Meningkatnya aktivitas para pemuda Hizbut Tahrir di Bangladesh membuat rezim setempat ketar-ketir. Pihak kepolisian menangkap sekurang-kurangnya 15 pemuda Hizbut Tahrir di Dhaka dan Chittagong ketika mereka sedang mendistribusikan leafleat yang mengungkap persekongkolan Hasina dengan AS dan India. Sekitar 100.000 leaflet hari itu disebarluaskan kepada masyarakat.
Pihak kepolisian, Shabuddin Azad mengatakan bahwa salah satunya Shahidul Islam ditangkap di gerbang Masjid Rahim setelah sholat Jumat. Beberapa leaflet, dan buku-buku serta sebuah komputer disita dari kantornya di Arjatpara. Seperti diberitakan sebelumnya, Hizbut Tahrir terus menerus mengungkap konspirasi penguasa setempat yang bersekongkol dengan AS dan India.
Kepolisian Mohammadpur menangkap dua orang, Sakib Khan dan Mohammed Mohinuzzaman dari Masjid Jami Salimullah, kata Munir Hossain. Dua orang lainnya, Mahmudul Hassan dan Noor Mohammad, ditangkap di Lalmatia.
Kepolisian Dhanmondi Shah Alam mengatakan lima orang islamis ditangkap di Masjid Jami Eidgagh di Dhanmondi. Mereka adalah Mohammed Mohiuddin Ahmed, Ashiq Iqbal, Ferdous Faisal, Mohiuddin Ahmed Hassan dan Shahidul Islam Shaheen. Satu orang Ehsan Ahmed, 22, ditangkap di kawasan Juginagar.
Di Chittagong, polisi menangkap tiga karena menyebarkan sejumlah leaflet usai sholat Jumat. Mereka diantaranya Rashed Ahmed Mazumder, 22, Minhaz Uddin, 21, dan Mozzammel Hossain Manik, 20.
Mokhlesur Rahman, sub-inspektur Polisi Bayezid mengatakan bahwa Rashed ditangkap dari Masjid Baluchharha Baitul Kader sekitar pukul 14.00.
Dia adalah mahasiswa tahun ketiga di Chittagong University of Engineering and Technology (CUET) dan putra dari Sheikh Ahmed Mazumder dari Agargaon di Dhaka.
Sub Inspektur Kepolisian Chittagong Kotwali Nasir Uddin mengatakan telah menangkap Manik di depat Masjid Jami Golam Rasul saat dia menyebarkan sejumlah leafleat usai sholat Jumat. Manik adalah putra Ashraf Ali dari Desa Padua bawah Lahogora.
Kesebelas seorang pemuda berstatus pelajar Minhaza ditangkap dari Masjid Jami Firoz Shah ketika menyebarkan leaflet di sana, kata asisten sub inspektur Kepolisian Khulshi Mohammed Shahjalal. Minhaz adalah putra Nuruzzaman dari Amirabad di Sitakunda.
Demikianlah, cara-cara rezim rezim sekular Bangladesh yang telah kehilangan nyali untuk menghadapi debat intelektual Hizbut Tahrir. Akhirnya mereka terus menerus menangkapi para pemuda pejuang Khilafah yang dikenal tak pernah menggunakan kekerasan tersebut.
Kegigihan para pemuda HT tersebut di tengah berbagai macam perlawanan dakwah merupakan cerminan keistiqomahan mereka untuk tetap mengatakan kebenaran sekalipun mendapatkan perlawanan. Hal itu hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw beserta para sahabat di Makkah yang tak kenal lelah berdakwah sekalipun perlawanan dakwah bertubi-tubi menghampiri. Di tengah puncak ujian itulah, pertolongan Allah Swt. pun datang. Insya Allah. (syabab.com, 3/5/2010)
kobarkan perlawanan kalian kpd Musuh2 Islam wahai para Pemuda Bangladesh yang merindukan Khilafah segera tegak…
kami disini juga terus mendoakan kalian, jangan pernah bersedih dan takut karena pertolongan Allah akan segera datang
AllahuAKbar!!!
berilah saya 11 pemuda, maka akan kuubah dunia. 11 pemuda itulah yang akan merubah Bangladesh, negeri kecil berpenduduk padat yang miskin tapi penguasanya telah menjadi antek India dan AS. Bebaskan Bangladesh dari ketiak imperialis pikun AS dengan KHilafah
Hayya ‘alalfalah, Allohu Akbar, Sabarlah saudaraku KAMI SIAP DENGAN SEPENUH JIWA AKAN MEMBELA ISLAM DAN PARA AKTIFISNYA…!!!!!
Ya Rabb kami tolonglah kami yang memperjuangkan agama ini sudah begitu banyak saudara-saudara kami yang dianiaya, dibantai, dibunuh karena membela agama-Mu yang Haq ya Allaah. Engkau-lah penjaga sejati ad-Diin ini, kami hanya seorang manusia yang berupaya untuk menjaga ad-Diin-Mu ya Allaah. dan ad-Diin ini hanya bisa terjaga jika Engkau telah memberikan kekuasaan bagi kami untuk menerapkan ad-Diin ini ditengah-tengah kehidupan kami. kami rindu kemuliaan Islam ini ya Allaah, maka tolonglah kami yang memperjuangkan agama-Mu dan sadarkan orang-orang terdekat kami untuk ikut berjuang bersama kami hingga Engkau memberikan apa yang Engkau telah janjikan kepada kami ya Allaah.