BRUSSELS-Guna menangkis wabah penularan krisis yang mendera Yunani menyebar ke zona Eropa, menteri keuangan Uni Eropa akhirnya menyepakati dana talangan sebesar 500 miliar euro atau 430 miliar poundsterling. Dana Moneter Internasional (IMF) juga akan memberikan kontribusi dana sebesar 250 miliar euro.
Paket penyelamatan tersebut disepakati setelah 11 jam para petinggi Uni Eropa, termasuk para menteri keuangan Eropa mengadakan pertemuan di Brussels, Belgia pada Ahad (9/5). Langkah penyelamatan ini merupakan paket penyelamatan terbesar dalam dua tahun terakhir sejak para pemimpin negara G20 melemparkan dana talangan atas runtuhnya Lehman Brothers di Amerika Serikat (AS). Program penyelamatan tersebut disepakati akan berlangsung selama tiga tahun ke depan.
Guna memperkuat skema penyelamatan ekonomi Uni Eropa, Komisi Eropa turut menyumbangkan dana darurat sebesar 60 miliar euro atau 75 miliar dollar AS. Sementara itu, 16 negara yang menggunakan mata uang euro juga memberikan sokongan dana sebesar 440 miliar euro.
Menteri Keuangan Spanyol, Elena Salgado, seperti dikutip BBC pada Senin (10/5), menyatakan paket penyelamatan ini dilakukan untuk menjaga kestabilan nilai tukar euro dan perekonomian zona Eropa.
“Ini menunjukkan bahwa keputusan kami menempatkan dana yang cukup besar dalam rangka menyelamatkan stabilitas di Eropa. Selain itu, langkah ini dilakukan untuk mengatur dan mengawasi sistem keuangan, terutama yang menyangkut keuangan derivatif,” paparnya.
Senada ditegaskan oleh Ketua Komisi Eropa bidang Keuangan, Olli Rehn, menurutnya apa pun akan dilakukan untuk menyelamatkan kestabilan euro. “Kita harus mempertahankan nilai tukar euro dengan cara apa saja,” tegasnya.
Sebelumnya,pada Jumat (7/5) lalu, para pemimpin zona Eropa juga telah mengesahkan paket penyelamatan untuk mengatasi krisis Yunani senilai 110 miliar euro. Dari total dana penyelamatan tersebut, IMF ikut menggelontorkan dana sebesar 30 miliar euro.
Menurut Kepala IMF, Dominique Strauss-Kahn, IMF terlibat dalam penyelamatan ketegangan di Eropa terutama Yunani dalam rangka menyelamatkan kepentingan masyarakat internasional.
Seperti diketahui, Yunani bergejolak hingga titik teratasnya akibat beban utang yang dimiliki negara itu. Saat ini defisit anggaran Yunani telah mencapai 12,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) dengan total utang 300 miliar Euro atau 400 miliar dollar AS. Dengan begitu, total keseluruhan utang yang dimiliki Yunani ini setara 112 persen dari PDB, meningkat 99 persen dibandingkan 2008 lalu.
Akibatnya, pasar modal di berbagai belahan dunia dan nilai tukar euro tergoyang. Bahkan, dikhawatirkan kondisi buruk di Yunani akan menyebar ke Portugal, Spanyol dan Irlandia.
Kendati Uni Eropa telah bersiaga satu untuk menyelamatkan perekonomiannya, Federal Reserve, Bank Sentral AS menyatakan akan turut serta membantu. Fed akan memberikan pertolongan dengan cara pemberian fasilitas swap untuk mengurangi ketegangan pasar di Eropa.
Dalam sesi wawancara dengan media Rusia, Presiden AS Barack Obama mengatakan, “Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi di Eropa. Menurut saya, apa yang sedang melanda Eropa ini adalah sebuah masalah yang sangat serius,” tandasnya. (republika.co.id, 10/5/2010)
Sudah negara ini krisis karena terlilit hutang, eh malah ditambah hutang baru yang nilainya 3 kali hutang sekarang, apa nggak tambah ambles tuh yunani? gimana mereka bayarnya? solusi sistem kapitalisme adalah bail out, pinjaman dan bunga, hasilnya adalah.. kemiskinan!!