Di Balik Lawatan Pejabat Keamanan AS ke Pakistan

Lawatan Direktur Badan Intelejen Amerika Serikat (CIA), Leon Panetta dan Penasehat ‎Keamanan Nasional AS untuk Pakistan, James Jones menunjukan kelanjutan tekanan ‎Washington terhadap Islamabad mengenai masalah keamanan dan penerapan program ‎ambisius Gedung Putih.
Lawatan kedua pejabat senior keamanan AS ini berkaitan erat ‎dengan dua agenda penting mengenai hubungan kedua negara. ‎

Pertama, operasi teroris yang gagal di Bundaran Times, New York. AS berupaya ‎mengaitkan penangkapan Faisal Shahzad dengan Taliban Pakistan. Kedua, usulan AS ‎agar militer Pakistan meningkatkan operasinya di Waziristan Utara. Peringatan keras ‎Menlu AS, Hillary Clinton terhadap Pakistan mengenai dampak segala bentuk aksi ‎teroris di wilayah AS oleh warga negara Pakistan, kembali lagi berdampak negatif ‎terhadap hubungan Washington-Islamabad.‎

Meski para pejabat AS berupaya menunjukan keterkaitan antara Faisal Shahzad ‎dengan Taliban, namun para politisi dan pejabat keamanan Pakistan menyatakan, ‎Faisal Shahzad bukan warga negara Pakistan, bahkan hubungannya dengan Taliban ‎hingga kini belum terbukti. Kondisi ini menyebabkan tekanan Washington terhadap ‎Islamabad untuk meningkatkan operasi militer di Waziristan Utara tidak membuahkan ‎hasil.‎

Komandan angkatan bersenjata Pakistan menyatakan, operasi militer Pakistan selama ‎dua tahun terakhir di Swat, Bunir dan Waziristan Utara terbilang berhasil.Ironisnya, para ‎politisi dan pejabat militer AS menuding pemerintah dan militer Pakistan tidak serius ‎berperang menumpas teroris. Padahal militer Pakistan telah memulai operasi besar-‎besarannya di Waziristan utara, yang masih berlangsung hingga kini.‎

Lawatan berturut-turut para pejabat keamanan dan politik AS ke Pakistan menunjukan ‎eskalasi tekanan Washington terhadap Islamabad untuk menempatkan pasukan militer ‎Pakistan dari pintu masuk Waziristan Utara dan memulai perang habis-habisan ‎menghadapi Taliban lokal.‎

Pemerintah Pakistan senantiasa menegaskan tekadnya menumpas teroris, sekaligus ‎membantah tudingan para pejabat AS. sejatinya, Intervensi AS terutama kelanjutan ‎serangan udara dan roket ke wilayah adat Pakistan menyebabkan gagalnya kebijakan ‎Islamabad menghadapi milisi teroris.‎

Menlu Pakistan, Mahmood Qureshi saat mereaksi tekanan AS terhadap militer Pakistan ‎untuk meningkatkan operasi menumpas milisi teroris di Waziristan menyatakan, ‎Islamabadlah yang harus mengambil keputusan mengenai waktu dan tempat operasi ‎militer, bukan pihak lain.‎

Terkait hal ini, Jenderal Ashfaq Kiyani, Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan juga ‎menegaskan, militer Pakistan pada tahun 2010 tidak akan melakukan operasi apapun di ‎wilayah adat. Jika demikian keputusan Pakistan, maka lawatan para pejabat senior ‎keamanan AS ke Islamabad tidak akan bisa memenuhi ambisi Gedung Putih. (IRIB, 19/5/2010)

One comment

  1. M.Risnan Ramelan

    Wahai para ahli kuwwah negeri-negeri Muslim baik Pakistan, Indonesia,Afganistan,Somalia, Sudan,Nigeria,Aljazair dll mari segera kita deklarasikan Khilafah Islamiyah dan kita BAI’AT seorang Kholifah Rasyidah, agar kita tidak selalu diobok-obok terus oleh para penjajah yg dipimpin oleh AS. Inilah satu-satunya cara untuk membungkam mulut para penjajah dan antek-anteknya seperti halnya yg terjadi di Pakistan saat ini. Allahu Akbar….!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*