JAKARTA- Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jember KH Muhyiddin Abdus Shomad menyayangkan masuknya sejumlah nama yang ditengarai aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) dalam kepengurusan PBNU.
“Kami, para kiai, terutama di Jawa Timur menyayangkan kenapa Pak Said (Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj) mengajak orang-orang JIL masuk ke dalam kepengurusan PBNU,” kata Muhyiddin di Jakarta, Senin (26/4).
Menurutnya, para kiai merasa prihatin dan khawatir masuknya orang JIL bisa menggerus ajaran NU sendiri.
“Ini berbahaya karena ajaran ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) bisa tergerus olehnya,” katanya.
Karena itu, ia mengajak semua elemen di NU untuk waspada agar ajaran Aswaja yang diwariskan ulama terdahulu tetap bertahan.
“Para kiai harus tetap waspada jangan sampai ajaran Aswaja habis,” katanya.
Pada bagian lain, Muhyiddin juga menyayangkan tidak masuknya kader-kader potensial pada kepengurusan PBNU saat ini.
“Misalnya, tokoh seperti Gus Sholah (KH Salahuddin Wahid) yang punya pengalaman tidak diakomodasi,” katanya. (mediaindonesia.com, 27/4/2010)
JIL itu antisunnah Rasul,anti syariah dan agen penjajah. Kalau NU berdasarkan ahlussunnah wal jamaah, seharusnya pak Said Aqil tidak mengakomodir mereka!
Waspadalah. Musuh umat Islam (kaum kafir) itu licik sekali,..
Melakukan segala cara untuk bisa menjatuhkan Islam. Padahal sudah jelas bahwa usaha mereka itu hanya sia² belaka..