BEM UGM: Presiden Tunduk pada Konspirasi Internasional

YOGYAKARTA -Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gajah Mada menilai sikap Presiden SBY yang melepas Sri Mulyani ke Washington untuk menjabat direktur pelaksana Bank Dunia kian membuktikan pimpinan negara tunduk pada mafia peradilan hukum internasional

”Membiarkan Menkeu Sri Mulyani ke luar negeri, berarti Presiden tunduk pada konspirasi internasional, yang ingin menyelamatkan Sri Mulyani lepas dari jeratan keadilan hukum di tanah air,” kata Ridwan Budiman, humas BEM UGM, yang mejadi koordiator dalam aksi BEM UGM, 19 Mei.

Kedatangan para aktivis BEM UGM ini diterima langsung ketua DPRD DIY Yoeya, Yoeke Indra Agung Laksana. Kepada para mahasiswa ini, Yoeke mengatakan ia sepakat bahwa kasus Bank Century harus dituntaskan secara hukum, dengan menyeret siapapun yang bersalah dalam kasus itu ke pengadilan.

Tujuannya, kata Yoeke, agar masyarakat merasakan bahwa memang penegakan hukum di negeri ini berasaskan keadilan, tanpa pilih kasih. Ia juga setuju rakyat Indonesia harus terus mengawal penegakan hukum kasus Bank Century ini, agar bisa diselesaikan dengan seadil-adilnya.

Dalam aksinya ini, BEM-UGM menegaskan bahwa putusan Sri Mulyani untuk ”kabur ke luar negeri bukan solusi”. Mereka juga mengatakan sudah muak dengan tindakan aparat hukum yang terkesan tak serius dalam membongkar kasus bailout Bank Century setuntas-tuntasnya.

Menurut dia, seharusnya bila Presiden SBY dan jajaran instasi hukum di Indonesia serius untuk menyelesaikan kasus Bank Century seadil-adilnya, Sri Mulyani sebaiknya ditahan dulu di tanah air. ”Bila memang sudah terbukti tak bersalah, baru dia dilepas ke luar negeri,” kata Ridwan. (republika.co.id, 20/5/2010)

7 comments

  1. muak aku melihat wajahmu wahai penguasa munafik

  2. dugaan kuat sy SBY sudah dipesani kekuatan asing utk melepaskan Sri Mulyani klwr negeri agar selamat. keanehan muncul sejak kalipertama, menganggap itu sebagai solusi. dikiranya rakyat indonesia tdk cerdas…

  3. Itulah Demokrasi … Itulah antek2 Barat … Mrk sLL mengikuti kata tuannya. Tuannya bilang A mk bawaan harus ikut klo tdk mau dpcat dari jabatannya/dikeluarkn dari perusahaan.

    Maka itu, wahai masyarakat Indonesia saatnya lah kita menyerukan penerapan Syariah secara kaffah dalam lingkup Daulah Khilafah. yang menolak ini dipertanyakan keimanannya????

  4. masya Allah, sungguh miris kerusakan sistem tidak bisa lagi ditolelir, sudah saatnya qta bicara bagaimana Islam memandang, dan memberi hukum yang adil! jangan pernah berharap lagi dengan demokrasi yang jelas-jelas busuk dalam penerapannya….saatnya kaum muslim bangkit dan menyuarakan penerapan syariah dan penegakan Khilafah…untuk kehidupan umat yang lebih mulya dan tinggi……..AllahuAkbar!

  5. M.Risnan Ramelan

    Bukan hanya tunduk tapi juga berusaha untuk menyenangkan hati tuannya tak ubahnya seperti kodok dlm air, keatas menjilat,ke kiri dan kanan menyikut, sedang ke bawah menginjak bangsanya sendiri. Lihat saja perlakuannya thd yg katanya para tersangka teroris main tembak mati aja, kalaupun masih hidup maka kakinya dirantai, mata ditutup, tangan diborgol dan perlakuan kasar lainnya.Lebih sadis dari tuannya AS yg tdk begitu aja menembak mati para tersangka terorisnya, bandingkan dgn perlakuannya thd Gayus Tambunan, Syahril Johan atau para koruptor lainnya.Perlakuan seperti ini dijamin tdk akan terjadi pada Daulah Khilafah Islamiyah. Untuk itu marilah segera kita terapkan Syariah Islam dengan sistem Khilafahnya. Allahu Akbar…!

  6. salma az-zahro

    Pantas kl negeri ini dicabut berkah dr langit

  7. Wahai sdra-2 ku seiman dlm Islam, ALLAH SWT tdk tidur, tunggu saja yg akan datang, ujian lagi atau, cobaan atau teguran atau A-Z-A-B yg akan terjadi bila penguasa tidak berlaku adil, tdk amanah dan tdk jujur. Kita tdk boleh tinggal diam, kita akan kena juga imbasnya kalau diam, berusahalah, dgn kekuatanmu, tanganmu atau dengan lisanmu dan yg selemah-lemahnya iman maka kita hrs berdo’a kpd Allah agar kita terhindar dari azabnya Allah Swt, amiiiin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*