Pemimpin Belanda yang anti-Islam Geert Wilders mendapatkan angka yang besar dalam pemilihan umum lokal pada hari Kamis, sehingga membuatnya menjadi penantang serius dalam pemilihan nasional pada bulan Juni, dalam sebuah hasil awal.
Dalam tes opini publik pertama sejak jatuhnya pemerintah koalisi Perdana Menteri Jan Peter Balkenende bulan lalu, Wilders, dari Partai Kebebasan (PVV) berada pada posisi pertama dalam polling di kota Almere dan pada posisi kedua di Den Haag.
Hasil itu merupakan hasil polling yang menunjukkan bahwa PVV, yang berkampanye untuk melawan imigrasi kaum muslim sebagai platform utamanya, akan memenangkan kursi terbanyak – dengan 27 kursi pada pemilihan 150-anggota parlemen Belanda – dalam pemilihan umum tanggal 9 Juni.
Popularitas Wilders, yang membandingkan Islam dengan fasisme dan Qur’an dengan buku karangan Adolf Hitler “Mein Kampf,” itu telah merusak citra Belanda sebagai negara yang sering menggambarkan dirinya di masa lalu sebagai sebuah benteng toleransi.
Partai PVV telah mempromosikan kebijakannya itu bagi suatu negeri bependuduk 16 juta yang semakin berjuang dalam masalah ekonomi dan di tengah meningkatnya ketegangan sosial. Ada hampir 1 juta Muslim di Belanda.
“Para elit kiri masih percaya pada multi-culturalisme dengan memanjakan para penjahat, yakni sebuah negara super Eropa dengan pajak tinggi,” kata Wilders diiringi sorak-sorai para pendukungnya pada sebuah rapat umum di Almere setelah pemungutan suara berakhir hari Rabu. “Tapi penduduk Belanda lainnya berpikir lain. Bahwa saat ini mayoritas penduduk yang diam telah memiliki suara,” katanya. (Khilafah.com, 14/3/2010)