Pernyataan Hizbut Tahrir Indonesia: “Tolak Obama, (Presiden Negara Penjajah)”

Nomer: 177/PU/E/02/10
Jakarta, 26 Februari 2010/12 Rabiul Awwal 1431 H

PERNYATAAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA

“TOLAK OBAMA,

(Presiden Negara Penjajah)

Seperti telah diberitakan, Presiden AS Barack Obama pada 20 – 22 Maret mendatang akan berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan itu, disamping akan melakukan pembicaraan resmi  dengan Presiden SBY menyangkut peningkatan hubungan  AS dan Indonesia,  Obama juga akan melakukan kunjungan nostalgia. Diantaranya ke SD Negeri I Menteng, tempat ia semasa kecil dulu bersekolah.

Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia mengingatkan bahwa sesungguhnya Obama adalah presiden dari sebuah negara yang saat ini jelas-jelas tengah menjajah negeri Muslim, seperti Irak dan Afghanistan. AS juga terus menyerang wilayah perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Akibatnya, negara-negara itu kini hancur berantakan. Bukan hanya secara fisik, tapi juga secara sosial, politik, ekonomi dan budaya. Tak terhitung besarnya kerugian yang ditimbulkan. Ratusan ribu bahkan mungkin jutaan rakyat di sana meninggal karenanya. Menurut penelitian John Hopkins University, akibat invasi AS ke Irak sejak tahun 2003 lebih dari 1 juta warga sipil Irak tewas. Memang dulu ketika AS menginvasi Irak dan Afghanistan, AS dipimpin oleh Presiden Bush. Tapi Obama tidak mengubah kebijakan biadab itu. Rencana untuk menarik pasukan AS dari Irak hingga sekarang belum diwujudkan. Ia bahkan sudah memutuskan menambah 30 ribu pasukan ke Afghanistan. Itu artinya tingkat kerusakan dan penderitaan rakyat di sana, termasuk yang kemungkinan bakal tewas, akan meningkat.

Sosok presiden seperti itulah yang rencananya akan berkunjung ke Indonsia. Sebuah sosok yang kejam, yang tidak beda dengan Bush, yang tangannya berlumuran darah dan yang tidak memiliki rasa belas kasih sedikitpun. Obama hingga sekarang juga tidak sedikitpun mengungkapkan rasa simpati terhadap para korban tragedi Gaza setahun lalu. Jangankan simpati terhadap korban atau kutukan terhadap pelaku, menyinggung peristiwa itu saja tidak pernah ia lakukan. Dalam pidato inaugurasi atau pelantikannya sebagai Presiden, tak sedikitpun ia menyinggung soal Gaza. Padahal itu peristiwa besar dengan korban lebih dari 1.300 orang tewas, yang telah menarik perhatian masyarakat dunia. Tapi bagi Obama, tragedi Gaza itu seolah tidak pernah ada.

Obama memang tamu. Tapi tamu itu ada dua macam. Tamu yang baik dan tamu yang bermasalah. Obama adalah jenis tamu yang kedua, karena dia hingga sekarang terus menghancurkan negeri-negeri Muslim dan membunuhi rakyat di sana.

Tambahan lagi, Indonesia dalam pembukaan UUD 45 telah menegaskan penentangannya terhadap segala bentuk penjajahan, dan oleh sebab itu penjajahan itu harus dihentikan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Bila konsisten dengan prinsip ini semestinya Indonesia juga harus menentang penjajahan yang dilakukan oleh AS di Irak dan Afghanistan. Dan bentuk paling ringan dari penentangan itu adalah menolak kehadiran presiden dari negara penjajah itu.

Juga, kedatangan Presiden Obama hanyalah merupakan bagian dari politik belah bambu di dunia Islam. AS berusaha menampilkan citra positif di satu negara muslim seperti Indonesia, untuk menutupi kejahatannya di negeri Islam lainnya (Irak, Afghanistan, Palestina, Pakistan dan lainnya) sehingga AS tetap bisa meraih dukungan dari negeri-negeri muslim atas semua tindakan kejinya yang dilakukan di negeri muslim yang lain.

Maka, berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:

1.      Menolak kehadiran Presiden AS Barrack Husein Obama ke Indonesia karena  dengan semua tindakan brutal di sejumlah negeri muslim seperti Irak, Afghanistan dan di perbatasan Pakistan – Afghanistan itu, berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam. Serangan terhadap satu negeri Islam hakikatnya adalah serangan terhadap seluruh umat Islam. Oleh karena itu, dalam pandangan syariat Islam, AS sekarang ini termasuk kategori muhariban fi’lan atau negara yang dalam status memerangi umat Islam secara de facto. Presiden dari sebuah negara seperti itu tidak layak untuk diterima sebagai tamu.

2.      Kunjungan Presiden AS Obama ke Indonesia tidak lain adalah untuk mengokohkan kepentingan politik dan ekonomi AS di negeri ini. Indonesia adalah negara yang sungguh penting buat AS. Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia. Kaya sumberdaya alam, khususnya energi, dan pasar yang sangat potensial untuk produk-produk ekspor AS. Banyak perusahaan AS di bidang migas dan pertambangan yang beroperasi di Indonesia. Dan dari perusahaan-perusahaan itu, sangat banyak AS menikmati kekayaan negeri ini. Apalagi kini AS tengah bersaing secara ekonomi dengan China. Kunjungan Obama ke Indonesia untuk memastikan bahwa Indonesia tetap dalam orbit pengaruhnya. Secara politik tetap menganut sistem dan ideologi sekuler. Dan secara ekonomi tetap menjadi pasar produknya dan perusahaan-persusahan AS tetap leluasa beroperasi di Indonesia. Artinya, kunjungan Presiden Obama akan semakin mengokohkan penjajahan (tidak langsung) AS atas negeri ini. Memang ada nuansa nostalgia karena Obama semasa kecil pernah sekolah di Jakarta. Tapi itu amat sangat tidak penting. Tidak mungkin presiden dari sebuah negara imperialis sebesar AS datang ke sebuah negara untuk sekadar bernostalgia.

3.      Riwayat hidup Presiden Obama yang masa kecilnya pernah tinggal dan bersekolah di Jakarta, juga ada di antara nenek moyangnya yang beragama Islam tidak bisa dijadikan dasar untuk mengistimewakan dirinya. Penilaian atas Obama harus didasarkan pada apa yang dilakukan saat ini selama menjadi Presiden AS. Jangankan sekadar pernah tinggal di Indonesia dan ada nenek moyangnya beragama Islam, seorang warga negara Indonesia yang Muslim sekalipun bila tangannya berlumuran darah, membunuh banyak orang tetap saja harus kita hukum. Ingatlah pada sebuah hadits di mana Rasulullah menyatakan bahwa andai Fatimah anak perempuan Muhammad mencuri niscaya pasti juga akan dipotong tangannya.

4.      Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk sungguh-sungguh berjuang mewujudkan kehidupan Islami  dimana di dalamnya diterapkan syariah Islam di bawah naungan Khilafah. Hanya dalam kehidupan seperti itu saja, izzul Islam wal muslimin termasuk perlindungan terhadap negeri-negeri muslim dan harkat, martabat serta kehormatan umat Islam bisa diujudkan. Dalam sistem sekular dengan penguasa tidak amanah seperti sekarang ini, umat Islam dan negeri-negeri muslim akan terus menerus dilecehkan, dihisap dan dihancurkan oleh negara kafir penjajah, dan untuk sekadar menolak kehadirannya pun tidak mampu.

Wassalam,

Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia

Muhammad Ismail Yusanto

Hp: 0811119796 Email: Ismailyusanto@gmail.com

8 comments

  1. Ayo kita rame-rame tolak Obama, dia memang pantas menerima penolakan yang keras dari kita kaum muslimin. Obama dan Amerika sudah terbukti sering membuat kesengsaraan bagi kaum muslimin, maka sikap kita yang benar tidak hanya menolak obama, tapi juga harus menyuruh keluar semua perusahaan-perusahaan amerika dan sekutunya yang telah menguras habis kekayaan alam di berbagai belahan dunia Islam. Allahu Akbar!!!

  2. Kedatangan Obama ke Indonesia adalah Bencana bagi Bangsa Ini

    Pada pertengahan Maret, namun waktu pastinya masih dirahasiakan oleh gedung putih, bahwasanya Presiden AS, Barrack Obama, akan berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini adalah merupakan kunjungan pertama Obama selaku Presiden AS dan merupakan tindak lanjut dari kunjungan yang telah diawali Hillary Clinton, awal 2009 lalu.

    Seperti yang dikatakan oleh Dino Patti Jalal, Staf Khusus Kepresidenan, bahwasanya Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan secara resmi meluncurkan US-Indonesia Comprehensive Partnership, sebuah inisiatif di mana Amerika Serikat akan memperluas dan memperkuat hubungan dengan Indonesia untuk menangani isu-isu regional dan global. “Kami ingin ini menjadi hubungan yang lebih komprehensif, yang meliputi bidang-bidang seperti energi, lingkungan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, perdagangan, investasi, orang-ke-orang kontak dan banyak lainnya,” katanya.

    Rencananya Obama juga akan datang ke Yogyakarta, untuk melihat kraton Yogyakarta, UGM, Candi Borobudur, dan meninjau bengkel kereta api Balai Yasa Yogyakarta. Namun, Apakah kita patut sebagai warga negara Indonesia yang khususnya beragama islam merasa bangga dengan kedatangan Obama ini? Atau malah kita harus waspada? Apakah benar kedatanagan Obama ini akan memberikan keuntungan bagi Indonesia khususnya untuk umat islam ini?

    HANYA SEKEDAR JANJI

    Dalam kancah global, Pada saat Obama baru saja terpilih menjadi Presiden AS, ia menebar banyak janji-janji manis kepada umat islam. Obama menyatakan bahwa AS akan mengembangkan hubungan dengan dunia Islam dalam bentuk hubungan yang hangat, saling memahami dan atas dasar kepentingan yang sama. Ia juga mengatakan bahwa AS akan menghormati negara-negara Islam.

    “Amerika menghormati negara-negara Islam. Karenanya, kita segera menyelesaikan masalah Irak. Amerika adalah teman semua negara.” (pidato kenegaraan pertama Obama, 20 Januari 2009).

    Saat berkunjung ke Turki Obama menyampaikan pidato dihadapan parlemen Turki. “Saya katakan sejelas-jelasnya, Amerika Serikat tidak dan tidak akan pernah memerangi Islam. ”

    Namun, semua yang dikatakan oleh Obama kepada umat islam ternyata hanyalah sekedar janji-janji manis belaka.

    Contoh saja, Invasi (pembantaian) Gaza oleh Israel yang terjadi dari tanggal 28 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009, yang telah menyebabkan sebanyak 1.400 orang lebih tewas dimana ratusan diantaranya dalah anak-anak, wanita dan orang tua; 5.000 orang terluka, termasuk 1.000 yang cacat seumur hidup, disamping kehancuran dahsyat akibat berbagai jenis senjata paling mutakhir negeri Zionis, itu sama sekali tidak disinggung dalam pidato kemenangannya. Saat invasi biadab Israel di Gaza itu, sikap Obama justru sangat kentara mendukung penuh negeri Zionis dengan dalih mempertahankan diri. Padahal tragedi itu lebih merupakan pembantaian penduduk Gaza oleh zionis Israel. Sampai saat ini, AS dengan Israel masih saling bersimbiosis mutualisme.

    Sebelumnya, Obama juga pernah menyatakan dalam pidatonya pada Konferensi AIPAC 4 Juni 2008, “Biarkan saya jelaskan. Keamanan Israel adalah keramat. Hal ini tidak bisa dinegosiasikan.”

    Obama juga pernah berjanji untuk menarik pasukannya dari Iraq, namun hingga sekarang belum dilakukan, malah pada awal Desember 2009, Obama justru memutuskan pengiriman pasukan tambahan sebanyak 30 ribu personel ke Afghanistan. Di sini kita bisa membaca, ketika Iraq sudah berhasil di jadikan pembantu sehingga tidak perlu lagi keberadaan militer AS, maka giliran Afghanistan yang akan dijadikan pembantu. Semua itu diakukan agar AS mampu menguasai sumber-sumber minyak disana.

    Dari sini saja, kita bisa melihat kalau janji-janji yang disampaikan oleh Obama saat kampanye, hanyalah sekedar retorika cantik saja, tetapi sesungguhnya Obama sama dengan Bush, hanya saja, ia menggunakan soft power untuk mengahncurkan umat islam.
    Kemudian, bagaimana dengan misi Obama di Indonesia?

    BENCANA UNTUK INDONESIA

    Indonesia adalah negara yang sangat menggiurkan. Indonesia memiliki potensi alam yang alam yang luar biasa. Indonesia memiliki kawasan hutan hujan tropis yang terbesar di Asia-Pasific, yaitu diperkirakan 1,148,400 kilometer persegi. Hutan Indonesia termasuk yang paling kaya keaneka ragaman hayati di dunia. Lingkungan Pesisir dan Kelautan di Indonesia Panjang seluruh garis pesisir di Indonesia mencapai 81,000 kilometer, ini adalah 14% dari seluruh pesisir di dunia. Indonesia adalah negara yang memiliki pesisir terpanjang di dunia. Ekosistem kelautan yang dimiliki oleh Indonesia sungguh sangat bervariasi, dan mendukung kehidupan kumpulan spesies yang sangat besar.

    Dalam hal tambang, Indonesia penghasil 9,5% produksi tembaga dunia (#3 dunia setelah Chili dan USA), 40% produksi timah dunia (#2 dunia setelah China), 7% produksi nikel dunia (#6), 5% produksi emas dunia (#8), Penghasil batubara #9 di dunia yang volume ekspornya meliputi 18,75% ekspor batubara dunia. Di Papua saja terdapat 25 milyar pon tembaga (#3 dunia), 40 juta ons emas (#1 dunia) dan 70 juta ons perak, nilainya ditaksir sekitar USD 40 Milyar. (Sumber : Suara Merdeka, 10 Mei 2005)

    Dari segi humaniora, Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama islam terbesar di dunia. Hal ini lah yang menjadi daya tarik bagi barat. Seperti yang pernah dikatakan oleh Hillary Clinton, pada saat bertemu dengan SBY di Istana Merdeka, ”Indonesia adalah model bagaimana Islam, demokrasi, modernitas dan juga hak-hak wanita tumbuh bersamaan secara harmonis dalam satu negara. “

    Berdasarkan nilai-nilai stratgis di atas, tentu Indonesia adalah negara yang sangat menarik sehingga wajar ketika ada kemungkinan bahwsanya AS sangat menggebu-gebu untuk mencokolkan pengaruhnya di Indonesia. Hal inilah yang perlu kita perhatikan.

    Kedatangan Obama ke Indonesia bisa kita waspadai adalah dalam rangka memperkuat eksistensi AS di Indonesia dalam segala bidang. Seperti yang sudah dikatakan oleh Dinno Patti Jalal, AS dan Indonesia akan membuat perjanjian kerjasama komprehensip di segala bidang. Artinya, penjajahan AS berpotensi akan semakin terbuka lebar. Saat ini pun, setidaknya sudah ada 2 sektor yang telah dikuasai oleh AS.

    Pertama, sektor ekonomi. AS adalah negeri pengeruk SDA terbesar di Indonesia. Tambang Emas di papua yang saat ini dikeruk oleh freeprot, 90 % keuntungannya masuk ke AS. Blok Natuna yang diperkirakan memiliki kandungan gas hingga 222 TCF (triliun kubik kaki), 76% dimiliki oleh ExxonMobil. Blok Cepu yang diprediksi memiliki kandungan minyak lebih dari 600 juta barel (senilai Rp 648 T dengan asumsi harga minyak perbarel $120), sehingga bisa menjadi andalan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia, 45% dimiliki oleh ExxonMobil. Selain itu, masih ada banyak perusahaan major AS yang secara keseluruhan menguasai 90 % minyak, dan gas, seperti Total Fina Elf, BP Amoco Arco, Texaco, Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex dan Japex.

    Kedatangan Obama akan semakin memperkuat pengerukan SDA di Indonesia. Atas nama investasi, AS akan merampok sedikit demi sedikit kekayaan alam kita. Salah strategi yang akan dilakukan oleh AS adalah dengan cara menyuntikan virus-virus ide riba ke dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. AS akan meperbanyak jumlah beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk diajarkan teori kapitalis di AS. Setelah di cuci otaknya di AS, mereka yang mendapatkan studi di AS kemudian akan dikembalikan ke Indonesia untuk mengajarkan teori-teori kapitalis di kampus-kampus. Saat ini, hampir semua Fakultas Ekonomi di seluruh Indonesia mengajarkan akan teori-teori kapitalis yang sarat dengan riba. Sehingga, para sarjana ekonomi nantinya diharapkan akan menerapkan ilmu riba nya di dunia Industri dan kenegaraan. Para doktor lulusan AS, telah banyak berhasil ditempatkan pada kursi-kursi pengambil kebijakan negara. Contoh saja untuk saat ini adalah Prof. Boediono(Wapres RI), Sri Mulyani(Mneteri Keuangan), Mari Elka Pangestu (Menteri Perdagangan), dan masih banyak lagi sejumlah ekonom di DPR maupun lembaga-lembaga kenegraan lainnya.

    Dengan ditempatkannya para ahli ilmu riba di kampus-kanpus dan institusi-institusi negara, ide privatisasi menjadi mudah untuk diterapkan. Produk-produk kapitalis, seperti Bursa saham, bursa valas, dan perekonomian yang bertumpu pada perbankan, menjadi tetap bercokol di bumi zamrud khatulistiwa ini. Sekarang, hampir di seluruh ranah kehidupan, riba telah mendarah daging di tubuh umat islam.

    Kedua, sektor pemikiran. Penjajahan di sektor ini diwujudkan dalam bentuk perusakan Aqidah dan budaya. Untuk perusakan Aqidah, AS melalui agen-agennya menanamkan ide-ide sekularisme, pluralisme, dan liberalisme.

    Sekularisme ialah paham yang berpendapat bahwa urusan agama harus dipisahkan dengan urusan kehidupan. Pluralisme ialah paham yang berpendapat bahwa semua agama itu sama baiknya. Sedangkan, liberalisme ialah paham yang identik dengan kecintaan pada kebebasan dalam hidup. Ketiga paham inilah yang telah merusak umat islam yang ada di Indonesia.

    Strategi AS untuk lebih menanamkan 3 ide tersebut di Indonesia adalah dengan cara memperbanyak pemberian beasiswa bagi para santri atau tokoh cendikiawan muslim untuk bisa mengenyam pendidikan Islam di AS. Mereka dicuci otaknya di AS, kemudian dikembalikan ke Indonesia untuk menyebarkan paham sekularisme, pluralisme, dan liberalisme ini.

    Alhasil, munculah kelompok-kelompok, seperti Jaringan Islam Liberal, Aliansi untuk Kebebasan Berkeyakinan dan Beragama, yang dengan gencar menanamkan pemikiran-pemikiran liberal. Selain itu, di tataran parlemen pun, dalam membuat produk-produk hukum, selalu menggunakan paradigma sekular bahwsanya ide-ide dari Al Qur’an dan Al Hadits, tidak bisa menjadi dasar utamanya.

    Dalam aspek budaya, AS bermanuver dengan cara menyebarkan gaya hidup modern yang serba hedonis. Budaya buka aurat dan kemewahan telah merasuk ke dalam tubuh kebayakan umat islam. Pacaran, berzina, dugem, telah menjadi trend juga bagi para pemuda muslim di Indonesia.

    Strategi yang dilakukan oleh AS adalah dengan cara menguasai media cetak dan telivisi. Penguasaan media ini bisa secara langsung maupun tidak langsung. Jika secara langsung, AS, melalui agen-agennya memberi dana secara langsung kepada media cetak dan telivisi yang berpengaruh di Indonesia. AS meminta agar program-program acaranya disiarkan atau diberitakan. Jika secara tidak langsung, strategi yang dilakukan adalah dengan cara cuci-otak. Para jurnalis, atau sutradara, diberi beasiswa ke AS. Mereka mengenyam pendidikan disana sekaligus mengamati gaya hidup disana. Setelah mereka pulang, apa yang diamati di AS, mereka terapkan di dunia perfilman dan periklanan.

    Alhasil, budaya-budaya jahilyah gaya baru menjadi merebak ke seluruh pelosok Indonesia dengan kekuatan media tersebut. Saat ini, banyak tayangn-tayangan di televisi, seperti sinetron, reality show, yang telah mengajarkan budaya barat yang jahiliah.

    Semua itu dilakukan untuk mengokohkan pengaruh AS sehingga AS bisa menguasai sumber-sumber ekonomi, menciptakan ketergantungan, dan menghancurkan identitas bangsa.

    Oleh karena itu, sungguh menyedihkan bagi umat islam, ketika Obama, seorang pemimpin penjajah paling kejam ini disambut dengan gegap gembita seperti seorang artis, apalagi kalau negeri ini sampai mengemis-ngemis. Kepada penjahat lagi.. Parah sekali.

    Tinjauan Islam

    Secara de facto, Amerika Serikat adalah negara yang secara nyata memerangi umat islam, baik melalui perang fisik, maupun perang pemikiran. Dan, Barrack Obama adalah pemimpin negara Paman Sam ini, yang dimana ia juga tidak beragama islam, alias kafir. Sedangkan di dalam islam, kita dilarang bertumpu kepada orang-orang kafir.
    Allah berfirman :

    ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin, Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ? [An Nisaa’ : 144]”

    Bahkan kepada kafir Harbi (kafir yang menyerang Islam), malah kita wajib memeranginya. Allah SWT Berfirman bersabda,

    “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu dan janganlah melampaui batas karena sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang melampaui batas (190).

    Dan bunuhlah mereka di mana saja kalian berjumpa mereka dan usirlah mere ka dari tempat mereka mengusir kalian dan kesyirikan itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. Dan janganlah kalian memerangi mereka di Masjidil Haram kecuali jika mereka memerangi kalian di tempat itu. Jika mereka memerangimu di tempat itu maka perangilah. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang kafir”. (QS. Al Baqoroh 2 : 190-191)

    Amerika Serikat adalah negara yang telah menampakkan perang terhadap kaum Muslimin, oleh karena itu umat islam pun harus memeranginya. Jika di Iraq, Afghanistan, dan Pakistan, adalah perang secara fisik, di Indonesia adalah perang secara pemikiran. Umat Islam di Indonesia harus berani melawan pemikiran sepilis, kapitalis yang diusung barat, dengan cara mewacanakan lebih masif idiologi islam. Karena sesungguhnya, Amerika Serikat sangat takut akan kebangkitan umat Islam.

    Umat islam di Indonesia pun harus sadar tentang yang diinginkan orang-orang kafir. Pertama, mereka menginginkan kita menjadi kafir seperti mereka. Alloh swt berfirman :
    ”Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka…”(Al Baqoroh [2]: 120)

    Kedua, mereka ingin melihat kaum muslim merasa sedih dan menderita.

    ”…mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi…. (QS Ali Imran 3 : 118)”

    Ketiga, mereka ingin memadamkan cahaya Allah (SWT). Allah SWT berfirman :
    ”Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka..”(QS. At Taubah [9] : 32)

    Penutup

    Kesimpulannya, kedatangan Obama ke Indonesia ini akan menjadi bencana apabila seluruh komponen bangsa ini, khususnya umat islam, tidak mau kritis dan waspada dalam menanggapi kedatangannya, pemerintah mengiyakan keinginan AS, sehingga AS dapat melancarkan agenda-agenda penjajahannya di Indonesia, baik penjajahan ekonomi, maupun pemikiran. Oleh karena itu, kaum muslimin tidak boleh terpukau dan menyambut kedatangan Obama dengan gegap gempita, dan menolak semua tawaran agenda-agenda AS di Indonesia. Setelah itu, bangkitkan umat dengan pemahaman idiologi Islam. Hanya Islam lah solusi bagi negeri ini. Wallahu a’lam bi showab.

    ”Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”
    — Al Maidah [5] : 50—

    Sumber:Megantara Vilanda

  3. ini baru namanya partai islam…..
    Allahu Akbar…!!!

  4. alhamdulillah saya sering mendapat informasi mengenai berita tentang kaum muslim di dunia saat ini

  5. Allahuakbar…..Allahuakbar………..Allahuakbar
    Sungguh sangat pilu hati ini saat mendengar masyarakat kita senang menyambut datangnya sesosok pembunuh saudaranya sendiri.
    dengan dalih menghormati tamu seharusnya muncul di benak kita pertanyaan bukankah maling yang menguras harta kita membunuh saudarah2 kita tanpa permisi bukan tamu dia juga tamu apa kita menghormatinya? apa kita mempersilahkannya? tentu tidak saudaraku.obama dengan sistem sekulernya tak jauh beda dengan maling yang sudah menguras dan membunuh saudara kita tentunya kita melawan dan menolak jika memasuki rumah kita negri kita bukan mala mempersilahkan masuk beralaskan karpet merah.
    dari pandangan syar’i obama dengan idiologinya statusnya adalah kafir harbi fi’lan, dan hubungan yang di perbolehkan dengan kafir harbi fi’lan adalah al kital perang saudaraku bukan mala menghormati dan mempersilahkannya masuk ke negri kita.
    HANCURKAN KAPITALISME, GANYANG SEKULERISME,TEGAKKAN KHILAFAH ISLAMIYAH MAJU TERUS PANTANG MUNDUL ALLLAHUAKBAR…….ALLAHUAKBAR……….ALLLAHUAKBAR

  6. TOLAK OBAMA !!!
    TOLAK OBAMA !!!
    TOLAK OBAMA SEKARANG JUGA. ALLAHU AKBAR 3x

  7. Abu Naufal Ibnu Thoha

    Orang yg pikirannya waras, yg matanya melek, yg pendengarannya tidak tuli, yang bibirnya tidak sumbing (hingga bicaranya pun jujur dan jelas), yg tangannya tidak berlumuran kotoran, yg kaki nya dipakai untuk ke jalan yg lurus. Saya yakin … mereka akan bicara dan teriak :” Tolaaak Obama dan jangan pernah injakkan kaki di Indonesia dan negara2 Islam” Allahu Akbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*