WINA-Pandangan warga Austria terhadap Islam masih terbelakang. Buktinya, berdasar survei yang dipublikasikan kemarin, lebih dari setengah warga Austria masih mengangga Islam sebagai ancaman. Survei itu dijalankan oleh IMAS Institute sekaligus untuk mempersiapkan data pemilu yang akan berlangsung 25 April mendatang.
Dari survei itu terlihat 54 persen responden menyatakan Islam adalah ancaman, dan 72 persen responden menyatakan Islam tidak bisa menyesuaikan diri dengan kebudayaan mereka. Sementara 71 persen responden, seperti dilaporkan Gulf Times, mengungkapkan bahwa Islam tidak sesuai dengan budaya barat yang mengadopsi aspek demokrasi, kebebasan, dan toleransi. Survei tersebut digelar tanggal 19 Januari hingga 8 Februari dengan mengambil responden sebanyak 1.088 orang.
Pandangan ini sejurus dengan pernyataan Menteri Kehakiman Belanda, Ernst Hirsch, yang menganggap debat soal Islam dan masuknya imigran Muslim membuka terjadinya penyerangan bermotif politik. Kepercayaan politik masyarakat Belanda terhadap Islam memang mulai berkurang. Hal ini dibuktikan dengan membesarnya pengaruh tokoh penentang Islam dari Belanda, Geert Wilders, dalam kancah politik di negara tersebut. (republika.co.id, 8/4/2010)