Livni: Konflik Dengan Palestina Bisa Berubah Menjadi Konflik Ideologis yang Tak Berujung

Tzipi Livni pemimpin oposisi di Knesset Israel menjelaskan bahwa konflik politik antara Israel dengan Palestina bisa berubah menjadi konflik ideologis yang tidak dapat diselesaikan.

Livni menambahkan, “Saya menyerukan kepada pemimpin Palestina untuk menghentikan kemerosotan situasi, dan ini harus dilakukan sebelum terlambat.”

Pernyataan Livni ini muncul setelah pertemuannya dengan Ketua Urusan Luar Negeri di Senat Amerika, Senator “John Kerry” di Yerusalem.

Surat kabar “Yediot Aharonot” menjelaskan bahwa keduanya membahas “tentang keputusan pemerintah Israel untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan Masjid Bilal bin Rabah kedalam situs peninggalan budaya Yahudi, yang menyebabkan gelombang kemarahan luar biasa di Timur Tengah.”

Sementara itu, Kerry dalam jumpa pers menjelaskan optimismenya bahwa selama kunjungannya ke Timur Tengah, “Ia yakin bahwa ada niat di kedua belah pihak, Israel dan Palestina untuk bergerak ke arah dialog.” Dalam hal ini, Kerry telah bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmud Abbas, dan sebelumnya ia juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Begitu juga terkait dengan masalah Iran, Kerry mengungkapkan bahwa ia tidak yakin sama sekali bahwa Israel akan menyerang Iran dalam waktu dekat.

Kerry menambahkan, “bahwa Netanyahu telah melaporkan setiap kejadian yang terjadi kepada pemerintah AS dengan sangat baik, sehingga untuk hal ini tidak perlu ceroboh, sebagaimana aku tidak yakin bahwa Suriah dan Israel sedang di ambang perang.” (mediaumat.com, 2/3/2010)

2 comments

  1. Lho…jelas lah ! ideologi yg turun dari ajaran Agama Allah yang mulia akan terus berperang dengan ideologi setan sampai akhir zaman !!!!

    GOD with us….Allahu Akbar !!!

  2. Dan Katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
    QS. al-Isra’ (17) : 81

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*