Mantan tentara Israel, Moses Rose menyebut petinggi rezim ini penjahat perang. Saat ini Rose menangani dua organisasi non pemerintah (NGO) di Baitul Maqdis dan aktif dalam aktivitas perdamaian.
Dalam pidatonya di London, Rose mengatakan, serdadu Israel di hari pertama aksinya ke Jalur Gaza pada tahun 2008 telah membantai 220 warga Palestina dan di tahun 2006 saat menyerbu Lebanon mereka telah membuat ribuan orang mengungsi.
Menurut laporan IRNA, Rose menandaskan, para petinggi Israel telah melakukan sejumlah kejahatan perang saat mengambil keputusan untuk menyerang Jalur Gaza dengan dalih mempertahankan diri dari serangan roket pejuang Palestina. Ia menegaskan kejahatan mereka ini tidak akan terlepas dari pengamatan masyarakat dunia.
Moses Rose juga mengisyaratkan laporan Richard Goldstone soal kejahatan perang Israel saat menyerbu Gaza. Ia mengatakan, banyak dari kejahatan perang Israel dalam laporan itu disebutkan dengan bukti yang kuat dan kini telah tiba saatnya untuk mengadili para pelaku kejahatan perang ini.
Mantan serdadu Israel ini juga mengisyaratkan pembantaian massal ratusan warga sipil dalam serangan 33 hari ke Lebanon pada musim panas 2006 lalu. Menurutnya, pemerintah Israel saat ini adalah pemerintahan paling radikal dalam sejarah Israel dan tidak pernah berpikir untuk berdamai. (mediaumat.com, 12/5/2010)