Negeri yang mayoritas berpenduduk Muslim ini selalu menjadi bulan-bulanan Amerika.
Ali Mukhtar Ngabalin, mantan anggota DPR RI menegaskan hal itu terjadi lantaran pemerintah mengadopsi ideologi Kapitalisme dengan sistem pemerintahan demokrasinya itu.
Diadakanlah pemilu secara periodik, saat itulah Amerika mengupayakan berbagai upaya kotor agar antek-anteknya memenangkan pemilu. Upaya tersebut terus berlanjut untuk memastikan semua kehendak Amerika dapat berjalan di Indonesia. Karena memang dalam demokrasi, keputusan itu diambil berdasarkan menang dan kalah bukan benar dan salah.
“Karena demokrasi itu tidak mengenal yang haq dan bathil, demokrasi hanya mengenal yang menang dan kalah!” pekiknya dalam talkshow Media Umat: Kontroversi Kedatangan Obama, Selasa (9/3) malam di panggung utama Islamic Book Fair Senayan Jakarta. Maka bila ingin lepas dari dikte Amerika Indonesia harus meninggalkan kapitalisme dan demokrasi sebagai gantinya wajib menerapkan Ideologi Islam, yang popular disebut dengan syariah.
“Berdasarkan syariah pula sudah jelas sekali Obama adalah pemimpin negara kafir muhariban fi’lan, maka harus ditolak kedatangannya!” ujarnya kemudian disambut pekik takbir oleh ratusan peserta yang hadir. (mediaumat.com, 10/3/2010)