Kesaksian Para Murtad Soal Pelatihan Jihad Diragukan

COLORADO- Di gereja di Amerika Serikat, saat ini ada tren baru, yaitu menampilkan orang-orang yang keluar dari Islam (murtad) untuk memberi kesaksian bahwa benar Islam adalah agama perang. Umumnya, para murtad ini mengaku mereka adalah jebolan dari berbagai kamp-kamp jihad yang melatih mereka  menjadi teroris andal.

Namun belakangan, klaim itu terpatahkan. Terutama sejak jati diri Ergun Mehmet Caner, pimpinan Liberty Baptist Theological Seminary terkuak. Selama ini, Caner selalu menggembar-gemborkan dirinya sebagai “Contoh nyata bagaimana kuasa Yesus menyelamatkan seorang yang dibesarkan sebagai seorang calon jihadist ke jalan yang benar.” Belakangan, kedok Caner terbuka bahwa dia tak pernah sama sekali bersentuhan dengan kamp-kamp semacam itu dan dia menjadi Kristen sejak remaja, jauh sebelum peristiwa Serangan 11 September 2001, hal yang sering dikaitkan dengan Muslim di Barat.

“Dr Caner telah menciptakan mitos tentang dirinya sendiri dan tampaknya sekarang akan terurai. Dia tidak pernah datang ke Amerika “melalui Beirut dan Kairo.” Dia tidak pernah dilatih sebagai fundamentalis Muslim. Dia tidak pernah terlibat dalam apa yang diklaimnya sebagai aktivitas jihad,” ujar Wade Burleson, seorang pendeta yang melayani Oklahoma.

Satu lagi, kata Wade, klaim Caner tentang dirinya pernah berdebat tentang keyakinan dengan cendekiawan Muslim kelas dunia di Nebraska atau beberapa kota lain di AS adalah bohong. Ia menyatakan memahami mengapa seseorang akan membuat atau memperindah masa lalu. “Tapi, tak ada banyak uang yang akan dibuat seperti menjual buku-buku dan DVD tentang Islam pasca 9/11,” sindirnya.

Pada tahun 2001, Caner melayani sebuah gereja di Colorado. Setelah Serangan 11 September, ia menjadi “komoditas panas” untuk berbicara tentang kejahatan Islam secara langsung. Sebelum “gelombang kejut” dari serangan teror itu mereda, ia bertutur dirinya  dibesarkan di Turki sebagai anak seorang pemimpin agama dan dilatih di madrasah untuk berjihad melawan Amerika.

Sebuah penyelidikan independen membuktikan, Ergun Caner lahir pada tahun 1966 di Swedia dari pasangan Swedia-Turki. Orang tuanya tinggal di Ohio beberapa tahun kemudian dan bercerai ketika Caner berusia 8 tahun. Caner tinggal bersama ibu dan menghabiskan waktu dan hari libur keagamaan dengan ayahnya. Namun ia dibesarkan dalam tradisi Kristen oleh ibunya.

Hingga saat ini, keping DVD dan VCD masih beredar di pasaran. Promo dalam sampul depannya berbunyi, “Apakah Anda percaya Allah dapat mengubah hati seorang Muslim teroris mengeras? Mantan fundamentalis Ergun Caner, yang datang ke Amerika untuk menjadi teroris berbagi kesaksian tentang bagaimana dia datang untuk mengenal Yesus Kristus.” (republika.co.id, 11/5/2010)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*