Ribuan Anggota Hizbut Tahrir Jawa Timur Tolak Kedatangan Obama

Surabaya – Sekitar lima ribu anggota Hitzbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Timur memenuhi depan kantor Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya, Ahad (14/3). Mereka membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi penolakan terhadap rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia pada akhir Maret nanti.

Saking banyaknya peserta, unjuk rasa yang dimulai dengan longmarch dari depan Taman Bungkul hingga ke kantor Konsulat Jendral Amerika yang berjarak sekitar satu kilometer ini, sempat membuat kawasan di sepanjang Jalan Darmo hingga Jalan Dr. Soetomo ditutup sementara.

Kemacetan di Jalan Darmo baru diatasi setelah massa digiring menuju Jalan Dr Soetomo sehingga penutupan jalan hanya dilakukan di depan kantor konsulat. “Kami mengajak, seluruh organisasi maupun elemen lainnya menolak kedatangan Obama ke negara ini,” kata Ketua HTI Jatim, Choirul Sulaiman.

Sejumlah spanduk yang mereka bawa bertuliskan alasan penolakan terhadap kehadiran Obama. Antara lain, “Obama the real terorist, Obama presiden negara teroris, AS penjajah negara Islam”.

Tak hanya itu, massa menilai di bawah kepemimpinan Obama, perampokan Amerika terhadap negara-negara Islam juga tak kunjung reda. Meski Obama pernah hidup di Indoneisa, mereka tetap mendesak agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak kedatangan Obama bersama keluarganya itu. Aksi damai itu diakhiri dengan teatrikal yang menggambarkan kerakusan AS dalam mengeksploitasi beberapa sumber migas di Indonesia.

Aksi ini merupakan kelanjutan dari deklarasi seribu ulama HTI yang digelar di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Ahad (7/3) lalu. “Dalam deklarasi lalu, seluruh ulama sepakat bahwa kedatangan Obama tidak ada manfaatnya bagi Indonesia,” kata Choirul.

Untuk mengamankan aksi, setidaknya seribu personil gabungan dari Brimob Polda Jatim, Polwil Surabaya, dan Polres Surabaya Selatan dikerahkan. Tak hanya saat keberangkatan, polisi juga mengawal kepulangan massa yang juga melakukan longmarch dari depan kantor Konsulat Jenderal menuju Taman Bungkkul. (tempointeraktif.com, 14/3/2010)