JAKARTA -Terkait gagalnya negosiasi ulang perdagangan bebas ASEAN-Cina (ACFTA) antara Indonesia dengan Cina, Menteri Perdagangan Cina, Chen Deming, menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/4). Chen didampingi Duta Besar Cina untuk Indonesia Zhang Qiyue.
Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa, sebelum pertemuan itu mengatakan, perundingan Indonesia-Cina terkait ACFTA tidak bisa dilakukan secara bilateral. ”Tidak bisa bilateral, karena itu kesepakatan ASEAN dengan Cina. Jadi, Menteri Perdagangan mengadakan perundingan untuk apa yang bisa membuat kita tidak dirugikan dalam konteks ini,” ungkapnya.
Dari 228 pos tarif ACFTA yang diusulkan dalam negosiasi ulang, Cina berjanji menjaga dan membuat keseimbangan perdagangan. ”Kalau tidak seimbang, maka dia akan menyetop atau ekspor kita yang ditingkatkan pada sisi itu,” ujar Hatta.
Menurut Hatta, Indonesia dan Cina akan membentuk working group untuk membahas masalah itu. ”Kalau kita tidak ikut dalam kerangka ACFTA ini kita akan ketinggalan, negara-negara ASEAN sudah meningkatkan volume perdagagan melalui agreement itu. Jadi kita tidak ingin industri dirugikan,” jelasnya.
Dalam pertemuan itu, selain didampingi oleh Hatta, Presiden juga disertai oleh Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi; Sekretaris Kabinet, Dipo Alam; Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu; dan Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Luar Negeri, Dino Patti Djalal. (republika.co.id, 5/4/2010)