Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendapat tekanan justru dari para koleganya di Partai Demokrat untuk membatalkan kunjungan ke Indonesia dan Australia Mereka khawatir, kunjungan itu justru akan menjadi “torpedo” bagi Rancangan Undang-Undang Kesehatan yang kini tengah diperjuangkannya.
Jumat ini dinilai sebagai tenggat waktu yang penting, kendati masih ada 26 anggota parlemen dari Demokrat yang enggan menyetujui Rancangan Undang-Undang Kesehatan tersebut. Akibatnya, ada wacana kemungkinan tenggat waktu pengesahan Rancangan Undang-Undang Kesehatan tersebut bakal molor hingga awal April.
Obama berencana mengundang anggota Kongres ke Gedung Putih untuk berdiskusi langsung soal ini. “Untuk pertama kalinya dalam delapan bulan, Presiden akhirnya turun tangan. Tapi kini, ia malah “melompat ke pesawat” (untuk pergi ke Indonesia, Australia, dan Guam). Bagaimana bisa?” ujar seorang anggota kongres dari Partai Demokrat kepada Politico.com.
Anggota lainnya menyebut kunjungan itu semestinya ditinggalkan. “Perjalanan itu sungguh mengabaikan banyak hal.”
Obama sebelumnya dijadwalkan melawat ke Asia-Pasifik pekan ini. Akan tetapi, debat soal Rancangan Undang-Undang Kesehatan membuat kunjungan tersebut diundur tiga hari. Air Force One dijadwalkan terbang dari Washington DC ke Guam pada Ahad (21/3) ini dilanjutkan ke Indonesia pada Selasa (23/3) dan ke Canberra pada Kamis (25/3). Di Canberra, Obama hanya dijadwalkan selama 24 jam untuk kemudian kembali lagi ke AS.
Reformasi pelayanan kesehatan yang diajukan Obama “menodong” anggaran sebanyak 1 triliun dolar AS untuk 10 tahun guna meng-cover 30 ribu rakyat AS yang selama ini tidak memiliki asuransi kesehatan. Partai Republik dan beberapa kelompok bisnis menentang mentah-mentah rencana ini. (republika.co.id, 17/3/2010)