Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah utang Indonesia hingga Januari 2010 mencapai US$178,041 miliar. Nilai tersebut naik 17,5% dari periode sama tahun lalu sebesar USS151,457 miliar.
“Utang tersebut dikontribusikan dari utang jangka pendek sebesar US$25,58 miliar dan utang jangka panjang sebesar US$152,45 miliar,” ungkap Senior economic analyst investor relations unit international directorate BI, Elsya Chani di Jakarta, Jumat (16/4).
Ia menjelaskan utang ini juga dikontribusikan dari utang pemerintah sebesar US$93,85 miliar, dari bank sentral sebesar US$8,9 miliar dan dari swasta sebesar US$75,2 miliar.
Sedangkan posisi utang tersebut menurut jenis mata uang adalah USD104,58 miliar, JPY35,699 miliar, SDR6,223 miliar, GBP891 juta, EUR8,862 miliar, CHF374 juta, Rp18,773 triliun dan lainnya sebesar USD2,635 miliar. “Memang secara nominal utang Indonesia ada kenaikan, namun jika melihat rasio debt to GDP kita terus menurun,” tambahnya.
Per 2009, rasio debt to GDP Indonesia mencapai 28,32%. Sedangkan per Februari 2010 sudah mencapai 27,08%. Padahal pada tahun 2004 masih 56,6%. “Hal ini berarti rasio utang Indonesia terhadap pendapatan semakin turun,” pungkasnya.(inilah.com, 16/4/2010)
negeri inimemang gemar utang……buat apakalo bukan untuk kekayaan penguasadan pengusaha…sampa kapan rakyat mau ditindas….