GAZA- Hamas hari Senin mendesak para pemimpin Eropa memasukkan Israel ke dalam daftar negara pendukung terorisme karena keterlibatannya dalam pembunuhan seorang tokoh Hamas di Dubai bulan lalu. “Kami mendesak Uni Eropa (EU) memasukkan wilayah kesatuan Zionis (Israel) ke dalam daftar negara yang mendukung terorisme terorganisasi karena mereka membahayakan perdamaian internasional,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Uni Eropa sebelumnya mengungkapkan amarah atas pembunuhan komandan Hamas Mahmud Al-Mabhuh dan dugaan penggunaan paspor palsu EU dalam pembunuhan itu, yang dituduhkan pada badan intelijen Israel Mossad. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menekankan bahwa tidak ada bukti negara Yahudi itu mendalangi pembunuhan tersebut.
Mabhuh, seorang pendiri sayap bersenjata Hamas, ditemukan tewas di kamar hotelnya di Dubai pada 20 Januari. Polisi Dubai, yang menuduh Mossad terlibat, mengeluarkan nama dan foto 11 tersangka yang memasuki Uni Emirat Arab dengan paspor Eropa –enam dari Inggris, tiga dari Irlandia, satu dari Jerman, dan satu dari Prancis.
Paspor-paspor itu terutama milik orang-orang dengan kewarganegaraan ganda yang tinggal di Israel, yang terkejut mengetahui mereka dikait-kaitkan dengan kasus pembunuhan itu. Hamas hingga kini masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir Gaza pada 2005 namun tetap memblokadenya. (republika.co.id, 23/2/2010)