Angka dari anak-anak yang lahir di luar pernikahan di Amerika Serikat meningkat secara dramatis yaitu 4 anak dari 10 kelahiran.
Menurut data terakhir, sekitar 41 persen anak yang lahir pada tahun 2008 bukan berasal dari orangtua yang menikah. Peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan 28% anak pada tahun 1990.
Peneliti menyimpulkan, meskipun nilai-nilai agama masih memiliki peran pada masyarakat AS, namun prilaku mereka sudah berubah. Memiliki anak di luar pernikahan bukan lagi stigma dan memalukan sebagaimana beberapa waktu sebelumnya.
Penelitian itu juga mengungkap, penurunan jumlah ibu yang berusia muda dan peningkatan usia dari ibu.
Sebagai perbandingan, Inggris merupakan salah satu negara dengan angka kehamilan remaja di Eropa dengan angka 45 persen kelahiran anak di di luar pernikahan pada tahun 2008. Pada tahun 1997, sebanyak 36 persen anak yang lahir di luar pernikahan.
Penelitian terhadap masyarakat AS itu didasarkan ptada data sensus serta statistik kesehatan dari Pew Research Centre, serta tren pasangan pada masyarakat barat yang semakin terlambat menikah dan menunda memiliki anak hingga mereka memiliki biaya yang mencukupi.
Pada tahun 1990, hanya 9 persen dari kelahiran berasal dari ibu yang berusia 35 tahun keatas dan 13 persen adalah ibu yan gberusia remaja. Namun, pada tahun 2008, 10 persen kelahiran berasal dari ibu usia remaja dan 14 persen dari wanita yang berusia paruh baya.
“Gambaran peran sebagai ibu di AS telah berubah sekitar dua dekade terakhir,” ujar peneliti dalam laporan tersebut. (republika.co.id, 8/5/2010)
maklum negara bejat
astafirullah….. smkin lma dnia smkin kacau …. akbat kmksiatan yg dilkkan mnsia …. hal yg sgt mmlukan tlah jdi hal yg lzim dilkukan…. & menjdi tontona yg amat sgat mydihkan….. aq mlu ya Allah….. ya Allah… tlong lah kmi …….