Washington – Paus Benediktus XVI dituding mengetahui skandal seks pastur AS yang marak diberitakan belakangan ini dan tidak melakukan apapun soal skandal tersebut. Tudingan itu dilontarkan seorang pria AS yang mengklaim telah menjadi korban Lawrence Murphy, pastur AS yang dituduh mencabuli ratusan anak laki-laki tuli.
“Paus mengetahui soal ini. Dia harus dimintai tanggung jawab,” cetus pria AS bernama Arthur Budzinski di luar Keuskupan Milwaukee seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (26/3/2010).
Sebelumnya media terkemuka AS, New York Times memberitakan, pejabat-pejabat Vatikan termasuk Benediktus yang ketika itu belum menjadi paus, tidak mengambil tindakan atas peringatan bahwa Pastur Lawrence Murphy mencabuli dan melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak laki-laki di sekolah khusus tuna rungu.
Murphy diyakini telah mencabuli sebanyak 200 anak laki-laki di sekolah tuna rungu St John’s School for the Deaf di Wisconsin antara tahun 1950 dan 1974.
Budzinski yang kini berumur 62 tahun adalah penderita tuna rungu dan pernah bersekolah di sekolah St John’s tersebut. Dikatakan pria itu dalam bahasa isyarat yang diartikan oleh anak perempuannya, Murphy biasanya mendatangi asrama anak laki-laki di malam hari dan kemudian membawa korbannya ke toilet dan melakukan kekerasan seks.
Menurut Budzinski, dia pernah mengatakan pada Uskup Besar Milwaukee saat itu William Cousins dan pejabat-pejabat lainnya mengenai perbuatan amoral Murphy pada tahun 1974. Namun Cousins malah memarahi Budzinski sampai menangis.
Dalam laporannya, New York Times melansir dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa pejabat-pejabat tinggi Vatikan, termasuk Kardinal Joseph Ratzinger yang terpilih menjadi paus pada tahun 2005, tidak pernah mengambil tindakan terhadap Murphy. Padahal sudah ada peringatan dari uskup-uskup AS mengenai perilaku Murphy. (detik.com, 26/3/2010)
begini jadinya jika sistem sekuler dipakai dalam kehidupan kita.
Ini seperti fenomena gunung es. Nampak dipermukaan sedikit, namun sebenarnya banyak kejadian serupa. Hi….