Surat kabar Mesir mengutip dari surat kabar Wall Street Journal bahwa Raja Abdullah II dari Yordania mengatakan sebagai sebuah peringatan, bahwa masa depan Israel akan menghadapi bahaya besar dalam jangka panjang jika tidak dapat mencapai perdamaian di Timur Tengah.
Dalam hal ini, ia juga mengungkapkan tentang kekhawatirannya dengan munculnya intifadah di Palestina yang diduduki, dengan mengatakan bahwa dampaknya akan menjadi bencana di wilayah tersebut.
Ia menambahkan bahwa al-Quds-yang dilepaskan oleh kerajaannya, sebagaimana kerajaannya telah melepaskan seluruh Palestina-sedang membentuk bertong-tong bubuk mesiu yang siap meledak setiap saat, belum lagi ketakutan besar tentang kemungkinan meletusnya perang.
Raja Yordania berkata: “Dengan adanya faktor-faktor ini, tidak mungkin mulanjutkan status quo yang telah dirasakannya.” Ia juga memuji peran AS dalam memadamkan api berikutnya, meskipun ada banyak prioritas yang sedang di pundak pemerintah AS, khususnya tantangan ekonomi. (kantor berita HT, 8/4/2010)