Asosiasi Ulama Islam Internasional: Hari Jumat Sebagai Hari “Pertolongan Dan Mobilisasi” Untuk Menyelamatkan Al-Aqsha

Asosiasi Ulama Islam Internasional, atau International Association of Muslim Scholars (IAMS) yang didirikan di ibukota Inggris, London pada tanggal 11 Juli 2009 lalu menyatakan bahwa hari Jumat besok merupakan hari pertolongan dan mobilisasi Islam dan dunia Arab untuk menyelamatkan masjid Al-Aqsa, dengan  menyerukan agar diadakan KTT Islam untuk penyelamatan al-Quds (Yerusalem) dan memulai intifadhah ketiga untuk menolong al-Aqsa. Asosiasi Ulama ini menuntut bahwa penarikan inisiatif perdamaian Arab sebagai sesuatu yang final, dan menghentikan semua bentuk negosiasi dengan Israel.

Asosiasi Ulama Islam Internasional dalam pernyataannya pada hari Rabu mengkritik peluncuran “sinagog al-Khurab” yang hanya berjarak beberapa meter dari al-Aqsha, dan menyebutnya sebagai “sebuah langkah yang sangat berbahaya bagi masa depan masjid al-Aqsha al-Mubarak yang sedang dijalankan oleh musuh, kaum Zionis.”

Asosiasi Ulama Islam Internasional kembali menyerukan kepada warga Palestina untuk meninggalkan egoisme kelompok, dan meminta mereka untuk melanjutkan “aktivitas jihad dalam segala bentuknya, serta melakukan intifadhah ketiga demi menyelamatkan al-Aqsha.” Sebagaimana, ia juga menuntut diakhirinya pemblokadean di Jalur Gaza sepenuhnya.

Asosiasi Ulama Islam Internasional menyeru masyarakat dan penguasa, dengan mengatakan: “Kita harus mengumpulkan semua kekuatan dan semua kemampuan kita, untuk menghentikan laju bencana yang menimpa wilayah dan tempat-tempat suci kita, sebelum terlambat.”

Asosiasi Ulama Islam Internasional menyatakan bahwa hari Jumat bersok merupakan “Hari Pertolongan dan Mobilisasi Islam dan Arab” untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsa, dengan meminta semua ulama dan khotib di manapun berada agar “mengajak semua umat dari berbagai latar belakang untuk membela al-Aqsa, yang dimulai dengan khitbah Jumat oleh para imam, kemudian disusul dengan demonstrasi damai.”

Asosiasi Ulama Islam Internasional yang dipimpin oleh Syaikh Yusuf al-Qaradhawi ini juga menyerukan agar memberikan tekanan pada para penguasa, agar segera mengambil inisiatif untuk melakukan sesuatu yang berpengaruh, dan menyelamatkan situasi sebelum terlambat.”

Dalan sebuah pernyataan dari Asosiasi Ulama Islam Internasional ini dikatakan: “Sudah tiba saatnya untuk melakukan intifadhah ketiga dalam rangka menyelamatkan al-Aqsha yang sedang terancam, dan masjid Ibrahimi, bahkan untuk seluruh Palestina.”

Dalan sebuah pernyataannya juga, Asosiasi Ulama Islam Internasional mengatakan bahwa kedepan akan mengadakan KTT Arab di Libya, dimana isu al-Quds dijadikan isu utamanya.

Dan juga menyeru agar “KTT ini menghasilkan keputusan yang berkualitas dan baru, serta memiliki nilai yang kuat, sehingga mampu menghentikan arogansi pemerintah ekstremis Zionis, yang telah bertekad untuk melaksanakan rencana jahatnya karena melihat kelemahan dan perpecahan di tengah-tengah kita, dimana semua itu terjadi karena kita sendiri yang tidak mau bersatu.”

Asosiasi Ulama Islam Internasional ini juga menyerukan diadakannya “KTT Islam” untuk menyelamatkan al-Quds, dengan meminta kepada OKI agar menyerukan kepada KTT besar, dan menekankan bahwa al-Aqsha “bukan milik bangsa Palestina saja, bukan milik bangsa Arab saja, melainkan milik seluruh kaum Muslim mulai dari ujung Barat hingga ujung Timur, bahwa al-Aqsha yang menjadi milik bersama ini sedang dalam ancaman nyata yang berupa pembongkaran, jika tidak dengan segera memobilisasi seluruh umat Islam untuk melakukan penyelamatannya.”

Asosiasi Ulama Islam Internasional memperingatkan kaum Muslim bahwa pembangunan sinagog al-Khurab yang berjarak beberapa meter saja dari al-Aqsha, “berkaitan mitos-mitos dan ramalan Zionisme.” Meraka menganggap bahwa pembangunan kembali sinagog menandai dimulainya prestasi terbesar dan yang paling penting bagi mereka, yaitu “membangun Haikal Ketiga di atas reruntuhan masjid al-Aqsha.”

Asosiasi Ulama Islam Internasional menekankan bahwa “bahaya akan semakin mengancam jika tidak ada reaksi keras dan kuat dari bangsa Arab dan dunia Islam untuk menghentikan kegilaan musuh, kaum Zionis, sehingga beberapa hari mendatang akan terjadi hari-hari terburuk, yaitu hancurnya masjid al-Aqsh al-Mubarak, dengan didengar dan disaksikan sendiri oleh kaum Muslim di seluruh dunia.”

Pernyataan itu menyerukan warga Palestina, dengan mengatakan, “Umat Islam di Palestina harus proaktif dalam hal ini, dan semua faksi perlawanan harus melanjutkan aktivitas jihad dengan segala cara yang mungkin, terutama di Tepi Barat, dan jangan membiarkan al-Quds sendirian berada dalam pemblokadean dari semua sisinya.”

Asosiasi Ulama Islam Internasional juga meminta pemerintah, organisasi, asosiasi, wartawan, budayawan, pemilik usaha, dan orang-orang kaya di kalangan umat Islam agar memberikan semua potensi yang dimilikinya untuk “mendukung ketekunan saudara-saudara kita yang ada di kota suci ini, serta membantu Lembaga Internasional al-Quds dan yang sejenisnya dengan harta dan membangun proyek-proyek serta rumah-rumah telah dihancurkan oleh mesin kaum Zionis biadab.” (islamtoday.net, 18/3/2010)

2 comments

  1. HANYA KHILAFAH-LAH YANG SANGGUP MENYELAMATKAN AL-QUDS.

  2. Usir israil dari tanah kaum muslimin dengan JIHAD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*