Kantor Berita Fars mengutip Pusat Penerangan Palestina melaporkan, friksi yang terjadi antar Amerika dan Israel hanyalah permainan mata. Fakta ini didasarkan pada pengakuan Deputi Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon.
“AS tengah memanfaatkan krisis politik yang ada. Dengan cara itu, negara ini mengesankan diri sebagai mediator yang tidak berpihak. Friksi antara Israel dan AS saat ini sama sekali tidak merusak hubungan kemitraan historis antara Tel Aviv dan Washington,” ujar Ayalon dikutip Fars.
“Proses pembangunan permukiman di Jerusalem tidak akan berhenti, ” tegas Ayalon.
Belum lama ini, Departemen Luar Negeri Zionis Israel bersamaan dengan kunjungan Wakil Presiden AS, Joe Biden ke Tel Aviv, mengumumkan, pembangunan 1600 unit permukiman Yahudi Israel di bagian timur kota Baitul Maqdis. Lebih dari itu, Tel Aviv merestui pembangunan 50 ribu unit permukiman baru lainnya.
Sebagaimana diketahui, Israel memutuskan membangun 1.600 unit rumah baru di Tepi Barat Sungai Jordan bersamaan dengan kunjungan Wakil Presiden AS Joe Biden ke Tel Aviv untuk mengupayakan perundingan tidak langsung perdamaian Timur Tengah.
Keputusan baru Israel itu dinilai pejabat Washington sebagai penghinaan terhadap AS dan dianggap menyebabkan terpuruknya hubungan AS dan Israel.
Mendukung Israel
Sebelumnya, saat kunjungannya ke wilayah pendudukan, Wapres AS, Joe Biden telah menjanjikan dukungan penuh dari Washington terhadap Zionis-Israel. Ia bahkan memuji-muji penuh Zionis-Israel.
“Saya adalah seorang Zionis Israel,” ujar Biden di depan kuburan Theodore Hertzel, pendiri Zionis-Israel. “Untuk menjadi seorang Zionis, Anda tidak perlu menjadi seorang Yahudi. Saya adalah seorang Zionis Israel,” tambahnya.
Dilaporkan pula, Biden menyatakan bahwa dirinya menaruh penghormatan luar biasa kepada pendiri Zionis Israel, Theodore Hertzel.
Lebih lanjut Biden juga mengakui bahwa dirinya seringkali terlibat dalam aktivitas pengumpulan dana untuk Zionis. Selasa (9/3), Biden juga menjanjikan dukungan penuh Washington terhadap Israel.
Saat mengadakan pembicaraan terpisah dengan Netanyahu dan Presiden Shimon Peres, Biden menegaskan dukungan total dan absolut Washington terhadap keamanan Israel. (hidayatullah.com, 22/3/2010)