Seiring dengan musibah banjir yang makin meluas di Kabupaten Bandung, HTI DPD II Kabupaten Bandung meluncurkan sebuah program kepedulian terhadap musibah yang tengah melanda sebagian besar penduduk di Kabupaten Bandung tersebut. Daerah yang terkena banjir mencakup beberapa area berbeda yang cukup luas (Banjaran, Bale Endah, Bojong Soang, dan Dayeuh Kolot). Berikut ini reportasenya.
Ahad (21/02): set up team dan eksekusi program
Alhamdu lillah, pada Ahad 21 Februari 2010 telah terbentuk panitia program Posko HTI Peduli Banjir Kabupaten Bandung yang siap bekerja selama dua minggu untuk terjun membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. Misi utama posko yang didirikan kali ini adalah membantu warga yang paling membutuhkan dengan bantuan yang tepat sasaran dan memberikan mental recovery pada para korban banjir.
Dalam rangka mewujudkan dua misi tersebut, telah ditetapkan runutan program kerja team sebagai berikut: survey lokasi dan kebutuhan warga, set up posko, kegiatan pengobatan gratis dan program perbaikan gizi, dan acara daurah bagi warga korban banjir sebagai bentu mental recovery.
Senin (22/02): survey lokasi dan kebutuhan warga
Salah satu problem mendasar terkait banjir di Kabupaten Bandung adalah tidak meratanya distribusi bantuan baik dari pihak pemerintah maupun pihak-pihak non pemerintahan. Banyak bantuan yang hanya terkonsentrasi di daerah tertentu (misal terkonsentrasi di daerah yang dekat dengan jalan raya atau kantor-kantor pemerintahan), sementara daerah-daerah lain yang jauh dari jalan raya atau sulit diakses kendaraan karena ketinggian genangan banjir tidak mendapatkan bantuan sama sekali.
Dalam rangka merespon problem mendasar tersebut, setelah dilakukan survey ke sejumah lokasi, akhirnya lokasi posko HTI diputuskan untuk didirikan di daerah RW 8 Kp. Kulalet Kelurahan Andir, Kecamatan Bale Endah. Kampung Kulalet sendiri merupakan salah satu daerah banjir terparah di Kabupaten Bandung dengan ketinggian air mencapai 3 m; hanya saja, sampai tim survey HTI DPD II Kabupaten Bandung tiba di lokasi belum ada satu pihak pun yang memberikan bantuan. Saat tiba di lokasi, sebagian besar daerah masih tergenang air dan lumpur antara 50 cm – 1 m (dari luapan sungai Ci Sangkuy). Panitia difasilitasi Bpk Ketua RW 08 Kp. Kulalet (Bpk. Boris) dan dipersilahkan menginap di mesjid Al-Huda. Jadilah Pusat aktivitas posko lapangan di Mesjid Al-Huda, sementara posko logistik masih dipusatkan di Msj Al-Ikhlas (Jl Laswi 875) Ciparay.
Selasa (23/02): Set up posko HTI Peduli, pembagian air bersih siap minum, dan pendataan warga yang membutuhkan pengobatan
Pada pagi hari Selasa (23/02), team HTI berkunjung ke rumah salah seorang tokoh masyarakat (H. Jaja) guna memohon kesediaan beliau dan keluarga agar rumahnya dapat dijadikan sebagai posko kesehatan dari HTI pada hari Rabu. Alhamdu lillah, beliau memberikan respon yang sangat baik dan memfasilitasi kami dengan ruangan yang cukup representatif sebagai posko kesehatan. Rumah H. Jaja ini juga digunakan sebagai titik berangkat bantuan logistik yang paling dibutuhkan warga.
Terkait kebutuhan warga yang paling mendesak, setelah melakukan survey kebutuhan warga pada saat tiba di lokasi pada Senin (22/02), hal yang paling dibutuhkan warga adalah air bersih untuk keperluan memasak dan minum. Akhirnya, team posko HTI Peduli memutuskan untuk membantu warga dengan mebagiak air bersih siap minum sebanyak 2800 liter untuk warga di Sembilan area berbeda. Bantuan air ini diperoleh melalui kerja sama dengan salah satu pengusaha air isi ulang yang mau menyediakan air tersebut dengan harga yang sangat rendah (hanya untuk biaya listrik proses sterlisasi air). Alhamdu lillah, pembagian air dan kupon pengobatan pada warga yang membutuhkan berjalan dengan sangat lancar. Pembagian air bersih tersebut dimulai sejak jam delapan pagi dan baru selesai pada pukul 18.00 petang. Warga sangat berterimakasih atas bantuan kecil yang kami salurkan, di antara mereka bahkan banyak yang mendoakan kebaikan atas apa yang telah mereka dapatkan.
Bersamaan denngan pembagian air bersih siap minum, anggota team posko HTI Peduli Banjir juga berkoordinasi dengan para ketua RT di Kp. Kulalet untuk melakukan pendataan terhadap warga yang membutuhkan bantuan medis. Team HTI melakukan seleksi terhadap warga yang akan diberikan bantuan medis berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis, dan perbaikan gizi. Penyeleksian ini dilakukan agar bantuan medis diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Kupon pengobatan diberikan pada 150 warga untuk mengikuti pengobatan di posko HTI pada Rabu (24/02).
Malam harinya, ada pertemuan informal antara team posko HTI Peduli dengan sejumlah ustadz di mesjid Al-Huda (Ust. Cecep, Ust. Heri, dan Ust Aan). Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, sambil menikmati hidangan alakadarnya, para ustadz tersebut banyak bertanya tentang beberapa pandangan Hizbut Tahrir dan insya Allah siap menerima para pengemban dakwah Hizbut Tahrir Indonseia untuk berdakwah di Kp Kulalet. Tuntas berdiskusi dengan para ustadz, team sempat melakukan perluasan survey ke beberapa daerah banjir di Kecamatan Bale Endah dan menentukan titik berikutnya untuk posko lanjutan setelah tuntas program di Kulalet.
Rabu (24/02): Program pengobatan gratis & perbaikan gizi, Mental Recovery
Mulai jam 07.30 WIB, warga telah berdatangan ke rumah H. Jaja untuk mengikuti program pengobatan di Posko HTI Peduli Banjir. Divisi medis Posko HTI Peduli Banjir Kab Bandung beranggotakan seorang dokter (dr. Muadz Atim) dan tiga orang petugas medis. Aktivitas pengobatan bagi warga dan perbaikan gizi berlangsung hingga pukul 13.00 WIB dengan jumlah total pasien yang ditangani sebanyak 152 orang (dari berbagai segmen usia dan jenis kelamin). Sakit yang dikeluhkan warga pada umumnya terkait dengan masalah pada kulit dan pencernaan.
Selepas shalat zhuhur, sebagai penutup dari aktivitas posko HTI Peduli Banjir di Kp. Kulalet, mulai pukul 13.30 diadakan daurah tokoh dan masyarakat Kp. Kulalet yang dihadiri 20 orang peserta. Daurah ini merupakan bentuk mental recovery terkait musibah banjir yang telah dilalui warga. Adalah H. Salam, salah seorang Syabab HTI Kec Bojong Soang yang bertindak sebagai pemateri dalam daurah ini. Dalam usianya yang sudah terbilang sepuh (di atas 60 tahun) beliau dengan penuh semangat memberikan pencerahan terhadap warga yang hadir. Dalam daurah yang berlokasi di Msj An-Nuur tersebut, H. Salam memaparkan tentang bagaimana seharusnya sikap seorang Muslim dalam menyikapi musibah. Beliau juga menekankan bahwa musibah banjir yang dihadapi warga adalah peringatan dari Allah SWT agar kita kembali pada SyariatNya. “Ada bencana yang lebih berbahaya dari sekedar luapan banjir sungai Ci Sangkuy, musibah itu adalah hilangnya pemahaman umat Islam yang murni tentang aqidah dan Syariat Islam”, ujar beliau. Beliau pun menegaskan bahwa HTI hanya menyalurkan bantuan material yang diamanahkan masyarakat yang peduli pada Banjir Kabupaten Bandung. Namun demikian, bantuan material suatu saat akan habis; karenanya, HTI ingin memberikan sesuatu yang insya Allah tidak akan habis ditelan waktu, yakni ajakan untuk sama-sama mengkaji, menjalankan, dan memperjuangkan Islam agar dalam waktu yang dekat Khilafah bisa tegak dan mampu memberikan pemeliharaan terbaik bagi semua warganya.
Tepat sebelum adzan ashar berkumandang, dilaksanakan acara penutupan kegiatan posko HTI Peduli Banjir di Kp. Kulalet. Penutupan dilakukan secara simbolis dengan pemberian bantuan pakaian siap pakai dari HTI DPD II Kab bandung (diwakili ketua Posko HTI, Ust. Romli) kepada salah seorang ketua RT yang hadir.
Amanah Tambahan
Sesaat setelah posko di Kulalet secara resmi ditutup, ternyata ada warga Bojong Soang yang mengetahui keberadaan team HTI di Kulalet dan tergerak hatinya untuk membantu warga Kulalet. Hamba Allah ini menyediakan 300 bungkus nasi yang harus segera didistribusikan. Anggota team posko HTI yang sudah bersiap-siap pulang akhirnya kembali mengenakan pakaian lapangan dan mendistribusikan semua makanan tersebut ke daerah Uak, 2 km arah utara dari Kp. Kulalet. Daerah Kp. Uak memiliki medan yang lebih sulit dari Kulalet karena air dan lumpur masing menggenang dengan ketinggian 50 cm hingga 1 m, ditambah dengan hujan yang saat itu tengah turun. Di Kp Uak inilah banjir minggu lalu mencapai ketinggian 3m. Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka yang telah membantu para korban banjir, menjadikan para anggota team posko HTI sebagai orang-orang yang lebih shalih, ikhlash, penyabar, dan pandai bersyukur.
Tentang team Posko HTI Peduli Banjir Kaupaten Bandung
Steering committee team Posko HTI Peduli Banjir Kabupaten Bandung adalah ketua DPD II HTI Kabupaten Bandung dengan anggota SC ketua DPC HTI Majalaya dan ketua DPC HTI Bojong Soang-Bale Endah. Ketua Operational Committee merangkap ketua posko HTI adalah Ust. Romli (Syabab HTI Bojong Soang-Bale Endah). Anggota team posko HTI Peduli Banjir Kabupaten Bandung terdiri dari para Syabab HTI yang berasal dari kecamatan Rancaekek, Solokan Jeruk, Majalaya, Ciparay, dan Bojong Soang, beserta empat orang dari Muslimah HTI Bojong Soang. Aktivitas posko pasca penanganan dampak banjir di Kp. Kulalet insya Allah masih akan berlangsung di beberapa lokasi yang membutuhkan penanganan sampai Jumat 5 Maret 2010. Bantuan masih dapat disalurkan hingga Ahad 28 Februari 2010 ke kantor DPD I HTI Jawa Barat di Jl. Cikampek V No 39 Antapani Bandung, tlp/fax: 022-7201860 atau via rekening BCA 2800754944 a.n. Fikri Rabani. Untuk kiriman bantuan finasial, mohon kirim sms konfirmasi ke nomor 085720934026. [Humas DPD II HTI Kabupaten Bandung]
Allahu Akbaru!!!