JERUSALEM- Beberapa pejabat lokal Israel telah memberi persetujuan akhir bagi pembangunan 20 apartemen baru untuk para pemukim Yahudi di tempat bekas hotel Palestina di Jerusalem timur, yang diduduki, media Israel melaporkan, Selasa. Para pejabat itu telah memberikan izin bagi permohonan yang diajukan oleh miliarder AS Irving Moskovitz, untuk membangun apartemen-apartemen mewah di tempat bekas Hotel Shepherd di daerah Sheikh Jarrah di Jerusalem Timur, radio publik Israel dan situs Internet Ynet melaporkan.
Pengumuman itu dikeluarkan ketika PM Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pembicaraan di Gedung Putih dengan Presiden Barack Obama. Radio publik Israel mengatakan pemerintah Jerusalem telah memberi persetujuan awal bagi proyek Moskovitz itu Juli lalu, dan pekan lalu memberikan persetujuan akhir untuk meruntuhkan Hotel Shepherd dan memulai pembangunan apartemen-apartemen tersebut.
Seorang jurubicara pemerintah kota Jerusalem mencela sebagai upaya “provokatif” untuk menggunakan pengumuman itu guna merusak kunjungan Netanyahu ke AS. “Ketika izin pembangunan telah dibayar, izin itu secara otomatis keluar,” kata jurubicara tersebut kepada radio Israel.
Netanyahu tidak menunjukkan pertanda untuk tunduk pada permintaan AS agar menghentikan pembangunan rumah di pemukim baru di Jerusalem Timur. Pengumuman pada 9 Maret – ketika Wakil Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel – bahwa 1.600 rumah akan dibangun di tempat lain di Jerusalem Timur telah menyebabkan apa yang beberapa pengamat katakan sebagai “perselisihan terburuk” di antara kedua sekutu itu selama bertahun tahun. (republika.co.id, 24/3/2010)