JAKARTA -Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu angkat bicara terkait dugaan suap mantan pejabat PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh perusahaan asal Inggris, Innospec Ltd. Ia menyambut baik langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelidiki kasus dugaan suap ini.
“Saya setuju langkah KPK untuk meminta data (kepada pihak terkait). Itu perlu kita sambut. Kalau perlu data pasti kita dukung,” kata Said di ruang kerjanya, Kamis (1/4) malam. Seperti diberitakan sebelumnya, sejak awal Maret lalu KPK mengendus adanya indikasi dugaan kasus suap yang dilakukan oleh mantan Direktur Pengolahan Pertamina Suroso Atmomartoyo dan mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM Rahmat Sudibyo. Keduanya diduga menerima suap dari Innospec.
Berdasarkan keputusan pengadilan Southwark Crown di Inggris, keduanya terbukti terlibat praktik suap dengan Innospec. Aksi dugaan penyuapan terkait penjualan tetraethyl lead (TEL) untuk bensin bertimbal. Innospec diduga menyuap sejumlah pejabat migas sebesar 8 juta dolar AS. Adapun suap itu dilakukan agar Indonesia mengundur waktu penerapan bensin bertimbal yang seharusnya dilakukan sejak tahun 1999.
“Kalau memang ada salah ya harus (dinyatakan) salah, tapi kalau tidak ya tidak. Jangan sampai ada kebijakan publik yang diperdagangkan dan merugikan negara. Ini harus diawasi dan lanjutkan saja (penyelidikan kasus ini),” tegas Said. Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi menyatakan telah menetapkan kasus suap ini menjadi penyelidikan. (republika.co.id, 2/4/2010)