JERUSALEM-Israel tak akan melakukan pembatasan pembangunan permukiman di Jerusalem Timur. Hal ini ditegaskan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu beberapa jam menjelang keberangkatannya ke Washington untuk melakukan serangkaian pembicaraan dengan para pejabat Amerika Serikat. “Sejauh pengamatan saya, pembangunan di Jerusalem sama seperti pembangunan di Tel Aviv, tak ada pembatasan,” ujarnya dalam sidang kabinet, Ahad.
Benjamin Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama pada Selasa, yang merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama pascaketegangan hubungan Israel-AS menyangkut pembangunan permukiman di Jerusalem Timur. Sebelumnya, Israel mengumumkan akan mendirikan 1.600 rumah baru di kawasan itu, persis di hari kedatangan Wapres AS Joe Biden ke negara itu untuk membicarakan proses damai Israel-Palestina.
Palestina mengancam menarik diri dari perundingan damai jika Israel tak menghentikan perluasan permukiman yang mereka anggap ilegal itu. Sejauh ini, tidak ada itikad Israel untuk menghentikan rencana mereka.
Sehari sebelumnya, Netanyahu bertemu utusan khusus AS untuk Timur Tengah, George Mitchell. Usai pertemuan, Mitchell menyatakan keduanya mendiskusikan bagaimana mewujudkan perdamaian di wilayah itu. “Perundingan Israel-Palestina penting untuk mengakhiri konflik dan menyelesaikan isu-isu penting lainnya,” ujarnya. (republika.co.id, 22/3/2010)