkata kepadanya, “Jangan pernah datang ke sini lagi, dan menemui seseorang di antara bajingan-bajingan di sini. Saya baik-baik saja, dan jangan khawatir tentang keadaan saya.”

Kemudian, saya dimasukkan ke ruang investigasi, lalu ia bertanya kepada saya:

“Siapa yang memberi Anda publikasi-publikasi itu? Dimana Anda menyebarkannya, dan berapa jumlahnya? Apakah Anda yakin dengannya? Mengapa Anda mencaci kami?”

Saya menjawab tidak seperti yang ia inginkan. “Saya tidak menyebarkan apa-apa. Dan Anda tidak memberi saya kesempatan untuk menyebarkannya. Sekiranya Anda memberi saya kesempatan untuk menyebarkannya, tentu saya melakukannya. Dan saya sangat yakin seyakin-yakinnya dengan isi publikasi itu; dan jumlahnya 6. Oleh katena itu, kami katakan apa yang dapat kami katakan terkait Otoritas bahwa Otoritas ini begitu rendah dan hinanya di mata kaum kafir pendudukan, mengingat satu jeeb saja di antara jeeb-jeeb Yahudi telah membuat Anda bersembunyi di markas Anda. Dan inilah faktanya, baik Anda akui atau tidak.”

Lalu, ia berkata kepada saya bahwa teman Anda, Abdullah telah mengakui tentang Anda. Ia berkata bahwa ia yang telah memberikan Anda nasyrah (publikasi) itu. Saya katakan bahwa perkataan itu sama sekali tidak benar. Dan seandainya Abdullah mengakui sekalipun, maka Anda tidak akan bisa membuat saya mengakui tentang seorang pun. Bahkan sekalipun Abdullah datang dan berkata, “Saya yang memberi Anda nasyrah (publikasi) itu”, maka saya tetap tidak akan mengakui tentang seorang pun. Untuk itu, pertemukan saya dengan teman saya supaya kita tahu siapa yang dusta. Kemudian mereka menghadirkan teman saya, dan mereka berusaha menyakinkan di anrara kita. Dimana saya melihatnya bahwa mereka berkata kepada teman saya bahwa saya telah mengakui tentang dia. Namun, justru aebuah kebenaran yang tampak ketika kami dipertemukan. Posisi mereka sungguh tersudut dan memalukan, sebab teman saya justru berkata kepada mereka, “Bahwa Anda benar-benar kaum pendusta.”

Kemudian, ia meminta saya untuk menandatangani sebuah perjanjian, namun saya  menolak. Pada saat itu, ada beberapa paman saya yang datang mengunjungi saya, dan menyakinkan saya. Tampaknya mereka telah menerima sebagian dari kezaliman, yang disampaikan kepada mereka, bahwa mereka akan membebaskan saya jika saya telah menandatangani perjanjian.

Ketika pertemuan berlangsung, maka paman-paman saya berkata kepada saya, “Wahai keponakan, ingat ibumu sedang sakit karena keberadaanmu di penjara, maka janganlah kamu menambah beban dan penderitaannya. Kamu tinggal menandatangani perjanjian ini, dan pergi bersama kami.” Saya berkata kepada mereka, “Janganlah kalian menekan saya, sebab ibu saya baik-baik saja. Saya ingin kalian mendukung dan meneguhkan sikap saya, dari pada kalian menekan saya. Sungguh! Saya tidak berharap sikap seperti ini datang dari kalian! Dan ingat! Selamanya saya tidak akan pernah menandatanganinya, sekalipun saya sampai busuk di dalam penjara.” Salah seorang paman saya berkata, “Jika ini yang kamu inginkan, maka bertawakkallah pada Allah, niscaya Allah pasti melindungimu.”

Kemudian, setelah sehari, saya dipindahkan ke penjara remaja. Dan di penjara ini saya tinggal selama dua hari tanpa dilakukan investigasi apa pun, kecuali suatu usaha pada hari terakhir yang dilakukan oleh direktur penjara remaja untuk meyakinkan saya agar menandatangani sebuah perjanjian hingga akhir cerita. Namun, semuanya tidak ada yang berhasil menyakinkan saya.

Dua hari kemudian, saya dipindahkan ke Jaksa Militer di pusat kota. Dan saya tinggal bersama mereka selama tiga hari. Mereka menginvestigasi saya lebih dari sekali dan dengan pertanyaan yang sama. Salah satunya adalah pertemuan dengan Jaksa (Penuntut Umum) Militer. Di mana ia menanyakan beberapa pertanyaan kepada saya, seperti pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Namun, ia berbeda dari yang lain, sebab ia begitu tenang, sampai ia bertanya pada saya tentang sejauh mana keyakinan saya terhadap Hizbut Tahrir yang saya menjadi anggotanya. Saya menjawab bahwa saya terlah bergabung dan menjadi anggota partai yang agung, pemikirannya jelas, metodenya dikenal dan sesuai syariah; Hizbut Tahrir mengemban kebaikan Islam untuk semua manusia; Hizbut Tahrir bekerja dengan sekuat tenaga dan tekad yang kuat untuk menyelamatkan manusia dari kesengsaraan; dan suatu hari nanti Hizbut Tahrir yang agung ini juga akan menjadi penyelamat bagi Anda dari kehinaan yang Anda buat sendiri. Mendengar itu, ia pun sangat marah. Dan ia mulai mencaci Hizbut Tahrir, amirnya, dan para aktivisnya. Sikapnya itu telah membakar kemarahan saya, maka saya membalasnya melebihi apa yang ia katakan. Ia semakin marah, bahkan ia mengancam kelanjutan pendidikan saya dan masa depan saya. Kemudian, ia memerintahkan penjara 15 hari bagi saya. Dan kemudian mereka membawa saya kembali ke penjara.

Kemudian mereka kembali membawa saya kepadanya. Ia mulai bersumpah dan mengancam hingga saya menandatangani perjanjian. Namun, saya tidak menanggapinya dan tidak mempedulikannya. Kemudian ia berkata, “Sungguh, saya akan memaksa Anda untuk menandatanganinya.” Saya tetap tidak mempedulikannya. Kemudian, ia memanggil 6 orang pengawalnya. Ia meminta mereka untuk mendudukkan saya di atas kursi, yang 4 orang memegang tangan kiri saya dan menariknya ke belakang punggung saya, sementara yang 2 orang berusaha menaruh pena di tangan saya, namun saya melawan dan menggenggam tangan saya erat-erat hingga pena tidak dapat masuk. Dan Alhamdulillah, mereka tidak berhasil.

Selanjutnya, datang Wakil Jaksa (Penuntut Umum), dan membawa saya ke dalam ruang yang lain. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia tidak setuju dengan metode kekerasan yang digunakan terhadap saya untuk memaksa saya menandatangani perjanjian. Ia mulai berbicara dengan kata-kata yang manis dalam upaya untuk meyakinkan saya agar mau bertanndatangan, seperti perkataannya, “Ini bukan apa-apa, ini hanya sekedar kertas yang tidak penting.” Ia menyodorkan kertas kepada saya agar saya menandatanganinya. Saya membacanya, dan saya berkata, “Saya tidak akan pernah bertandatangan.” Kemudian, ia menyodorkan kertas lain, dengan cara lain, lalu saya katakan, “Saya tidak akan pernah bertandatangan.” Kemudian, ia berkata kepada saya, “Bertandatanganlah di atas kertas putih ini!” Saya berkata, “Subhanallah! Saya tidak mungkin menandatangani sesuatu yang tidak jelas?”

Kemudian ia menyodorkan kertas putih kepada saya, dan berkata, “Tulislah apa yang Anda inginkan, lalu tandatanganinya.” Saya merobek kertas itu. Kemudian, ia memberi saya kertas lain, dan berkata kepada saya, “Berpikirlah! Tulislah apa yang Anda inginkan, lalu tandatanganinya.” Saya pun berpikir. Lalu saya menulis di atas kertas itu teks berikut ini:

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, fulan bin fulan, dari kota ini, tinggal di tempat ini, diantara syabab (aktivis) Hizbut Tahrir, dimana saya begitu bangga dapat bergabung dengannya. Saya memutuskan bahwa saya akan tetap bergabung dengan Hizbut Tahrir, melakukan dakwah kepada kebaikan (Islam), amar makruf nahi mungkar, melakukan perjuangan politik, serangan pemikiran, serta akan selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan Hizbut Tahrir dan aktivitasnya, seperti masirah (unjuk rasa), dan sebagainya.” Dan kemudian saya menandatanganinya.

Ia memperhatikannya, kemudian ia tampak mengahapus beberapa hal yang aku tidak tahu maksud dari tindakannya.

Kemudian setelah itu baru ia memerintahkan untuk melepaskan saya. Mereka membawa saya ke sebuah kota yang saya tidak mengenali jalannya. Saya tidak tahu bagaimana saya pergi dan ke mana saya harus pergi. Sementara, saya tidak ada uang sama sekali untuk ongkos naik kendaraan untuk pulang kembali ke kota saya. Sehingga akhirnya Allah mengirim orang baik kepada saya untuk membantu saya pulang kembali ke rumah saya.

Inilah apa yang terjadi pada saya. Dan hanya kepada Allah, saya memohon pahala, ampunan, kesehatan, dan kekuatan.

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 10/2/2010.

73 comments

  1. subhanallah..
    Allah akan terus menambah para pejuang yang teguh, kokoh dan istiqomah.

    Allahu Akbar..!!!

  2. SUBHANALLAH……..ALLAHUAKBAR 3X

  3. subhaallah sangat menggugah…semoga kita dapat mendapat ibrohnya dari kisah tsb.

  4. Nining Salimah

    SubhanalLah…

  5. Allahu Akbar…

    otoritas palestina memang benar2 antek kafir…. laknat Allah atas kalian…

  6. bring back islam

    Subhanallah….Allahuakbar!!!!

  7. mantaaaab!…

  8. Ya allah kami disini masih belum seberapa dalam perjuangan ini dibandingkan dengan mereka.lindungilah kami dari azab neraka.amin

  9. Allah Akbar!!!
    nyatalah kemenangan akan segera datang dalam waktu dekat… ketika para pengemban dakwah memiliki kepribadian Islami seperti para shahabat Nabi saw, teguh memegang kebenaran, tidak takut akan celaan dan ancaman. sungguhn ana malu pada Allah membaca kisahmu wahai saudara ku. semoha Allah merahmatu mu. Amiiin, dan teruslah berjuang Allah Akbar. khilafah segera terwujud sambutlah…

  10. Amirul Mujahidin

    subhaanallaah….”LUAR BIASA” sudah saatnya Islam dan Institusinya tegak, demi menjaga, melindungi dan memperjuangkan hak-hak dari setiap kaum muslimin di manapun berada, Insya Allah,,,yakinlah!!!!! ALLAHU AKBAR….

  11. maasyaa Allah….hy org yg mempunyai kejernihan TUJUAN HIDUP (fikroh) dn JALN utk meraihnya yg bisa seperti ini

  12. subhanallah, kami disini belum mgalami cobaan seperti yg anda alami..mg Allah tetap mberi kekuatan kpd anda n pgemban dakwah lainnya..amin

  13. Subhanallah, Pejuang-pejuang Khilafah selalu merindukan Ridla Allah, dan tidak takut dengan orang fasik, dzalim dan kafir…

  14. Subhanallah Walhamdulillah, Allahu Akbar….
    sy yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah akan senantiasa bersama orang2 yg sabar… Kuatnya intimidasi dari antek2 orang kafir menandakan Islam akan bangkit dalam waktu yg tidak lama lagi.

  15. ya Alloh jadikanlah kami orang-orang yang kuat dan sabar sebagaimana Bilal bin Rabah dan Ammar bin Yasir. jadikanlah kami orang-orang yang kuat dan cerdas sebagaimana Umar bin Khattab dan Muhammad Al-fatih

  16. ada apa dengan Hizbut Tahrir… sehingga seorang insan bisa seperti itu… smg kita bukan orang lalai… yang tidak peduli seruan penegakkan syariah dan khilafah… karena takut azab neraka…

  17. Subhanallah, maha suci Allah yang telah meneguhkan keistiqomahan para pengemban dakwah, sungguh kami terharu dan mnggugah perasaan kami u ttp istiqomah dlm Mgemban Mabda Islam.

  18. Subhanallah…
    Ya Allah, jadikanlah kami menjadi orang-orang yang kuat seperti mereka,
    Siapapun diantara kami mungkin akan merasakan hal tersebut seperti mereka,
    Allahu Akbar

  19. khonsa fitria

    subhanallah..
    Allahuakbar…!!!
    semoga kisah ini makin membakar semangat para pejuang syariah n khilafah untuk semakin kencang dlm berlari menjemput janjiNYA..

  20. Subhanallah… Allahu Akbar… Gabungan Sabar, Syukur dan istiqomah menjadi satu… Allahu Akbar!

  21. Subhanallah….andai di negeri ini ada 100 saja syabab seperti saudara qt di atas, pasti Khilafah cepet tegak. Allahu Akbar !!

  22. subhanallah, sampe merinding..

  23. Subhanallah…
    Allahu akbar…
    Allahu akber !!!

  24. abu zikra pangandaran

    allohukabar!!! sampaikan kebenaran meskipun itu pahit!
    yang di parlemen…bisa gak???????????

  25. Aisyah Azmah Amini

    SUBHANALLAH LUAR BIASA KEBESARAN HANYA MILIK ALLAH…….AYO KITA TUMBUHKAN GENERASI-GENERASI YANG TANGGUH…….SIAPKAN>>>>>TANTANGAN BISA JADI AKAN DIMANA SAJA SAMA SEPERTI DI PALESTINA…DAN LAKSATLAH YAHUDI YA ALLAH

  26. Hizbut Tahrir
    semakin menguatkan
    gerakan ini
    SHAHIH
    dan akan meraih kemenangan,kemuliaan
    melalui
    para pejuang nya

  27. masya Allah…
    yang sabar Akhi…
    Allah selalu bersama Antum

  28. Subhanallah..ALLAHU AKBAR…!!!

    ANTEK2 THGOGHUT BERSIAP MENUJU KEHANCURAN KALIAN..!!!..

    BETAPA TANGGUH DANISTIQOMAHNYA PARA PEJUANG SYARIAH DAN KHILAFAH ..!! INI MEMBUKTIKAN GAUNG PENEGAKAN KHILAFAH TDAK BISA ANDA BUNGKAM DGN TIRANI ANDA..TUNGGU DAN SAKSIAKN KHILAFAH AKAN TEGAK MENGHINAKAN ANDA…

    KEEEP STRUGLR FOR KHILAFAH AKHI….BERGERAK BERKALI-KALI KRN MATI HANYA SEKALI..DANKHILAFAH PAST AKAN TEGAK KEMBALI KRN JANJI ALLAH PASTI ..!!!1

  29. subhanallah, bingung mau mengatakan apa. Hanya satu doa saya, Ya Allah berilah saya, dan para syabab keistiqamahan di jalan dakqah ini, Amien

  30. Semoga ia menjadi sebaik-baik mujahid. Bersiaplah hammiludakwah d negri ini, kemenangan akan datang tentu dengan sebenar-benar pengorbanan. Dan apa yang telah dilakukan saudara kita tersebut adalah sebenar-benar pengorbanan dan perjuangan.

  31. Subhanallah walhamdu lillah walaa ilaahaillallah wallahu akbar walaa haula walaa quwwata illa billah.

    Sebuah contoh keteguhan dan keberanian dalam perjuangan yang dilakukan oleh cucu2 Abdullah bin Mas’ud r.a.

    Semoga kita diberi keteguhan dan keberanian sepertinya.

    Allahu Akbar !!!

  32. diatas jalan da’wah Islam yang benar ini dengan keberanian, konsistensi, keistiqamahan dan pengorbanan serta keikhlasan yang tinggi ditunjukkan akhi (muhammad, 16 tahun)diatas…menginspirasi kami subhanallah Allahu Akbar…ayo kita teladani dan ujudkan generasi yang gemilang lagi saudaraku

  33. Otoritas yang memalukan, hina dina, tiada harga diri dan kemuliaan! Menjijikkan, hanya menjadi budak bangsa kera Yahudi Israel !!!

  34. semoga Allah SWT segera menurunkan pertolongan-Nya,perjuangan semakin dekat dengan kemenangan, jangan ragu.Allahu Akbar !!!

  35. Alumni Biologi UGM'87-93

    Subhanallah walhamdu lillah walaa ilaahaillallah wallahu akbar walaa haula walaa quwwata illa billah.
    Ya Allah jadikanlah kami dan anak keturunan kami sabar dan istiqamah dalam mengemban dakwah Islam ini…sebagaimana para sahabat Rasul-Mu dan orang-orang yang ikhlash…amien…

  36. Allahu kabar…Hayo, perbanyak Muhammad-Muhammad kecil yang lain di seluruh negeri.

  37. fathinah uzma

    Subhanallah..Allahu akbar. Semoga Allah menguatkan kita semua untuk tetap istiqomah di jalan dakwah ini.

  38. Subhanallah. kuatkan kami menapaki jalan dakwah ini ya Allah

  39. Zainuddin Naashir

    Subhanallah luar biasa Allaahu Akbar!!! HANCURKAN SISTEM KUFUR DAN REZIM KUFUR. JANGAN TAKUT DENGAN PENGUASA DZALIM, TAKUTLAH HANYA KEPADA ALLAH. KHILAFAH AKAN SEGERA TEGAK DAN MEMBABAT SISTEM KUFUR DAN PENGUASA2 THAGHUT. WAHAI PARA SYABAB, JADIKAN INI SEBAGAI PELAJARAN DAN GELORAKN TERUS SEMANGAT TEGAKKAN KHILAFAH UNTUK MENYELAMATKAN SEMUA SAUDARA DI PALESTINA DAN SEMUA WILAYAH KAUM MUSLIMIN! ALLAAHU AKBAR!!!

  40. Ya Allah yaa Rahman Yaa Rahim…, karuniakanlah -melalui rahim2 kami- suatu generasi yang memiliki kesholihan seperti para sahabat, memiliki semangat jihad setangguh muhamad al fatih, segagah salahuddin al ayyubi dan seperkasa Thoriq bin Ziyad..
    Jadikanlah generasi kami dan generasi anak cucu kami sebagai mujahid mujahidah pejuang syari’ah dan khilafah,
    Allah, Rasul dan Jihad fii sabilillah… Allahu Akbar!!!!!!

  41. abi Umar Rasyid

    Subhanallah….Allah Akbar!

  42. SubhanAllah…….Allahu Akbar……..!!!

  43. Hasbunallah wani’mal wakil. ni’mal maula wa ni’mannashir….
    La Haula wala quwwata illa billah…
    Allahu Akbar!!!!!!!!!!!

  44. hikz, mantab
    terus berjuang hingga tegak daulah atau mati syahid

  45. subhannAllah…. tiada daya dan upaya selain dari pertolongan ALLAH. dan Allah adalah sebaik baiknya pertolongan. Allahuakbar

  46. Allahu Akbar…sebuah jejak kisah yang hanya bisa dilalui oleh mereka yang ikhlas dan yakin dengan tujuannya. Ya..Allah ikhlaskan kami semua dan jadikan kami sebagai orang-orang yang yakin.

  47. Subhanallah…Allahu akbar!!!
    Ya Allah smga anak kturunan kami mjd pmbela2 islam dan pejuang syariah -khilafah. amin

  48. Mukmin Sholekah Nur Firdaus

    Subhanalloh…
    Kami disini akan meneruskan langkah2 dan cita2 Muliamu…
    Allahu Akbar….

  49. subhanallah….hasbunallah wa ni’ma wakil
    yaa Allah, perbanyaklah Muhammad-Muhammad mujahid ini di negeri kaum muslim. Dan jadikanlah perjuangan kami seperti akhi Muhammad,sehingga agamamu bisa kembali tegak dan umatmu tidak lagi terzolimi.
    Yaa Allah…istiqomahkan kami dijalan da’wah hingga Daulah Khilafah kembali tegak.
    Allahu Akbar!!!

  50. subhanallah,walhamdulillah,walaillahhaillallah,wallahuakbar…..semangat…semangat….kita juga ga boleh kalah…

  51. Subhanallah, semoga memoar ini menjadikan cambuk bagi kita agar terus semangat berdakwah…senantiasa istiqomah, karena tantangan dan hambatan dakwah yang kita hadapi tidak seberat saudara2 kita di palestin

  52. Ya Allah sbg seorang ibu, berilah kekuatan kpd kami u menctak anak-anak sy dan anak2 yg lain mlanjutk perjuangn mohammad palestin,Allohu Akbar

  53. Allahu akbar !!!!

  54. …Itulah Bukti Keteguhan Syabab yang Ikhlas dalam Berjuang…
    …Hidup Mulia atau Mati Syahid…

  55. Subhanallah Beliau ini salah seorang didikan(ditastqif)oleh HT memiliki aqidah yang kokoh sekokoh jabal Uhud mg Allah mencatat sbg amal sholeh seoerti pahalanya para syuhada pada perang Uhud(Allahuakbar)!!!

  56. Ya Allah, golongkanlah saya termasuk hamba-hamba-Mu yang berani dan ikhlas dalam memperjuangkan syariah dan khilafah…

  57. ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR

  58. subhanallah … semoga Allah melindungi anda dan kaum muslimin yang istiqomah dalam memegang islam dlam hidupnya…
    semoga musuh-musuh islam segera musnah….aamiin…

  59. Allahu Akbar..tularkanlah azzam dan ghirahmu pada kami disini shabat..Barakallahu fikum hunaak

  60. Abu Dzakky Sbg

    Allohumma Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabit Aqdamana ‘alal iiman wa Islaami wa da’wati ma’a Hizbit Tahrir Liiqomati Al kHILAFAH iSLAMIYAH WA sYARIATIKA, WAJALNAA MA’A L MUJAHIDIINA MUKHLISIINA WANSHURNA ‘ALAL QAUMIDDHOLIMINNN. AMIN. DUKUNGLAH TERUS PERJUANGAN hIZBUT tAHRIR INI WAHAI SAUDARAKU, KITA AKAN MULIA DI DUNIA WAL AKHIRAH iNSYAALLAH. aLLOHUAKBAR!

  61. Subhanallah…
    semoga Allah memudahkan perjuangan Kita
    dan segera memenangkannya.
    amin.

  62. SUBHANALLAH…
    MAJU TERUS PEJUANG SYARIAH!!

  63. T-T………….Subhanallah……. VV

  64. yaallah begitu agung keteguhan sikap saudaraku ini maka benar2 golongkan ia kdlm barisan para mujahid ampuni dsnya rahmati hidupnya

  65. ya Allah,, membaca kisahnya , diRinya ini seperti ditampar keRas, krn masih jauhnya pengorbanan hamba daLam dakwah ini,, Allah menempatkan kT di Indonesia yg masih kondusif untuk berdakwah, maka hiLangkan maLas, maLu, dan tak usaha sama sekali dalam dakwah ini.. syukron

  66. Sungguh……….. Penderitaan itu merupakan penderitaan sdr qta yg berada jauh dr kita, mereka yg memperjuangkan islam demi mengorbankan diri mereka merupakan tindakan yg berani….. Keteguhan yg luar biasa………. Mereka yg berjuang disna, terlihat begitu keras dan sulit hingga siksaan harus diterima. BAGI KITA YANG BERJUANG DI INDONESIA INI, SANGATLAH ANEH JIKA KITA DAKWAH KEMUDIAN DIUSIR DARI MASJID AKHIRNYA KITA BERHENTI BERDAKWAH…..????? SANGATLAH ANEH JIKA ADA KESEMPATAN MENYEBARKAN NASROH KEMUDIAN DITOLAK OLEH MASJID SETEMPAT ATAU DI TOLAK OLEH PENERIMA AKHIRKNYA BERHENTI BERDAKWAH……????? LIHATLAH BAGAIMANA KETEGUHAN SDR KITA SI MUHAMMAD YG BERADA JAUH DARI KITA…..??? BANDINGKANLAH DNGAN DIRI KITA MASING-MASING…….!!!!!

  67. holy fighter

    subhanallah..luar biasa.. allahuakbar!!!!

  68. Allahuakbarrrrrrrrrrr !!!!!!!!!!!
    maJu TAk genTAr mEmbELa yaNg bENAr ……
    Orang2 yahudi kiRA Kita TAkuT maTi … sEpeRtI halNya mErekA yanG TakuT kehIlanGAn dUnIA mEreKA ….
    dEmI Allah … TidaK aDA kemAtIan bagI KiTA, YAng aDA adaLAh hIduP aBAdI dI AlaM YAng bErbeDA … ALLAHUAKBARRrrr !!!!

  69. Sesungguhnya di antara sekian banyak nikmat itu, CUKUPlah bagi mu ISLAM sebagai NIKMAT. La haula wa la quwata illa billah…

  70. Allaahu Akbar…

  71. Yaa Ayyuhal kafirun,,,!!!!!

    BUNUH AKU….!!!!
    Kau KECELE..!!!!!!

    Halangi AKu !!
    Kau tk akan Mampu..!!!

  72. Barakallahu laka.
    semoga Allah mengirim lebih banyak lagi pemuda2 pemberani seperti ini. Sehingga kapitalisme yg kini menguasai dunia, akan segera di benamkan Allah ke dasar Jahannam!!
    ALLAHU AKBAR!

  73. Otoritas Palestin = Dajjal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*