400 Ulama Banten Tolak Kedatangan Barack Obama-Presiden Negara Penjajah

HTI Press. Pekikan takbir berkali-kali bergema dari para ulama dan asatidz yang hadir pada acara Majelis al-Buhuts al-Islamiyah Forum Silaturrahmi Ulama Banten di Gedung Islamic Centre Citra Raya Kabupaten Tangerang, Sabtu 13 Maret 2010 pukul 20.00 – 23.00. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 400 ulama dan asatidz tersebut mengambil tema “Menyatukan sikap ulama menghadapi kedatangan Presiden Amerika Barack Obama”.

Pembicara pada acara ini adalah Ust H. Mawardi, MSc. yang memaparkan fakta-fakta dan analisis politik tentang kedatangan Obama; dan KH Mansyur Muhyidin dari Cilegon yang memaparkan tentang hukum Syara’  menyambut Obama. Dalam paparannya Ust. H. Mawardi menyampaikan bahwa kedatangan Obama tidak lepas dari kedatangan seorang presiden Amerika Serikat yang tidk lepas dari kepentingan politik maupun ekonomi sebuah negara penjajah yang bernama Amerika Serikat. Amerika menganggap penting untuk mengokohkan hegemoni politiknya di Asia khususnya Asia Tenggara melalui Indonesia. Demikian pula Amerika memiliki agenda untuk mengontrol kepentingan ekonominya di Indonesia karena Indonesia merupakan negara yang memberikan sejumlah besar pengelolaan sumber daya alam kepada perusahaan-perusahaan Amerika, seperti tambang emas Freeport dan tambang minyak Exon.

Obama sebagai sosok presiden Amerika tidak berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya termasuk tidak berbeda dengan presiden Bush yang tangannya berlumuran darah umat Islam. Terbukti Obama masih mempertahankan pasukannya di Irak yang sejak invasinya tahun 2003 telah membunuh lebih dari 1 juta umat Islam, termasuk anak-anak orang tua dan para wanita, menjadikan lebih dari 4 juta warga kehilangan tempat tinggal. Bahkan Obama telah mengirimkan tambahan pasukannya ke Afghanistan 30 ribu tentara, memperluas konflik ke Pakistan dan tidak menutup penjara Guantanamo yang kontroversial, sebagaimana janji yang pernah diucapkan. Dalam pembelaannya terhadap Israel, Obama juga sama dengan pendahulunya yang akan memastikan bahwa Israel aman dari “gangguan” muslim sekitarnya. Walhasil Barack Obama tidak layak disambut sebagai tamu untuk datang ke Indonesia.

Adapun KH Mansyur Muhyidin selain menjelaskan bahwa secara hukum Islam jelas bahwa haram hukumnya menerima tamu Obama karena dia adalah Presiden Amereka yang menjadi musuh Allah, musuh Rasulullah dan musuh umat Islam. Jika menerimanya saja haram, apalagi menyambutnya dengan baik, memeluknya atau cipika-cipiki. Beliau juga menjelaskan tentang sejarah kegigihan umat Islam Banten dalam melawan penjajahan Belanda, termasuk ribuan syuhada yang gugur dalam melawan Belanda untuk mempertahankan ibukota Jakarta. Perjuangan para syuhada tersebut dikenang melalui Makam Pahlawan Seribu di daerah Serpong. Banten sejak dulu terkenal dengan perjuangannya. Pada masa penjajahan Belanda istilah Banten mengandung konotasi dengan istilah “Bantahan” yang menunjukan sikap umat Islam Banten yang selalu gigih dalam memberikan perlawanan terhadap Belanda. Demikian pula pada masa kemerdekaan dan di masa reformasi Banten yang berkonotasi dengan kata “Benten” yang berarti selalu tampil beda dalam perjuangannya. Dan di masa perjuangan penegakan Syariah dan Khilafah saat ini diharapkan Banten akan menjadi “Ketiban Inten” (mendapatkan intan/mutiara) dengan keberhasilannya memperjuangkan tegaknya Syariah dan Khilafah.

Di akhir acara dilakukan penanda tanganan oleh lima orang perwakilan ulama yang menyatakan bahwa dilatarbelakangi fakta Amerika sebagai penjajah dan posisinya secara syar’iy adalah kafir harbi fi’lan yang haram hukumnya menjalin hubungan baik dengan mereka, maka sebagai wujud amar makruf nahi munkar para ulama Banten menyatakan sikap: menolak kedatangan Obama sebagai kepala negara kafir harbi fi’lan, sekaligus meminta penguasa negeri ini untuk tidak menerima, menyambut atau memperlakukan Barack Obama layaknya tamu terhormat. Para ulama juga memberikan tausiyah (rekomendasi) kepada seluruh komponen umat Islam untuk menolak kedatangan Obama, dan sekulerisme-demokrasi yang jelas-jelas menjadi sumber madharat bagi bangsa ini. Juga mengajak komponen umat khusunya ulama untuk berada di garda terdepan dalam perjuangan menegakkan Syariah dan Khilafah serta memberikan dukungan terhadap para pengemban dakwah yang berjuang menegakkan Syariah dan Khilafah.

Sumber: Panitia Majelis al-Buhuts al-Islamiyyah Forum Silaturrahmi Ulama Banten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*