Presiden Amerika, Barack Obama pada hari Rabu (12/5) memuji “kemitraan yang luas dan mendalam” antara Amerika Serikat dan Afghanistan. Ia berkata bahwa dirinya dan tamunya, Presiden Hamid Karzai menegaskan kembali tujuan mereka untuk mengalahkan al-Qaeda.
Pertemuan antara kedua presiden ini adalah untuk menyelesaikan perbedaan mereka, setelah berbulan-bulan mereka saling tuduh terkait kecurangan pemilu dan korupsi di Afghanistan.
Obama mengatakan dalam konferensi pers bersama setelah pembicaraannya dengan Karzai, “Seperti terlihat pada rencana yang terakhir (serangan) di Amerika Serikat, al-Qaeda dan sekutu ekstrimisnya terus berencana di daerah perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan; begitu juga meningkatnya pemberontakan Taliban, berarti penciptaan surga yang lebih aman dan nyaman bagi al-Qaeda dan sekutunya.”
Ia menambahkan, “Oleh karena itu, hari ini kami menegaskan kembali tujuan bersama kita, yaitu menghambat, memecah, dan mengalahkan al-Qaeda dan sekutu ekstrimisnya di Afghanistan dan Pakistan, serta mencegah dari mengancam Amerika dan sekutu kita di masa depan, dan kami terus mengkaji perkembangan strategi dan tujuan bersama kita.”
Gedung Putih telah menyiapkan karpet merah untuk menyambut Karzai, yang sedang mengunjungi Washington selama empat hari. Sementara para pejabat dari kedua belah pihak mendiskusikan apa yang disebut oleh Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton dengan masa depan bersama. Hubungan antara kedua belah pihak mengalami ketegangan setelah pemerintah Obama menekan Karzai untuk memerangi korupsi, setelah ia kembali menduduki kekuasaan kedua kalinya dalam pemilihan yang diwarnai oleh kecurangan tahun lalu.
Obama juga mengatakan bahwa Karzai telah membuat kemajuan dalam memerangi korupsi di pemerintahannya. Namun ia mengatakan meski masih harus “dilakukan” upaya untuk meningkatkan kualitas pemerintahan di Afghanistan. Tampaknya kedua presiden membahas masalah-masalah bersama dalam pembicaraan mereka, yang dilakukan pada saat Amerika akan menambah jumlah pasukannya di Afghanistan untuk menghadapi pemberontakan Taliban dan al-Qaeda yang terus meningkat.
Karzai memuji aspek dari pembicaraan yang “terang dan positif” yang dilakukan dengan rekan Amerikanya tentang perlunya melindungi warga sipil Afghanistan, dan Amerika menjanjikan bantuan uang untuk dibelanjakan dengan “sangat hati-hati”. Karzai mengatakan, “Kita telah membahas secara rinci, dengan tujuan yang jelas, dan positif tentang masalah perlindungan warga sipil, dan independensi peradilan di Afghanistan.”
Ia menambahkan, “Saya merasa sangat bahagia. Dan saya akan memberitahu rakyat Afghanistan bahwa kita telah menemukan dalam presiden Obama suara sangat mendukung terkait masalah ini.” Ia melanjutkan, “Aku senang untuk memberitahu Anda bahwa kami akan membentuk tim penasihat senior kami untuk menyusun jadwal yang spesifik terkait pemindahan pusat penahanan ke pemerintah Afghanistan. Dan inilah yang disebutnya dengan kemajuan besar dalam pembicaraan kami.”
Kunjungan Karzai dilakukan terkait persiapan militer AS untuk memulai tahap menentukan dari strategi Obama untuk mengalahkan Taliban, dan memungkinkan dimulainya pemulangan pasukan AS, yang saat ini jumlah sekitar 100 ribu ke negara mereka tahun depan.
Seorang pejabat militer AS yang minta untuk tidak disebut identitas dirinya berkata, bahwa Karzai ingin merundingkan perjanjian keamanan, termasuk komitmen AS untuk Kabul setelah Juli 2011, yang janji dimulainya penarikan pasukan Amerika dari negeri bermasalah. Pejabat itu mengatakan kepada wartawan bahwa perundingan minggu ini difokuskan terutama pada masa depan peran AS di Afghanistan, dan model “bingkai” hukum yang harus dibuatnya untuk membatasi hubungan. Konvensi seperti ini diperlukan untuk hubungan Amerika-Afghanistan selama tiga sampai lima tahun.
Ia menambahkan, “Afghanistan mengatakan bahwa perjanjian ini dapat dimodelkan seperti perjanjian keamanan yang ditandatangani oleh Washington dengan Irak, atau model konvensi yang disahkan oleh Amerika Serikat dengan sekutu-sekutu terkemukanya, seperti Jepang dan Australia. Sebagaimana Karzai berharap untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar terkait rencana untuk mengintegrasikan kembali para gerilyawan Taliban kedalam masyarakat Afghanistan. Dan inilah masalah yang Washington menyatakan keraguannya.”
Meskipun Kazrai telah berjanji untuk pemberantasan korupsi ketika berkuasa selama lima tahun pada bulan November, namun Karzai tidak melakukan apa-apa kecuali mengkritik negara-negara donor karena lemahnya pengawasan terhadap dana yang dijanjikan untuk dicairkannya. Kongres AS berharap dapat menekan Karzai untuk memerangi korupsi selama pertemuan dengan mereka minggu ini. Ketua Parlemen, Nancy Pelosi berkata, “Kami punya beberapa pertanyaan yang memerlukan jawaban.”
Clinton menyatakan bahwa serangkaian pertemuan akan membantu pemerintah Karzai untuk memberikan rencana yang lebih rinci guna memperkuat lembaga-lembaga pada konferensi internasional yang akan diselenggarakan di Kabul pada 20 Juli, yang dilakukan sebagai kelanjutan dari pembicaraan yang berlangsung di London Januari lalu. Dan dijadwalkan bahwa Wakil Presiden, Joe Biden akan mengadakan jamuan makan malam di kediamannya untuk menghormati Presiden Afghanistan yang akan mengunjunginya pada hari Rabu depan (mediaumat.com, 14/5/2010)