NOUAKCHOTT- Mauritania telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sepenuhnya, tegas menteri luar negeri negara Afrika baratlaut itu, 21 Maret. Langkah itu merampungkan proses yang telah dimulai tahun lalu.
Mauritania, negara Islam yang mencakup Afrika hitam dan Arab, telah menghentikan”hubungan diplomatiknya secara total dan pasti dengan Isarel”, kata Naha Mint Nouknass di ibukota negara padang pasir itu, Nouakchott.
Negara itu pernah merupakan satu dari hanya tiga negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Israel. Tapi pada Maret tahun lalu Mauritania mengusir wakil Israel dan menutup kedutaan besar negara Yahudi itu di Nouakchott.
Dua negara Arab lainnya yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel adalah Mesir dan Jordania. Tindakan itu terjadi setelah Mauritania membekukan hubungannya sebagai balasan terhadap serangan Israel di Gaza.
Lebih dari 1.400 warga Palestina, termasuk ratusan warga sipil, tewas dalam serangan agresi Israel dengan tujuan yang dinyatakannya untuk mengekang serangan roket dari Gaza. Tigabelas warga Israel, termasuk di antara mereka tiga warga sipil, juga tewas.
Pesawat Israel menyerang dua sasaran di Jalur Gaza, Jumat, satu hari setelah sebuah roket ditembakkan dari wilayah kantung Palestina. Tembakan roket itu, yang pertama setelah serangan agresi terjadi lebih dari setahun lalu, menewaskan seorang pekerja Thailand di Israel. (republika.co.id, 22/3/2010)
zionist laknatullah..smoga Allah swt maha mendengar smua umat muslim yg berdo’a agar israel musnah oleh senjata butannya sndiri, krn dgn senjata2 itu mrk tlh membantai ribuan umat muslim di Palestina dan dgn senjata serta alat2 beratnya berusaha menghancurkn al quds, kiblat pertama umat muslim di dunia. Allahu akbar… 3x
keberanian yang luar biasa untuk negara sekecil itu….harusnya membuat malu negeri islam yang lain…