Dokumen Rahasia: Bush Tahu Tahanan Guantanamo Tak Bersalah, Tapi Membiarkan

WASHINGTON-Mantan presiden AS George W Bush mengetahui banyak tahanan di Teluk Guantanamo tak bersalah tapi menolak membebaskannya karena alasan politik, kata seorang pembantu senior Colin Powell dalam dokumen yang disiarkan pekan lalu. Tuduhan tersebut disampaikan oleh pensiunan kolonel Angkatan Darat AS Lawrence Wilkerson, yang pernah menjadi kepala staf Powell, menteri luar negeri pertama Bush, di dalam tuntutan pengadilan oleh seorang mantan tahanan Guantanamo.

Pernyataan ini sebetulnya bukan hal baru. Tuduhan itu pertama kali disiarkan oleh The Times di London, namun para pejabat berwenang bungkam saat dikonfirmasi.

Dalam satu pernyataan yang bertanggal 24 Maret, Wilkerson menuduh wakil presiden Bush, Dick Cheney, dan menteri pertahanan Donald Rumsfeld mengetahui bahwa kebanyakan tahanan yang disekap di kamp tahanan AS pada 2002 tak bersalah tapi percaya “secara politik tak mungkin untuk membebaskan mereka”. Wilkerson mengatakan ia membahas masalah tersebut dengan Powell, yang melepaskan jabatannya pada 2005.

“Saya mengetahui bahwa pendapatnya ialah bukan hanya wakil presiden Cheney dan menteri Rumsfeld, tapi juga presiden Bush yang terlibat dalam pengambilan keputusan Guantanamo,” tulis Wilkerson. “Banyak narapidana yang ditahan di Guantanamo telah dipenjarakan tanpa peduli apakah mereka benar-benar musuh atau tidak.”

Hingga akhir Agustus 2002 “saya mendapati bahwa sebanyak 742 tahanan pertama yang telah tiba di Guantanamo, mayoritas di antara mereka dalam proses penahanan awal mereka dan kapasitas mereka belum menjadi sasaran kajian berarti apa pun”.

Anak-anak yang berusia 12 dan 13 tahun dan orang tua yang berusia 92 atau 93 tahun telah dikirim ke Guantanamo, kata Wilkerson, dan dijual kepada pasukan AS dengan harga 5.000 dolar per kepala. Seringkali benar-benar tak ada bukti pasti yang mengaitkan tahanan yang diserahkan tersebut, sehingga tak ada metode sesungguhnya yang diketahui mengapa narapidana telah ditahan, katanya.

Cheney dan Rumsfeld tak ingin membebaskan orang yang tak bersalah karena mereka khawatir tindakan itu akan mengungkap operasi penahanan yang sangat membingungkan itu, kata Wilkerson.
“Pendapat mereka ialah orang yang tak bersalah merana di Guantanamo selama bertahun-tahun dibenarkan oleh perang yang lebih luas melawan teror dan penangkapan sedikit pelaku teror yang bertanggung jawab atas serangan 11 September, atau tindakan lain terorisme,” kata Wilkerson.

Penahanan mereka dipandang tak dapat diterima kalau itu mengarah kepada gambaran intelijen yang lebih lengkap dan memuaskan sehubungan dengan Irak, sehingga membenarkan rencana pemerintah untuk mengobarkan perang melawan negeri tersebut, katanya.

Wilkerson juga menuduh Cheney sama sekali tak peduli bahwa kebanyakan tahanan Guantanamo tak bersalah. Cheney dikatakan tak peduli bahwa ratusan orang yang tak bersalah harus menderita agar dapat menahan sejumlah pelaku teror kelas berat.

Pernyataan Wilkerson diajukan untuk mendukung Adel Hassan Hamad, pria Sudan yang ditahan di Teluk Guantanamo dari Maret 2003 sampai Desember 2007. Ia menyatakan ia disiksa oleh agen-agen AS dan mengajukan tuntutan kerugian pada Kamis. (republika.co.id, 12/4/2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*