Boediono tidak akan Dimakzulkan Jelang Kedatangan Obama

JAKARTA- Pengamat komunikasi politik UI, Effendi Ghazali, meyakini Wakil Presiden Boediono tidak akan mengalami pemakzulan akibat rekomendasi Pansus yang disampaikan 2 Maret nanti. Effendi melihat itu dari rencana kedatangan Presiden AS Barrack Obama ke Indonesia di bulan Maret pula.

Tidak mungkin, kata Effendi, kedatangan Presiden Negara Paman Sam itu dibayangi kondisi politik dalam negeri yang tidak stabil. ”Tidak akan terjadi pemakzulan karena Obama mau datang,” ujar dia, Jumat (19/2).

Pemerintah dipastikannya memberikan jaminan kestabilan politik pada AS demi kedatangan Obama ke Indonesia. Prakiraan Effendi juga datang setelah melihat nyanyian anggota Pansus dalam pertemuan di salah satu stasiun televisi swasta. Ketika itu dengan jelas, anggota Pansus, Agun Gunanjar, menyanyikan lagu karya Obbie Mesakh ‘Kisah Kasih di Sekolah’ yang diubahnya jadi ‘Kisah Kasih Pansus Century’.

Menurut Effendi, lagu itu tidak pantas dibawakan karena lagu itu mencerminkan kesan bahwa perjuangan anggota Pansus sudah berakhir. ”Nyanyi masa-masa indah, tetapi publik belum melihat mana yang indah. Rekomendasi saja belum disampaikan ke paripurna,” papar dia.

Ditambah lagi laporan aliran dana yang sembilan fraksi yang berani menuding tegas manajemen Bank Century saja. Lain dengan sikap mereka di pembacaan pandangan awal terkait proses akuisisi dan merger, FPJP, dan penyertaan dana sementara.

Dari keadaan itu Effendi mengartikan, lobi-lobi hingga tekanan dan ancaman yang dilontarkan Partai Demokrat berhasil. Demokrat sukses memengaruhi partai koalisi untuk satu suara dengannya. Effendi menduga nanti yang akan dituding bersalah hanyalah Direktur Pengawasan BI, pimpinan Bank Century, dan manajemen Bank Century.

Padahal Effendi melihat ini sebagai momen bagi Golkar untuk bangkit. ”Jika Golkar mau bongkar semua, partai ini akan naik dan Golkar akan terlepas dari bayang-bayang Partai Demokrat,” katanya. Sikap partai yang dikatakan Andi Rahmat (anggota Pansus dari PKS) dan Bambang Soesatyo (Partai Golkar) dianggap belum tentu sama dengan sikap elit partai tersebut. (republika.co.id, 19/2/2010)

2 comments

  1. Ya Allah bagaimana nasib bangsa ini? dan semoga Engkau menjaga dan menyelamatkan keturunanku dari penguasa yang dzolim

  2. para pemimpin negeri ini selalu lamban dalam berpikir dan bertindak. setelah segalanya sudah rusak parah baru menyesal dan sedikit melakukan perbaikan. buktinya, cermati aja masalah demi masalah yang terjadi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*