Akhir bulan ini, dijadwalkan bahwa salah satu kota di Spanyol akan mempertimbangkan seruan untuk larangan mengenakan cadar di tempat umum. Hal itu terjadi di saat meningkatnya penentangan terhadap penggunaan cadar di seluruh negara.
Partai Konvergensi dan Uni Nasional Catalonia mengusulkan larangan mengenakan cadar di tempat umum di kota Lerida, yaitu sebuah kota yang terletak di bagian timur laut Catalonia
Dalam pernyataannya, partai itu mengatakan terkait cadar, bahwa “Cadar merupakan hambatan bagi upaya mengangkat martabat perempuan, dan integrasi mereka dalam masyarakat kita”.
Partai juga mengatakan dalam pernyataan yang sama bahwa “Kehadiran perwakilan Salafi militan di kota Lerida telah memudahkan penyebaran praktek-praktek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesetaraan gender, dan upaya menghormati perempuan”.
Surat kabar Spanyol El Pais dalam edisi hari ini (18/5) mengatakan bahwa walikota Lerida yang berfaham sosialisme, Angel Ross, sebelumnya telah menyatakan penentangannya terhadap pemakaian cadar.
Menteri Tenaga Kerja dan Imigrasi Spanyol, Celestino Corbacho mengatakan pada hari Senin (17/5) bahwa ia mendukung larangan mengenakan cadar di tempat kerja.
Ia menambahkan bahwa “Para wanita yang menutup seluruh tubuhnya dengan kain-tidak peduli apakah itu merupakan simbol agama-sangat bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat kita, dan menghambat kemajuan menuju kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.”
Dewan Kota untuk kota Lerida yang berpenduduk sekitar 140 ribu jiwa akan membahas usulan terkait larangan mengenakan cadar pada tanggal 28 bulan ini.
Dikatakan bahwa, menurut Lembaga Statistik Nasional, jumlah orang asing yang tinggal di negeri ini mencapai 5,7 juta jiwa pada awal tahun 2010, dari jumlah penduduk seluruhnya yang mencapai 46,9 juta jiwa (mediaumat.com, 19/5/2010)