Moshe Ya’alon, Menteri Urusan Strategis Rezim Zionis Israel kembali menegaskan pembangunan distrik-distrik Zionis. Bahkan, pejabat teras Tel Aviv ini menolak pencabutan isu distrik Zionis sebagai syarat kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.
Statemen Moshe Ya’alon ini mengemuka di saat Perdana Menteri Rezim Zionis Israel, Benjamin Netanyahu juga menandaskan perlindungan dan perluasan distrik Zionis. Netanyahu baru-baru ini menyatakan, Israel akan mengontrol distrik Zionis di Tepi Barat Sungai Jordan dan mempertahankannya mati-matian. Netanyahu menegaskan, distrik Zionis di Tepi Barat Sungai Jordan adalah bagian tak terpisahkan dari Israel.
Statemen pejabat tinggi rezim Zionis ini menujukan kelanjutan kebijakan ekspansif rezim agresor ini. Sejak tahun 1967, Israel meningkatkan brutalitasnya di kawasan Palestina dengan menjarah tanah Palestina dan membangun permukiman Zionis di wilayah tersebut, guna menguasai lebih besar wilayah Palestina. Padahal, pembangunan permukiman Zionis melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Palestina. Berdasarkan resolusi PBB, rezim Zionis dilarang memasuki dan menguasai wilayah Palestina.
Sejatinya, pernyataan terbaru pejabat rezim Zionis menunjukkan bahwa Israel tidak bersedia menghentikan kebijakannya, walau sekejappun. Pembangunan permukiman Zionis merupakan bagian dari tujuan jangka panjang pejabat tinggi Zionis, termasuk perubahan demografi dan geografi wilayah Palestina.
Dengan membangun dan meningkatkan distrik-distrik Zionis, pejabat tinggi Tel Aviv bertekad mengubah demografi wilyah Palestina demi kepentingan rezim Zionis. Selain itu, pembangunan distrik Zionis ini juga dalam rangka memecah-belah wilayah Palestina, sehingga tidak ada lagi harapan terwujudnya negara independen Palestina.
Rezim Zionis, berupaya menekankan politik ekspansifnya terhadap bangsa Palestina. Dengan demikian, Tel Aviv memaksa Palestina agar menerima sepak terjang Israel terkait distrik Zionis dalam berbagai perundingan.
Beberapa waktu lalu, Duta Besar Rezim Zionis untuk AS, Michael Oren menyinggung perlindungan dan peningkatan pembangunan distrik Zionis sejak awal keberadaanya, dan menyatakan kesiapan rezim Zionis berunding dengan Palestina tanpa mengubah kebijakan soal distrik Zionis. Hal tersebut, sekali lagi menunjukkan bahwa laju perundingan damai hanya untuk menutupi ekspansi Israel dan kejahatan rezim Zionis di kawasan. (mediaumat.com, 18/4/2010)
israel tak rela kaum muslim di palestina berhela sejenak dari manuver2 kejix..
hanya jihad & khilafah solusinya..
Israel tidak mempan dengan kecaman, dari dulu dikecam tetap aja seperti itu. dari dulu bani israel harus dihadapkan dengan kehancuran baru akan nurut. Selama khilafah belum tegak maka Israel akan terus membabi buta.