Yogyakarta – Gayus Tambunan, tersangka markus pajak Rp 28 miliar, adalah contoh kecil dari praktek markus di Indonesia. Maraknya markus di Indonesia menunjukkan bila negara ini sudah mirip dengan negara mafia.
“Semua lini atau pos-pos di negeri ini tidak lepas dari praktek-praktek kotor mafia,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Ode Ida, dalam acara pre launching buku karyanya berjudul ‘Negara Mafia’ di kantor Galang Press di Jl Mawar Tengah, Baciro, Yogyakarta, Kamis (8/4/2010).
Menurut dia, mafia-mafia itu bergerak atau bermain di semua lini dalam menjalankan praktek-praktek kotornya. Mereka bisa mengatur posisi atau penempatan jabatan tertentu.
Dia mengatakan praktek kotor itu di antaranya dilakukan oleh oknum kejaksaan, kepolisian atau di lembaga penegak hukum. Sebab lembaga-lembaga tersebut mempunyai perpanjangan tangan di daerah-daerah. Ada pula pengusaha, pejabat yang punya kewenangan vital dan koruptor dan lain-lain.
“Semua bermain dan ambil peran, bahkan di Senayan pun juga ada,” ungkap dia.
Menurut La Ode, praktek kotor ala mafia itu seakan sulit untuk diberantas, namun harus ada keberanian semua pihak untuk melakukannya. Oleh karena itu dia memandang perlu adanya perbaikan yakni dengan memperbanyak orang dalam atau orang berada dalam lingkaran itu untuk menjadi saksi.
“Saat ini memang belum muncul, tapi bila hal seperti ini bisa muncul kita bisa lebih baik,” katanya.
Sementara itu Direktur Pusat Kajian Anti (Pukat) Korupsi Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Muchtar menambahkan ritus pemberantasan korupsi seperti yang dilakukan saat ini sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Model renumerasi sudah bukan menjadi obat mujarab.
“Harus ada hal yang baru. Model renumerasi hanya akan seperti obat sakit kepala,” katanya.
Demikian pula dengan model quick win atau tangkap cepat juga harus ditinggalkan. “Tangkap cepat tapi yang lain kemudian dibiarkan tidak akan efektif,” pungkasnya. (detik.com, 8/4/2010)
Kalo SBY n jajarannya membaca ini semua kira2 apa yg ada di benaknya ya??? mestinya dia malu bgt terhadap rakyat n negara yg dipimpinnya dicap spt itu (Negara Mafia yg dipimpin oleh SBY). Trs apa dong tindakan SBY n jajarannya utk mengatasi itu semua (utk tdk lg dikatakan Negara Mafia yg dipimpin oleh SBY)??? ayo buktikan kalo anda bisa, Pak SBY. Jgn hanya selalu nge klaim keberhasilan thd hal2 kcl. skrg adalah momentum yg sgt tepat utk membuat terobosan besar buat rakyat n negara menuju kebaikan (bukan lg Negara Mafia yg dipimpin ole SBY).